SuaraBali.id - Kendati jumlah pengunjung masuk ke pusat perbelanjaan telah bertahap diperbolehkan mulai dari 25% hingga 50% kenyataan di lapangan hanya kurang dari 25%.
Hal ini karena keinginan datang ke tempat lebih ramai pengunjung, masyarakat lebih berhati-hati. Demikian disampaikan Ketua Penasehat Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo), Handaka Santosa, Sabtu (25/9) di Kuta, Badung.
"Pada prinsipnya kita tidak akan mengadakan Sale berlebihan karena nantinya akan mampu menimbulkan kerumunan," jelasnya.
Dilihat saat ini beberapa peritel memiliki kondisi berbeda-beda, pertama ada peretil tetap tangguh meskipun pemasukan nol. Tetapi, lanjutnya, saat ini banyak juga peritel menutup Toko dan merumahkan karyawannya.
Banyak toko yang beralih ke online juga menjadi salah satu faktor banyak pengunjung yang masih tidak berminat untuk kembali ke pusat perbelanjaan.
Meskipun banyak pusat perbelanjaan yang sudah diizinkan beroperasi lebih banyak saat tengah PPKM lalu.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
Bisnis Impor Baju Bekas Ilegal di Tabanan, Tersangka Cuci Uang Lewat Bis AKAP
-
Apa Jasa Raden Aria Wirjaatmadja bagi BRI? Begini Kisahnya
-
TikTok Diprediksi 'Menggila' Saat Nataru, Trafik Data Bali-Nusra Diproyeksikan Naik
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun