
SuaraBali.id - Daftar hari besar Agama Hindu. Hari besar agama Hindu dirayakan untuk memperingati peristiwa maupun kebijaksanaan lokal, termasuk di Bali.
Biasanya umat Hindu melakukan sembahyang atau upacara suci. Ada beberapa hari besar agama Hindu di Indonesia, khususnya di Bali.
Hari besar itu berdasarkan Kalender Saka dan Kalender Bali.
Berikut Hari Raya Agama Hindu di Indonesia yang perlu diketahui:
Baca Juga: Konsep Tuhan Dalam Agama Hindu dan Aliran Utama
Hari Raya Agama Hindu berdasarkan Kalender Saka
Hari suci umat Hindu ini dirayakan setiap Tahun Baru Saka. Hari Suci Nyepi mempunyai makna yang sangat mendalam, yakni sebagai hari kebangkitan, hari toleransi, hari pembaruan, hari kebersamaan, hari kedamaian hingga hari kerukunan nasional.
Penanggalan tahun baru Saka didasarkan pada hitungan Tilem Kesanga, yang dianggap sebagai hari penyucian dewa-dewa di pusat samudera yang membawa intisari amerta air hidup.
Maka umat Hindu melakukan pemujian suci terhadap mereka.
Baca Juga: 16 Cafe di Bali Instagramable, Ada di Ubud, Kuta sampai Seminyak
Tahun baru Saka di Bali dimulai dengan aktivitas menyepi, aktivitas yang biasa berjalan tidak ada. Semua kegiatan di sana ditiadakan, termasuk pelayanan umum.
Bahkan bandara Internasional di sana juga tutup, kecuali rumah sakit.
Saat menyepi, umat Hindu memohon kepada Tuhan menyucikan Bhuana Alit (alam manusia) dan Bhuana Agung (alam semesta).
Berbagai rangkaian upacara pun dilakukan umat Hindu sebelum Hari Raya Nyepi. Diantaranya Melasti, Tawur (Pecaruan) dan Pengrupukan.
Siwaratri mempunyai arti malam agung turunya Siwa. Selain hari raya, Siwarati juga sebuah festival yang digelar setiap tahun untuk memperingati hari turunnya Tuhan atau siwa.
Peringatan ini juga dikenal dengan istilah Padmarajati yang diperingati setiap tahun pada malam ke-13 atau hari ke-14 di Bulan Magha dalam penanggalan Hindu.
Festival dirayakan dengan mempersembahkan daun Bael atau Bilwa kepada Siwa. Selama sehari dan semalam begadang.
Sepanjang hari semua pemuja melafalkan mantra suci Pancaaksara yang ditujukan kepada Tuhan “Om Nama Siwaya”.
Hari Raya Hindu berdasarkan Kalender Bali
Hari raya ini dirayakan oleh umat Hindu Bali setiap 210 hari. Perhitungannya menggunakan kalender Bali, yakni pada hari Budha Kliwon Dungulan, sebagai kemenangan Dharma (kebenaran) melawan Adharma (kejahatan).
Adapun rangkaian hari Galungan yakni Tumpek Wariga, Sugihan Jawa, Sugihan Bali, Hari Penyekeban, Hari Penyajaan, Hari Penampahan, Hari Raya Galungan, Hari Umanis Galungan, Hari Pemaridan Guru, Ulihan, Hari Pemacekan agung, Hari Raya Kuningan dan Hari Pegat Wakan.
Hari raya ini dirayakan oleh umat Hindu Dharma Bali dan diperingati setiap hari Saniscara (Sabtu) Kliwon, wuku Kuningan.
Hari raya ini dilaksanakan setiap 210 hari, dengan menggunakan perhitungan kalender Bali (ada 35 hari dalam satu bulan kalender Bali). Kuningan memiliki arti kata kauningan yang berarti mencapai spiritual dengan cara intropeksi supaya terhindar dari bahaya.
Pada Hari Kuningan, umat Hindu Bali membuat nasi kuning sebagai lambang kemakmuran.
Nasi itu dijadikan sesaji sebagai tanda terima kasih dan suksmaning idep sebagai manusia yang menerima anugerah dari Hyang Widhi berupa bahan sandang dan pangan.
