2. Penjemputan Calon Mempelai Wanita
Mempelai wanita dijemput oleh mempelai laki-laki untuk di bawa ke rumah mempelai laki-laki. Saat penjemputan calon mempelai wanita sudah siap dengan mengenakan pakaian tradisional wanita Bali diselimuti kain kuning tipis dari ujung rambut hingga ujung kaki.
Kain kuning tersebut mengandung filosofi calon mempelai sudah siap meninggalkan masa lajangnya menuju ke masa berumah tangga.
Utusan dari calon mempelai laki-laki datang untuk mengetok pintu kamar calon pengantin wanita, dibarengi tembang-tembang Bali yang mengisyaratkan akan kedatangan pihak laki-laki, meminta agar dibukakan pintu, yang kemudian calon mempelai wanita di bawa ke rumah kediaman mempelai laki-laki.
Messegeh Agung
Sebelum memasuki pekarangan rumah, kedua mempelai melakukan proses mesegeh agung, yang memiliki makna sebagai ungkapan selamat datang kepada calon pengantin wanita.
Kain kuning yang menutupi tubuh mempelai wanita akan dibuka oleh calon ibu mertua ditukar dengan uang satakan yang memiliki makna sebagai menyambut dunia baru dan mengubur segala masa lalu.
Mekala-kalaan atau Mabyakala
Merupakan upacara untuk membersihkan lahir batin terhadap kedua mempelai.
Mewidhi Widana
Upacara ini dipimpin oleh sulinggih/Ida Peranda. Setelah sebambayang di depan bebanten, kemudia kedua mempelai melakukan sembayang di Sanggah keluarga laki-laki yang dipimpin oleh pemangku sanggah.
Hal ini dilakukan untuk menyampaikan kepada para leluhur, bahwa ada pendatang baru yang akan menjadi anggota keluarga dan akan mekanjutkan keturunan. Semua itu sebagai pertanda sahnya pernikahan pasangan pengantin di hadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa
Prosesi ini disebut upacara mepamit yang dilakukan di Sanggah Pihak pengantin wanita. Makna dari upacara ini untuk berpamitan kepada para leluhur pihak mempelai wanita karena sudah menikah dan menjadi tanggunjawab keluarga pengantin pria.
Tag
Berita Terkait
-
Akad Nikah Boiyen Sempat Diulang Usai Resepsi, Ijab Kabulnya Dianggap Tidak Sah
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Richelle Skornicki dan Adegan Dewasa di Pernikahan Dini Gen Z: Antara Akting dan Perlindungan Anak
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun