SuaraBali.id - Stok daging sapi beku impor ditambah sebanyak 20 ton untuk memenuhi kebutuhan hotel, katering, dan restoran selama Natal 2021 dan Tahun Baru 2022 di Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat.
Ia berujar impor daging sapi beku dibatasi maksimal 30 persen dari kebutuhan warga di Mataram yang saat ini tercatat lebih dari 100 ton per bulan.
"Tambahan pemasukan daging impor itu sebagai upaya antisipasi ketika terjadi peningkatan permintaan di akhir tahun,” ujar Kepala Dinas Pertanian (Distan) Kota Mataram Mutawalli di Mataram, Jumat (3/12/2021).
Hal ini guna mengantisipasi saat Nataru masyarakat banyak yang mengadakan acara pesta serta makan-makan dan biasanya daging menjadi menu utama.
Baca Juga: Harga Cabai di Mataram Naik Drastis, Kadis Pertanian Mengaku Baru Dengar
"Daging impor kita lempar ke pasar tradisional untuk menstabilkan harga apabila harga naik dan stok terbatas, sehingga kuota daging impor bisa ditambah apabila stok terbatas dan harga daging meningkat," katanya.
Menurut Muttawali, stok daging sapi lokal mencukupi dan harga sudah normal bahkan turun Rp110.000 per kilogram dari harga sebelumnya Rp120.000 per kilogram.
"Untuk pemenuhan kebutuhan daging sapi lokal tidak ada masalah, kita masih punya stok. Sedangkan, daging impor yang kita datangkan ini jadi antisipasi peningkatan permintaan saat Nataru," katanya.
Selain memasukkan 20 ton daging sapi impor, Distan Kota Mataram juga memberikan izin pemasukan 100 ton daging ayam beku.
"Sebanyak 100 ton daging ayam beku itu khusus untuk KFC, dengan alasan pembelian akan ramai saat akhir tahun. Biasanya mereka meminta hanya 20 ton, tapi sekarang untuk persiapan akhir tahun kita berikan 100 ton sesuai pengajuan," katanya.
Baca Juga: Tembak Teman Sejawatnya Karena Cemburu, Bripka MN Masih Terima Gaji Sebagai Polisi
Menurutnya, pemasukan daging ayam beku tersebut tidak akan mempengaruhi harga produksi peternak lokal, sebab daging ayam beku sudah ada pangsa pasar tersendiri.
"Selain KFC, McDonalds, Trans Mart, dan Lotte juga minta tapi jumlahnya jauh di bawah KFC," katanya menambahkan. (ANTARA)
Berita Terkait
-
10 Hal yang Harus Dipatuhi Saat Nyepi di Bali, Melanggar Bisa Terkena Sanksi
-
Anggota Komisi IV DPR Rajiv Minta Harga Bahan Pokok Stabil Jelang Lebaran
-
Peduli Sesama, HIMAKOM UWM Bagikan Takjil dan Buka Bersama Ramadhan 1446 H
-
Niat Bikin Konten Masak Rendang di Palembang, Daging 200 Kg Willie Salim Hilang Diserbu Warga
-
Bocoran Kode Voucher OVO yang Wajib Kamu Tahu untuk Natal 2025
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Syok, Bapak 11 Anak dengan Hidup Pas-pasan Tolak KB: Kan Nggak Mesti Begitu
- JakOne Mobile Bank DKI Diserang Hacker? Ini Kata Stafsus Gubernur Jakarta
- Review Pabrik Gula: Upgrade KKN di Desa Penari yang Melebihi Ekspektasi
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Harga Tiket Pesawat Medan-Batam Nyaris Rp18 Juta Sekali Penerbangan
Pilihan
-
Baru Gabung Timnas Indonesia, Emil Audero Bongkar Rencana Masa Depan
-
Sosok Murdaya Poo, Salah Satu Orang Terkaya di Indonesia Meninggal Dunia Hari Ini
-
Prabowo Percaya Diri Lawan Tarif Trump: Tidak Perlu Ada Rasa Kuatir!
-
Magisnya Syawalan Mangkunegaran: Tradisi yang Mengumpulkan Hati Keluarga dan Masyarakat
-
PT JMTO Bantah Abu Janda Jadi Komisaris, Kementerian BUMN Bungkam
Terkini
-
Industri Air Minum Lokal di Bali Protes Soal Larangan Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter
-
Malas Masak? Jalan Airlangga Jadi Surga Lebaran Ketupat: Menu Lengkap, Harga Murah
-
Ribuan Warga Padati Lebaran Topat di Makam Bintaro & Loang Baloq Mataram
-
BRI Dukung Ekspansi Global Bisnis Aksesori UMKM Ini Dengan Solusi Keuangan Utama
-
Arus Balik Lebaran 2025 Meningkat, Terminal Mengwi Bali Catat Lonjakan Penumpang Dibanding 2024