SuaraBali.id - Ada bau tak sedap menyengat di areal Sirkuit Mandalika, Lombok Tengah, NTB. Bau tersebut paling kuat berada di sekitar belakang tribun sebelum tikungan satu serta di areal main stand Usaha Masyarakat Kecil Menengah (UMKM).
Berdasarkan hasil pantauan, bau tak sedap tersebut mulai tercium sejak hari pertama event balapan di Mandalika. Belakangan, santer beredar kabar bahwa bau tak sedap tersebut berasal dari bangkai anjing.
Anjing mati mendadak di sekitar Sirkuit Mandalika direspons PT. Indonesian Tourism Development Corporation (ITDC). Tersiar kabar beberapa ekor anjing mati dengan tubuh membengkak di Dusun Ebunut, perkampungan paling dekat dengan sirkuit.
Tewasnya anjing secara mendadak itu diduga diracun. Informasi ini kemudian memantik reaksi keras dari Animal Defenders Indonesia (ADI), mendesak pelaku yang membantai anjing tersebut diusut. Bahkan mengancam menempuh jalur hukum.
“Menggenjot ekonomi daerah dan nasional melalui pariwisata, entertain dan olahraga, adalah penting. Namun hal tersebut tidak berarti boleh dilaksanakan dengan semborono,” kata Ketua ADI, Doni Herdaru Selasa 23 November 2021.
Menurut Amak Seneng salah satu warga Dusun Ebunut, mengatakan bahwa ada petugas pernah meminta agar anjing-anjing yang berkeliaran di dalam Sirkuit untuk ditangkap.
Pasalnya, anjing-anjing itu dikhawatirkan akan mengganggu proses gelaran event IATC dan WSBK jika masuk ke dalam lintasan Sirkuit yang telah berpagar.
"Iya sempat di minta petugas menangkap anjing itu sebelum event balapan," katanya, Senin (22/11/2021) kemarin.
Warga lain juga, mengaku sempat ditawari sejumlah uang agar mau menangkap anjing yang berkeliaran itu. Namun, warga menolak lantaran anjing-anjing tersebut telah lama dipelihara warga di Dusun Ebunut.
"Sempat ditawar satu ekor anjing dihargai Rp 100 ribu. Tapi kami menolak," katanya. "Masak kita tega bunuh anjing. Dia juga hewan," kata Muchlis warga Ebunut lainnya.
Mendengar isu tersebut, pihak ITDC membantah melakukan pembantaian anjing liar di sekitar kawasan Sirkuit Internasional Pertamina Mandalika. ITDC menyatakan bahwa penanganan anjing liar di dalam kawasan dilakukan dengan memperhatikan prinsip-prinsip animal welfare.
“Terkait isu anjing liar, kami pastikan tidak pernah mengeluarkan kebijakan penanganan yang tidak sesuai dengan aturan yang berlaku,” tegas Managing Director The Mandalika Bram Subiandoro melalui siaran pers yang diterima Suara.com.
Kebijakan yang dilakukan sebelum dan selama event balapan adalah memastikan pagar pembatas sebagai penghalau tetap berfungsi baik.
Penanganan anjing di kawasan Sirkuit wajib dilakukan demi kelancaran dan keselamatan pembalap, serta memenuhi regulasi penyelenggaraan event balap.
“Kami menghalau anjing yang memasuki sirkuit, khususnya area paddock, dan memasang pagar yang rapat di sekeliling sirkuit agar anjing yang sudah dihalau tidak kembali masuk,” tandasnya.
Sebagai komitmen dalam menghormati animal welfare, ditegaskan dapat dilihat dari Mandalika Dog Shelter yang dibangun tiga tahun lalu. Shelter seluas 4.000m2 ini menerima anjing liar yang selanjutnya dapat diadopsi secara resmi oleh pencinta anjing.
Shelter ini dijalankan dengan menggandeng komunitas pecinta anjing serta dibawah pengawasan dokter hewan yang dikontrak ITDC.
“Kami mohon dukungan seluruh pihak agar pengembangan The Mandalika dapat berjalan dengan lancar sehingga membawa manfaat yang besar bagi masyarakat Indonesia khususnya warga NTB,” tutup Bram.
Sebelumnya, Chief Security Mandalika Grand Prix Association Muhamad Budi Santoso mengatakan ada 172 potensi ancaman di area Sirkuit Pertamina Mandalika.
Dari 172 ancaman kata Budi 23 ancaman sangat berpotensi terjadi insiden saat event berlangsung di Sirkuit Pertamina Mandalika.
"Banyak ancamannya, hujan, badai bahkan hewan liar," kata Budi.
Budi juga mengaku bahwa sejumlah hewan masih berkeliaran di Sirkuit Pertamina Mandalika. Sempat viral bahwa sebagian sapi milik warga masuk ke main stand UMKM sebelum event WSBK dimulai pada Sabtu pagi (20/11/2021) kemarin.
"Kami sudah sampaikan ke pembalap IATC adik-adik. Bahwa ada anjing yang digambarkan anjing liar di Sirkuit Mandalika," ujar Budi.
Untuk memperkecil ancaman masuknya binatang liar ke area lintasan Sirkuit jelas Budi caranya dengan membuat pagar masif mengelilingi lintasan.
Kontributor : Lalu Muhammad Helmi Akbar
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Jadwal Lengkap MotoGP 2025 Dirilis, Mandalika Masuk Triple-Header Asia
-
Antara Koalisi Dan Patriarki di Pilkada NTB, Ujaran Kebencian Bermunculan Sudutkan Perempuan
-
Pilgub NTB: Tak Ada yang Berani Bicara Isu Perempuan, Para Calon Gubernur Dinilai Cari Aman
-
KPK Panggil Ketua dan Sekretaris Pokja Kasus Dugaan Korupsi Proyek Shelter Tsunami di NTB
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bau Badan Rayyanza Sepulang Sekolah Jadi Perbincangan, Dicurigai Beraroma Telur
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
7 Rekomendasi HP 5G Rp 4 Jutaan Terbaik November 2024, Memori Lega Performa Handal
-
Disdikbud Samarinda Siap Beradaptasi dengan Kebijakan Zonasi PPDB 2025
-
Yusharto: Pemindahan IKN Jawab Ketimpangan dan Tingkatkan Keamanan Wilayah
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 3 Jutaan dengan Chipset Snapdragon, Terbaik November 2024
-
Kembali Bertugas, Basri-Najirah Diminta Profesional Jelang Pilkada Bontang
Terkini
-
Tiket Ludes 2,5 Bulan, OPPO Run 2024 Sukses Gelar Event Olahraga di Bali
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2