SuaraBali.id - Meskipun gelaran World Superbike (WSBK) Mandalika terbilang sukses diselenggarakan di Nusa Tenggara Barat (NTB) namun dampak transaksi ekonominya tidak bisa didapatkan secara instan.
Pelaku usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) ada yang merasa belum mendapatkan dampak ekonomi dari event besar tersebut. Terutama perajin yang bergerak di bidang industri kerajinan Mutiara.
Hal ini karena selama WSBK tak ada satupun pengunjung yang datang berbelanja di pameran Mutiara di Mataram Carft Center (MCC).
Menanggapi hal itu, pemerintah Kota Mataram mengatakan, pengunjung masih hanya terpesona pada gelaran di Sirkuit Mandalika, belum pada daerah lainnya di NTB.
"Persoalan terdampak atau tidak, saat ini kita belum bisa nilai instan sebab mungkin pengunjung WSBK masih fokus dan terpesona dengan perhelatan di Sirkuit Mandalika," kata Asisten I Bidang Pemerintahaan dan Kesejahteraan Rakyat Setda Kota Mataram Lalu Martawang di Mataram, Selasa (24/11/2021).
Martawang meminta pelaku UMKM tetap bersabar, sebab dengan adanya tamu-tamu yang datang dan keberhasilan Pemerintah Provinsi NTB secara umum sebagai tuan rumah yang ramah dan baik selama WSBK, bisa memimbulkan kerinduan bagi para tamu untuk datang dengan jumlah lebih banyak.
"Ini pengalaman pertama kita, sehingga banyak pelajaran yang bisa kita dapat agar ke depan bisa menyiapkan diri lebih maksimal karena sudah mengetahui keinginan wisatawan," katanya.
Dengan demikian, pemerintah dan pelaku UMKM bisa lebih siap dengan berbagai perangkat menyambut "event" akbar lainnya dan dampak ekonomi bisa dirasakan secara berkelanjutan.
"Pelaku UMKM harus optimistis, yakin dan percaya bahwa rezeki tidak kemana," katanya.
Sebelumnya, Rini Hartono penjual mutiara, emas dan perak di gerai MCC Sekarbela, mengatakan WSBK sama sekali tidak memberikan dampak terhadap usahanya.
"Tidak ada satupun tamu yang datang berbelanja selama WSBK. Bisa dikatakan yang belanja offline ke kami nol, kalau online alhamdulillah ada sedikit," katanya.
Menurutnya, sepinya tamu yang datang belanja ke kawasan MCC dipicu karena kurangnya informasi dan promosi terhadap keberadaan MCC.
Terkait dengan itu, ke depan untuk menyambut perhelatan MotoGP atau kegiatan akbar lainnya, Rini berharap pemerintah bisa melakukan promosi lebih maksimal lagi agar UMKM juga bisa merasakan dampaknya.
"Kalau kita promosi hanya sebatas di online saja, dengan omset sebulan sekitar Rp10 juta," ujar Rini. (ANTARA)
Berita Terkait
-
4 Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok untuk Liburan Berkelanjutan
-
Hasil Hitung Cepat KedaiKOPI: Iqbal-Indah Unggul Jauh dari Dua Lawannya di Pilgub NTB, Suara Masuk 78 Persen
-
Kecelakaan Maut di Malaysia, 7 WNI Asal Lombok Tewas
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Menikmati Liburan Tenang dan Berkelanjutan: Ini 4 Rekomendasi Akomodasi Ramah Lingkungan di Lombok
Terpopuler
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Meutya Hafid Copot Prabu Revolusi, Tunjuk Molly Prabawaty Jadi Plt Dirjen Kementerian Komdigi
- Ragnar Oratmangoen ke Media Belanda: Mimpi ke Piala Dunia itu...
- Segini Kekayaan Prabu Revolusi: Dicopot Meutya Hafid dari Komdigi, Ternyata Komisaris Kilang Pertamina
- dr. Oky Pratama Dituding Berkhianat, Nikita Mirzani: Lepasin Aja...
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Motor Raib Saat Nyoblos di Kuta Ternyata Salah Ambil Punya Orang Lain
-
Ganjar Pranowo Muncul, Tanggapi Kekalahan PDIP di Jawa Tengah Sebut Biasa Saja
-
Awas Demam Berdarah, Dinkes Bali Sikapi Mulainya Musim Hujan
-
Gelombang Laut di Perairan Bali Bisa Setinggi 2,5 Meter, Kapal Feri Diminta Waspada
-
Rencana Koster Setelah Mengunci Kemenangan di Pilgub Bali 2024 Nanti