SuaraBali.id - Pakaian Adat Papua merupakan ciri khas yang nyata kekayaan budaya yang ada berada di Papua. Untuk nama pakaian adat Papua sendiri dibagi menjadi dua yaitu pakaian adat untuk pria dan pakaian adat untuk wanita.
Pakaian adat tersebut juga memiliki ciri khas lain yaitu adanya penutup di bagian kepala. Penutup tersebut terbuat dari bahan dasar daun sagu yang telah di rajut dengan sangat rapih. Dan bagian atas terbuat dari bulu burung kasuari.
Pakaian adat Papua ini dibedakan sesuai dengan fungsinya. Sehingga ciri khas pakaian adat Papua ini tidak hanya dikenal di dalam negeri bahkan dikenal di luar negeri.
Mari kita simak penejelasan mengenai pakaian adat Papua. Berikut pakaian adat Papua yang perlu kalaian ketahui:
1. Pakaian Sali
Pakaian Sali merupakan pakaian khusus wanita yang masih lajang. Pakaian ini sangat unik karena terbuat dari kulit pohon.
Penyebab pakaian tersebut tidak digunakan oleh wanita yang sudah menikah karena warna dari kulit pohon akan menghasilkan warna coklat sehingga tidak layak untuk wanita yang sudah menikah.
Pakaian Holim merupakan pakaian untuk para laki-laki. Pakaian ini berasal dari suku Dani. Nama lain sari pakaian holim ini adalah koteka. Pakaian ini bisa digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Baca Juga: Sikapi Kasus Rasis ke China, Arie Kriting: Itu Tak Gambarkan Cara Pandang Orang Papua
Pakaian ini berasal dari Papua Barat dan sekitarnya. Pakaian ini juga dikhususkan untuk wanita yang sudah menikah.
Pakaian yokal tidak untuk diperjualbelikan karena pakaian ini simbolis masyarakat Papua yang menggambarkan kedekatannya dengan alam semesta.
4. Pakaian Ewer
Pakaian Ewer ini merupakan asesoris yang berupa rok rumbai yang terbuat dari susunan daun sagu yang kering. Rok ini bisa digunakan oleh wanita dan pria.
Demikian penjelasan mengenai pakaian adat Papua, semoga bermanfaat.
Berita Terkait
-
Dongkrak Produksi Minyak di Papua, SKK Migas dan Petrogas Mulai Injeksi Kimia di Lapangan Walio
-
Review Film Timur: Aksi Intens dan Cerita Emosional di Tanah Papua
-
Papua Bukan Ruang Kosong: Aksi Damai Desak Tinjau Proyek Tebu Merauke
-
Obral Insentif! ESDM Lelang 8 Blok Migas Tahap III: Ada 'Raksasa' Papua 15 Miliar Barel
-
Harga Cabai Rawit di Papua Pedas, Tembus Rp125 Ribu/Kg
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- 3 Mobil Bekas 60 Jutaan Kapasitas Penumpang di Atas Innova, Keluarga Pasti Suka!
- 5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
- Cek Fakta: Viral Ferdy Sambo Ditemukan Meninggal di Penjara, Benarkah?
- Target Harga Saham CDIA Jelang Pergantian Tahun
Pilihan
-
Catatan Akhir Tahun: Emas Jadi Primadona 2025
-
Dasco Tegaskan Satgas DPR RI Akan Berkantor di Aceh untuk Percepat Pemulihan Pascabencana
-
6 Rekomendasi HP Murah Layar AMOLED Terbaik untuk Pengalaman Menonton yang Seru
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
Terkini
-
Siapa Saja 12 Tersangka Perusak Gedung DPRD NTB?
-
Bukan Hanya Bantuan Logistik, Intip Program BRI Pulihkan Psikologis Korban Banjir di Sumatra
-
7 Jajanan Khas Bali Paling Dicari Wajib Jadi Oleh-Oleh
-
Liburan ke Bali Makin Irit? Cek Harga Sewa Honda Brio di Sini
-
Sarapan di Atas Air: Intip 5 Tempat Instagramable Floating Breakfast di Bali Mulai Rp 200 Ribuan