”Tetap sama saja seperti biasa, sekitar 4-6 kapal sehari. Angka enam itu paling tinggi, tapi sekarang hanya 4-5 saja yang jalan. Sejak Corona ini tidak pernah naik,” bebernya.
Sekali penyeberangan, kapal publik mengangkut 40 penumpang. Mereka didominasi wisatawan lokal, sedangkan mancanegara sangat jarang.
Sejauh ini para penumpang pun dominan pekerja Gili, bukan karena WSBK.
”Mungkin ada, tapi hanya 1-2 saja,” sambungnya.
Sabarudin berharap agar ada slot tamu yang diinapkan ke Gili Tramena. Sebab penurunan jumlah penumpang saat ini mencapai 80 persen dari biasanya.
Sebelum Covid-19 mewabah, pihaknya bisa mengangkut lebih dari 1.000 orang per harinya. Sebanyak 10 hingga 12 kapal dikerahkan.
”Sekarang hanya 150-200 orang saja, itu pun para pekerja di Gili,” tandasnya.
Terpisah, Kasi Analisa Data Pasar dan Pemasaran Wisata Dispar KLU Abdul Hafid H Yusuf mengatakan, kunjungan ke Gili Tramena memang belum bisa terlihat langsung saat ini. Rekapitulasinya baru akan diketahui pada bulan depan.
”Karena hotel-hotel ini juga hanya memberikan data satu kali sebulan,” katanya.
Jika pada datanya nanti menunjukkan peningkatan, maka bisa dipastikan itu karena WSBK. Pihaknya juga akan melakukan kroscek asalnya dari mana saja.
Namun jika melihat kendaraan yang disediakan Dishub NTB di terminal Bangsal, memang ada tamu dari WSBK datang ke Gili. Informasi tersebut diakuinya baru diterima dari pihak Damri.
Meski begitu, pihaknya belum mendapat data pasti.
”Untuk memperoleh data yang masuk ke gili nanti kita kordinasikan dulu dengan pihak lainya,” ucapnya.
Sejak Januari hingga Agustus total tamu yang menginap di hotel sebanyak 19.357 orang. Yakni wisatawan lokal 9.490 orang, dan mancanegara 9.867 orang.
”Ini bukan data yang dari Gili saja, tetapi data se-KLU,” tegasnya.
Berita Terkait
-
PSIM Yogyakarta Dapat Kabar Baik, Donny Warmerdam Segera Comeback Pascacedera
-
Sirkuit Mandalika Umumkan Kalender Event 2026: dari MotoGP hingga Balap Ketahanan
-
Jeda BRI Super League, PSIM Yogyakarta Liburkan Aktivitas Seminggu
-
Ada Ancaman di Balik Korupsi NTB? 15 Anggota DPRD Ramai-ramai Minta Perlindungan LPSK
-
Antara Pasir yang Berjalan: Cerita Ketangguhan dari Pesisir Selatan Lombok
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
-
Seberapa Kaya Haji Halim? Crazy Rich dengan Kerajaan Kekayaan tapi Didakwa Rp127 Miliar
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran