Scroll untuk membaca artikel
Eviera Paramita Sandi
Kamis, 28 Oktober 2021 | 12:47 WIB
Petugas medis menyuntik vaksin COVID-19 pada mahasiwa di Qingdao, Shandong, China, March 2021. (ANTARA/China Daily via Reuters)

SuaraBali.id - China putuskan kembali melakukan penguncian atau lockdown setelah kasus covid-19 di negara tersebut tiba-tiba naik. Akibatnya ribuan wisatawan terlantar di China.

Pemerintah setempat memberlakukan lockdown di wilayah Kabupaten Ejine Banner, Daerah Otonomi Mongolia Dalam, dan Kota Lanzhou, Provinsi Gansu. Tak hanya itu, wilayah lain pun ikut melakukan pengetatan.

Seperti pemerintah Kota Beijing yang juga memperketat tindakan pencegahan dan pengendalian terkait kasus baru yang ditemukan di kedua provinsi tersebut.

Sebanyak 9.412 wisatawan telantar di Ejine Banner sejak kasus baru pada 43 warga lokal muncul.

Ejine Banner merupakan daerah wisata populer di China saat musim gugur karena memiliki pemandangan pohon gurun yang khas.

Pemerintah daerah setempat menetapkan batas atas sewa hotel sebesar 200 yuan (Rp444 ribu) per malam selama masa lockdown.

Pemerintah lokal juga memberikan perlengkapan kesehatan secara cuma-cuma.

Sebanyak 1.943 turis juga telantar di beberapa kota di Daerah Otonomi Ningxia, seperti Shizuishan, Lingwu, dan Zhongwei.

Kota Lanzhou juga menerapkan lockdown sejak Senin (25/10) setelah 45 warga lokal terdeteksi positif COVID-19.

Pemerintah di ibu kota Provinsi Gansu itu memeriksa secara ketat setiap orang yang keluar dan masuk kawasan permukiman warga.

Load More