SuaraBali.id - Jawa Tengah memang sangat kaya degan kebudayaannya. Hal itu bisa dilihat dari beragamnya pakaian adat, upcara adatnya, senjata tradisional, dan rumah rumah adatnya pun beragam. Berikut penjelasan rumah adat Jawa Tengah.
Rumah adat ini merupakan rumah yang dibangun dengan cara yang sama dari generasi ke generasi tanpa ada perubahan sedikit pun. Biasanya, saat membangun rumah ini, dengan memperhatikan kegunaan, fugsi sosial, dan arti budayanya.
Melansir dari YouTube Chanel Best Chanel, dijelaskan mengenai 5 rumah adat Jawa Tengah, berikut ulasannya:
Rumah adat ini merupakan rumah adat yang lebih terkenal dibandingkan dengan rumat adat lainnya. Hinngga sekarang rumah adat ini masih muda ditemui saat berkunjung ke Jawa Tengah. Basanya rumah ini dijadikan sebagai tempat tinggal.
Rumah Joglo memiliki ciri khas dengan teras luas tanpa sekat yang ada di depan. Pintunya terdapat di tengah. Di masa lalu, rumah Joglo melambangkan kekayaan pemiliknya. Sebab dahulunya, rumah ini hanya dimiliki oleh orang kaya saja.
Rumah ini memiliki ciri – ciri yaitu terdapat empat tiang utama pada depan rumah. Didalam ruangan juga terdapat 2 bagian, Bagian rumah induk seperti Pendopo, Emperan, pringgitan, Senthong Tengah, Senthong Kiwa, Senthong engen. Sedangkan bagian rumah tambahan terdapat ruangan Gandhok.
Rumat adat ini memilik empat sampai enam tiang, dengan model tiang depan sengaja dibuat lebih pendek dengan tiang belakang. Orang zaman dahulu, menggunakan rumah panggangpe sebagai kios atau warung.
Baca Juga: 7 Pakaian Adat Jawa Tengah, Batik hingga Surjan
Rumah adat panggangpe terbagi lagi menjadi 6 tipe, diantarnaya, rumah panggangpe pokok, rumah panggangpe empyak setangkep, rumah panggangpe gedhang setangkep, rumah panggangpe cere gancet, rumah panggangpe trajumas, rumah panggangpe barengan.
Semua rumah adat yang ada di Jawa Tengah memiliki fungsi masing-masing. Rumah tipe tajug ini biasanya digunakan untuk masjid dan bangunan suci lainnya. Orang biasa tidak suka membangun model rumah seperti ini.
Rumah adat Tajug juga terdapat beberapa macam, yaitu Lambang Sari, Mangkurat, Semar Tinandhu, dan Semar Sinongsong. Atap rumah adat ini memiliki bentuk yang hampir mirip dengan atap rumah adat Joglo. Ujung atap rumah adat ini berbentuk segitiga yang melambangkan keabadian dan keesaan Tuhan.
Rumah ini mirip dengan dua rumah panggangpe yang disatukan, ciri rumah adat kampung ini memiliki dua teras. Yakni di depan dan di belakang. Ciri khusus rumah ini adalah memiliki jumlah tiang berkelipatan 4.
Tag
Berita Terkait
-
Tangguh Jaga Inflasi 2025, Pemprov Jateng Pertahankan Prestasi TPID Terbaik Tingkat Provinsi
-
Miliki Kualitas Data yang Baik, Pemprov Jateng Raih Penghargaan dari Kemendukbangga
-
TKI Asal Temanggung Hilang Selama 20 Tahun di Malaysia, Ahmad Luthfi Pastikan Kondisinya Aman
-
Peringati Hari Guru, Pemprov Jateng Beri Perhatian Penuh untuk Guru Non ASN dan Swasta
-
Potret Ratu Maxima Saat Menyapa Pekerja Garmen di Sragen
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun