SuaraBali.id - Belakangan ini, wisatwan domestik kembali ramai mengunjungi beberapa objek wisata di Pulau Dewata tersebut. Banyak yang menilai banyak pengunjung yang terbang ke Bali karena peraturan yang berubah darii PCR ke tes antigen untuk masuk wilayah Bali.
"Ya, sudah mulai ramai wisatawan di Bali. Kalau penuh seperti sebelum pandemi, saya kira belum," ujar pengajar pariwisata di Universitas Udayana Bali, Nyoman Sukma Arida.
Ia menilai mulai ramainya Bali karena dua hal. Pertama, syarat untuk terbang ke Bali itu berubah dari hanya RT-PCR ke tes antigen. Akses ke aplikasi PeduliLindungi dan sertifikat vaksin Covid-19 juga berpengaruh, katanya.
"Dengan biaya yang lebih murah itu, tentu akan memungkinkan banyak orang ke luar. Kedua, karena Jakarta sudah melandai Covid-19-nya, sehingga warganya mulai terdorong berwisata, khususnya ke Bali," tutur Arida.
Baca Juga: Kental dengan Budaya, Ini 5 Keunikan Baju Adat Bali
Dengan bawa mobil sendiri, tentu akan lebih murah ketimbang naik pesawat. Ia mencontohkan, bila tiket penerbangan satu keluarga dengan empat anggota keluarga membutuhkan Rp8 juta untuk pulang pergi.
Ia menyebutkan beberapa daerah wisata yang mulai ramai itu di antaranya Ubud, Kuta, dan Sanur. Namun, ia belum tahu kondisi ke depan seperti apa.
"Informasi yang saya terima, minggu depan akan diberlakukan ganjil genap, terutama untuk (menuju dan dari) lokasi wisata, pada akhir pekan, yaitu Sabtu dan Minggu. Hal itu untuk mengantisipasi kerumunan saja," tutur Arida.
Arida berkata, antisipasi juga dilakukan untuk menghindari terjadinya "wisata balas dendam." Soal kebijakan ganjil genap, ia mengatakan, itu akan tergantung situasi dan kondisi di lapangan.
Ia juga sempat mengunjungi Kintamani, dan di sana sudah banyak wisatawan yang menginap. Ia juga sempat bertanya kepada pengelolanya.
"Sudah mulai terisi. Saya juga melihat banyak kendaraan berplat B yang hilir mudik. Ternyata banyak juga warga Jakarta dan Jawa Timur yang ke Bali naik mobil," ungkap Arida.
Baca Juga: Tak Kalah Indah, Ini 5 Tempat Wisata Tersembunyi di Bali yang Jarang Diketahui
Dengan bawa mobil sendiri, tentu akan lebih murah ketimbang naik pesawat. Ia mencontohkan, bila tiket penerbangan capai Rp1 juta untuk sekali penerbangan, satu keluarga dengan empat anggota keluarga membutuhkan Rp8 juta untuk pulang pergi.
Berita Terkait
-
Sensasi atau Seni? Dilema Joged Bumbung di Era Digital
-
Luhut Mau Bereskan Wisata Bali: Kelab Telanjang Mau Dikurangi
-
Jalan Raya Pulau Dewata Tidak Membeludak Saat Liburan Lebaran 2024, Asita Bali Ungkap Alasan Ini
-
Terompet Tahun Baru Jadi Primadona di Bali, Pedagang Banjir Pesanan
-
Mitsubishi XForce Lakukan Debut Lokal di Pulau Dewata
Terpopuler
- Dedi Mulyadi Sebut Masjid Al Jabbar Dibangun dari Dana Pinjaman, Kini Jadi Perdebatan Publik
- Terungkap, Ini Alasan Ruben Onsu Rayakan Idul Fitri dengan "Keluarga" yang Tak Dikenal
- Baru Sekali Bela Timnas Indonesia, Dean James Dibidik Jawara Liga Champions
- Yamaha NMAX Kalah Ganteng, Mesin Lebih Beringas: Intip Pesona Skuter Premium dari Aprilia
- JakOne Mobile Bank DKI Bermasalah, PSI: Gangguan Ini Menimbulkan Tanda Tanya
Pilihan
-
Laptop, Dompet, Jaket... Semua 'Pulang'! Kisah Manis Stasiun Gambir Saat Arus Balik Lebaran
-
4 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Free Fire, Terbaik April 2025
-
9 Rekomendasi HP Murah Rp 2 Jutaan Lancar Main Game, Terbaik April 2025
-
Seharga Yamaha XMAX, Punya Desain Jet: Intip Kecanggihan Motor Listrik Masa Depan Ini
-
Demi Jay Idzes Merapat ke Bologna, Legenda Italia Turun Gunung
Terkini
-
5 Restoran di Bali yang Cocok Untuk Acara Makan Bersama Keluarga
-
Thai Lion Air Kini Terbang dari Bali ke Bangkok, Jadwalnya 4 Kali Seminggu
-
Arus Balik dari Jawa ke Bali Mulai Meningkat, Akhir Pekan Diprediksi Jadi Puncaknya
-
7 Kolam Renang di Bali Murah Untuk Liburan Anak-anak
-
Dulu Turis Langsung ke Gili Trawangan, Kini Senggigi Dibidik: NTB Ubah Strategi Pariwisata