SuaraBali.id - Data penanggulangan Covid-19 di Bali dinilai masih belum bisa dipercaya. Hal ini dikemukakan oleh Ahli epidemiologi Universitas Udayana Prof. Dr. drh. I Gusti Ngurah Kade Mahardika.
Ia menilai data tersebut belum bisa dipercaya lantaran jumlah penelusuran kasus atau tracing rendah yakni 1:5 orang. Semestinya, kata dia jumlah tracing mengikuti standar nasional sebesar 1:15 atau idealnya 1:30 orang.
Hal ini, menurutnya akan menjadi boomerang jika masih melakukan tracing dengan jumlah yang rendah.
"Kita tidak bisa mengatakan peningkatan atau penurunan kasus di Bali karena tracing kita rendah. Tracing Bali relatif rendah jadi datanya tidak bisa dipercaya," katanya, Kamis (25/11/2021) di Denpasar seperti diwartakan beritabali.com – Jaringan Suara.com.
Disamping itu, kata dia, penggunaan tes covid-19 dengan rapid tes antigen untuk masyarakat lokal sedangkan untuk warga asing standar PCR dinilai masih setengah-setengah.
"Kenapa tidak disamaratakan standar PCR baik untuk warga lokal dan asing sehingga kesannya untuk lokal tidak ecek-ecek," ujarnya.
Berpeluang Terjadi Gelombang Ketiga
Terkait isu gelombang ketiga covid-19, Prof Mahardika mengemukakan Indonesia berpeluang untuk mengalami hal itu yakni pada bulan Desember 2021, Januari dan Februari 2022.
Untuk itu, ia memaklumi kebijakan pemerintah dalam prinsip kehati-hatian dengan memberlakukan PPKM level 3 se-Indonesia. Hal ini untuk mengurangi mobilitas masyarakat dan mencegah penyebaran covid-19 agar tidak melonjak lagi serta mencegah risiko virus dari luar.
"Apakah itu terjadi apa tidak saya akan kasih tahu pada bulan Maret," singgungnya.
Berita Terkait
-
Sebut WHO Rancang Pandemi Baru, Epidemiolog UI Tepis Ucapan Dharma Pongrekun: Itu Omong Kosong
-
Negara Kaya Wajib Bantu Negara Berkembang? Ini Tuntutan AHF di WHO Pandemic Agreement
-
PGTC 2024, PGN dan Universitas Udayana Jaring Terobosan & Solusi Energi Hijau di Masa Transisi Energi
-
Kartu Prakerja Catat Prestasi Signifikan Hingga Dapat Puja-puji Dunia
-
Dharma Pongrekun Sebut Penyebab Tanah Abang Sepi Akibat Pandemi Covid-19
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers: Saya Hampir Tak Melihat Apa Pun Lagi di Sana
- Coach Justin Semprot Shin Tae-yong: Lu Suruh Thom Haye...
- Jurgen Klopp Tiba di Indonesia, Shin Tae-yong Out Jadi Kenyataan?
- Saran Pelatih Belanda Bisa Ditiru STY Soal Pencoretan Eliano Reijnders: Jangan Dengarkan...
- Elkan Baggott Disuruh Kembali H-1 Timnas Indonesia vs Arab Saudi: STY Diganti, Lu Bakal Dipanggil
Pilihan
-
Hyundai All New Santa Fe Langsung Jadi Juara SUV Hybrid, Honda CR-V Minggir Dulu
-
Begini Tampang Sedih Pemain Arab Saudi usai Dipecundangi Timnas Indonesia
-
Timnas Indonesia Ungguli Arab Saudi, Ini 5 Fakta Gol Marselino Ferdinan
-
Profil Hendry Lie: Kekayaan, Bisnis dan Kasus Hingga Jadi Tersangka Korupsi Timah
-
Tantangan Pandam Adiwastra Janaloka dalam Memasarkan Batik Nitik Yogyakarta
Terkini
-
Sasar Anak Muda, Pabrik Narkoba di Ungasan Pasarkan Narkoba ke Kafe Dalam Bentuk Vape
-
Pabrik Narkoba di Tengah Pemukiman Warga Bali Terbongkar, Barang Bukti Senilai Rp1,5 Triliun
-
Garuda Indonesia Terbang Perdana Denpasar-Balikpapan, Permudah Koneksi Pintu Masuk IKN
-
Pengungsi Gunung Lewotobi Menangis Saat Andre Hehanusa Nyanyi Hidup Adalah Kesempatan
-
Kematian Tinggi, Ibu Hamil di Lombok Tengah Kini Tak Diperbolehkan Melahirkan di Polindes