SuaraBali.id - Gempa mengguncang wilayah Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) pada Senin (6/12/2021) pukul 22.24 WITA. Berdasarkan analisa BMKG menunjukkan bahwa gempa bumi ini berkekuatan M=4,5.
Episentrum gempa bumi terletak di koordinat 7,74° LS; 119,03° BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 85 km Timur Laut Bima, NTB pada kedalaman 15 km.
Dampak gempa bumi berdasarkan laporan masyarakat berupa guncangan dirasakan di wilayah Bima III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah. Terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu). Hingga pukul 22.55 WITA, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock ).
"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat Sesar Naik Busur Belakanbi (Back Arc Thrust)," jelas Ardianto Septiadhi, Kepada Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Mataram sebagaimana dilaporkan beritabali.com – Jaringan Suara.com.
Baca Juga: Banjir di Lombok, Haji Suri Hilang Setelah Rumahnya Terbawa Arus Sampai 1 Kilometer
Tak hanya itu, kemarin Bima juga kembali dilanda banjir bandang di beberapa wilayah. Hal ini menyebabkan beberapa fasilitas umum rusak.
Bahkan, salah satu jembatan utama yang menghubungkan Kota Bima dengan Ambalawi/Wera lintasan jalan Provinsi NTB yang berada di Jatibaru Barat roboh.
Alat berat exavator kobelco warna biru oleh dinas PUPR setempat telah didatangkan di lokasi jembatan yang rusak. Untuk pembersihan aspal dan sampah/ranting yang menyumbat jembatan.
Sementara untuk pembersihan dari plat lantai jembatan yang terlalu besar akan dipecah terlebih dahulu dengan menggunakan braker dan diangkut dumptruck.
“Hari ini, kita fokus mengatasi sumbatan akibat robohnya jembatan. Insya Allah besuk kita lakukan pembersihan bekas plat jembatan hingga selesai,” kata Kepala Dinas PUPR Provinsi NTB, Ir Ridwan Syah, Senin siang.
Baca Juga: Cuaca Ekstrem Akibatkan Banjir yang Genangi Rumah 404 KK di Lombok Barat
Berita Terkait
-
Viral Fenomena Alam bak 'Awan Kinton' Jatuh, Begini Penjelasan BMKG
-
Awas Kehujanan! BMKG Prediksi Hujan di Seluruh Jakarta Sabtu Malam
-
Wamendagri Bima Arya Ajak Pemprov Gorontalo Jaga Stabilitas Politik dan Keamanan Jelang Pilkada Serentak 2024
-
Kebakaran Lahan di Gunung Rinjani, Jalur Pendakian Senaru Ditutup Sementara
-
Antara Koalisi Dan Patriarki di Pilkada NTB, Ujaran Kebencian Bermunculan Sudutkan Perempuan
Terpopuler
- Vanessa Nabila Bantah Jadi Simpanan Cagub Ahmad Luthfi, tapi Dipinjami Mobil Mewah, Warganet: Sebodoh Itu Kah Rakyat?
- Reaksi Tajam Lex Wu usai Ivan Sugianto Nangis Minta Maaf Gegara Paksa Siswa SMA Menggonggong
- Kini Rekening Ivan Sugianto Diblokir PPATK, Sahroni: Selain Kelakuan Buruk, Dia juga Cari Uang Diduga Ilegal
- TikToker Intan Srinita Minta Maaf Usai Sebut Roy Suryo Pemilik Fufufafa, Netizen: Tetap Proses Hukum!
- Adu Pendidikan Zeda Salim dan Irish Bella, Siap Gantikan Irish Jadi Istri Ammar Zoni?
Pilihan
-
Kekerasan di Pos Hauling Paser, JATAM Desak Pencabutan Izin PT MCM
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Pembunuhan Tokoh Adat di Paser: LBH Samarinda Sebut Pelanggaran HAM Serius
-
Kenapa Erick Thohir Tunjuk Bos Lion Air jadi Dirut Garuda Indonesia?
-
Sah! BYD Kini Jadi Mobil Listrik Paling Laku di Indonesia, Kalahkan Wuling
Terkini
-
Legenda Nasi Tahu Ni Sarti Sukawati: Kuliner Vegetarian yang Selalu Diburu Wisatawan
-
Dari Pos Pengungsian Gunung Lewotobi, Warga Tetap Dukung Dan Semangati Timnas Indonesia
-
Serangan Fajar Pilkada 2024 Diprediksi Beralih dari Tunai Jadi Uang Digital
-
Raja-raja di Bali Minta Bandara Bali Utara Dibangun di Atas Laut
-
Cerita Warga Saat Kejadian Erupsi Gunung Lewotobi, Lari Dan Hanya Ada Pakaian di Badan