Hari raya ini diperingati sebagai hari turunya ilmu pengetahuan. Umat Hindu Bali merayakan hari raya ini setiap 210 hari dengan menggunakan perhitungan kalender Bali pada Sabtu (Saniscara), Legi (Umanis), Watugunung. Di hari ini umat Hindu melakukan pemujaan pada Dewi Saraswati sebagai Dewi Ilmu Pengetahuan dan Seni.
Upacara Banyu Pinaruh dilakukan setelah Hari Raya Saraswati, tepatnya pada Saniscara Umanis Watugunung. Tujuannya untuk pembersihan dan kesucian diri.
Banyu berasal dari kata banyu yang berarti air (kehidupan). Sedangkan pinaruh berasal dari kata weruh yang berarti pengetahuan.
Sehingga mempunyai makna memohon air sumber pengetahuan.
Hari ini dirayakan untuk memuliakan Ida Sanghyang Widhi Wasa dengan manifestasinya sebagai Sanghyang Pramesti Guru (Tuhan sebagai guru alam semesta).
Hari raya ini diperingati setiap Rabu Kliwon wuku Sinta.
Filosofi hari raya ini sebagai simbol keteguhan iman. Peger berarti pagar atau pelindung, sedangkan wesi berarti besi. Pager besi memiliki makna suatu sikap keteguhan dari iman dan ilmu pengetahuan yang dimiliki manusia.
Hari raya ini diperingati dengan melakukan persembahyangan, mulai dari Sanggah/Merajan (tempat sembahyang di sekitar rumah) hingga ke Pura.
Itulah hari besar Agama Hindu di Indonesia, khususnya di Bali. Apakah kamu tertarik ke Bali untuk menyaksikan hari-hari besar itu?
Kontributor : Muhammad Aris Munandar
Berita Terkait
-
Here We Go! Bali United Serius Ingin Rekrut Pelatih Eliano Reijnders
-
Artis Senior Ini Kecewa Tak Diundang ke Pernikahan Luna Maya, Padahal Dulu Akrab
-
Keberlanjutan Berpotensi Jadi Kunci Masa Depan Pariwisata Pulau Dewata
-
Elkan Baggott di Bali Cuma Liburan Atau Gabung TC Timnas Indonesia
-
Senyum Bahagia Elkan Baggott Sudah di Bali
Tag
Terpopuler
- Selamat Tinggal Pelatih Persebaya Paul Munster, Dapat Hukuman Berat Kemarin
- Ini Syarat Lengkap Jadi Anggota Koperasi Merah Putih, Jalur Utama Penerimaan Bantuan Pemerintah
- 5 City Car Murah Mulai Rp50 Jutaan Bukan Toyota, Sat Set Hadapi Kemacetan
- 5 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Tipe Sedan Mei 2025: Harga Mulai Rp20 Jutaan, Bandel, Pajak Ringan
- 7 Rekomendasi Sunscreen SPF 50 Terbaik, Aman Maksimal Lindungi Wajah
Pilihan
-
Lengkap! 8 Tim Promosi ke Liga 3 Musim Depan, Ada Klub Milik Polisi
-
Almere City Degradasi, 3 Klub Liga 1 Ini Bisa Jadi Opsi Thom Haye
-
Geger Pedagang Dipalak Ormas Rp 3 Juta, Wali Kota Solo Turun Tangan
-
PT Solo Manufaktur Kreasi Bakal Tanggapi Resume Penggugat Soal Minta Menyediakan Mobil Esemka
-
5 Rekomendasi HP Rp 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik Mei 2025, Lancar Push Rank FF hingga MLBB
Terkini
-
Cerita Sukses Pemuda Bali Bawa AUM Mendunia, Berawal dari Modal Rp 300 Ribu
-
Ada Saldo DANA Kaget Hari Ini, Klik Dan Rp 800 Ribu Berpeluang Masuk e-Wallet
-
Siswa Undang Female DJ Berpakaian Seksi, Posisi Kepsek SMKN 1 Tejakula Terancam
-
Rabu Manis, Masih Ada Saldo Gratis dari DANA Kaget yang Bikin Senyum Manis
-
Woo Do-hwan Mr Plankton di Tanah Barak Bali Langsung Diserbu Emotikon Hati