SuaraBali.id - Sejarah Kabupaten Badung, Bali. Sebelum Indonesia merdeka, kekuasaan ada ditangan Belanda. Hal ini membuat siastem pemeruntahan, politik, sosial dan ekonomi menjadi berubah.
Badung mulai dikenal dalam penulisan sejarah sejak abad 17. Nama Badung tercantum dalam surat Gubernur Jenderal J.P. Coen kepada Dewan ke XVII di Belanda, bulan Oktober 1619.
Jauh sebelum Belanda datang sistem pemerintahan di Bali berupa kerajaan. Namun setelah Belanda menguasi pulau Bali sistem pemerintahannya berganti menjadi sistem kolonial. Kerajaan-kerajaan di Bali dipecah belah dan diadu domba oleh pemerintahan kolonial Belanda.
Setelah berakhirnya masa penjajahan pada tahun 1945, banyak perubahan dalam sistem pemerintahan di Bali. Dengan menjunjung tinggi dasar filosofis Pancasila dan Bhinneka Tunggal Ika.
Baca Juga: Pembahasan Alot, UMK Karangasem Bali 2022 Akhirnya Hanya Naik Rp 1
Sementara itu berdasarkan data, Kebupaten Badung terbentuk berdasarkan Undang-Undang Nomor 69 tahun 1958. Tentang Pembentukkan Daerah Tingkat II dalam Wilayah Daerah-Daerah Tingkat I Bali, Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1655).
Kabupaten Badung Terletak pada posisi 08o14’17” - 08o50’57” Lintang Selatan dan 115o05’02” - 115o15’ 09” Bujur Timur, membentang di tengah-tengah Pulau Bali. Letak Kabupaten Badung membujur dari utara ke selatan berbentuk pamor sebuah keris. Mata kerisnya di sebelah utara, sedangkan daerah Jimbaran berbentuk sepergagangnya.
Kabupaten Badung memiliki luas 418,52 KM2 atau 7,43 persen dari luas wilayah Provinsi Bali ini memiliki enam kecamatan, 16 kelurahan 46 desa, 122 desa adat dan 544 banjar.
Enam kecamatan di Badung meliputi kecamatan Kuta Selatan, Kecamatan Kuta, Kecamatan Kuta Utara, Kecamatan Mengwi, Kecamatan Abiansemal dan Kecamatan Petang.
Kini Kabupaten Badung semakin maju dan berkembang. Baik dari sisi ekonomi maupun sistem pemerintahannya. Salah satu destinasi wisata yang tetkenal di Badung yaitu pantai Kuta. Ini membuat Badung banyak dilirik investor untuk membangun akomodasi dibeberapa wilayah.
Baca Juga: Ini Dia, 7 Hotel Bali Nusa Dua Terpopuler
Tidak hanya terkenal dengan pantai Kuta, kabupaten Badung juga memiliki keindahan panorama alam pantai lainnya, seperti Pantai Pandawa, Pantai Legian, Pantai Seminyak, dan Pantai Batu Bolong, yang tak kalah menakjubkan dari pantai Kuta.
Selain itu, ada pula kekayaan alam dan budaya yang tak kalah menarik untuk dikunjungi wisatawan di Bali, yaitu Pura Uluwatu, tempat menikmati tempat ibadah umat Hindu di atas tebing, Sangeh yang khas dengan hutan dan monyetnya; dan Puri Taman Ayun, tempat keindahan taman Kerajaan Mengwi.
Masyarakat setempat sangat menjaga warisan budaya dari leluhur. Sehingga meskipun sudah banyak pembangunan, namun suasa tradisional khas Bali maaih bisa dirasakan. Tak hanya itu, area pesawahan juga sangat dijaga. Tujuannya jika sawah tetap bertahan, maka persediaan beras tidak akan kurang.
Bupati Badung dari masa ke masa:
- Tjokorda Alit Ngurah Bupati periode 1928-1947
- Tjokorda Ngurah Gede Pemetjutan Bupati periode 1947-1959
- I Gus Ngurah Anom Patjung Bupati periode 1959-1964
- I Wayan Dhana Bupati periode 1965-1975
- I Dewa Gede Oka Bupati periode 1975-1985
- Pande Made Latra Bupatiperiode 1985-1990
- I WayanI Gus Bagus Alit Putra Bupati periode 1990-1999
- A. A. N Oka Ratmadi, SH Bupati periode 1999-2005
- I Wayan Subawa SH, MH (Pejabat Bupati) Bupati periode 2005
- A.A Gde Agung, SH Bupati periode 2005-2015
- Nyoman Hari Yudha Saka Bupati periode 2015-2016
- I Nyoman Giri Prasta Bupati periode 2016-2021
Kontributor : Putri Ayu Nanda Sari
Berita Terkait
-
Jadwal Persib Kontra Bali United Resmi Ditunda
-
Jokowi Direncanakan Akan Datang ke Bali Demi Kampanyekan Mulia-PAS, Megawati Tidak
-
Buntut 'Jalan-Jalan ke Bali', Pengamat Sarankan Pj Bupati Ganti Kadinsos Jika Tak Ingin Kepercayaan Masyarakat Hilang
-
Polisi Ungkap Lab Narkoba Hasis di Vila Uluwatu Bali Hasilkan Duit Rp 1,5 Triliun Dalam 2 Bulan
-
Polemik Kunjungan Dinas Sosial Kabupaten Bogor ke Bali, Boros atau Kebutuhan?
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2
-
Kunjungan Wisatawan ke Gunung Rinjani Tinggi, Sampah Capai 31 Ton di Jalur Pendakian