Scroll untuk membaca artikel
Dinar Surya Oktarini
Rabu, 22 September 2021 | 15:24 WIB
Baju adat Bali. (Pariwisata Indonesia)

SuaraBali.id - Selain alamnya yang menawan, salah satu daya tarik wisatawan terhadap pulau Dewata ini adalah budaya yang kental dalam masyarakat Bali dan mengakar kuat meskipun di tengah-tengah perkembangan zaman.

Salah satu bagian dari budaya tersebut adalah baju adat. Baju ada Bali cukup menarik untuk di bahas karena keunikkan yang terdapat dalam baju itu sendiri.

Jika kamu penasaran apa saja keunikan baju adat Bali, simak penjelasan berikut ini

1. Nama yang Berbeda Bagi Baju Adat Laki-Laki dan Perempuan

Baca Juga: Cara Baru Menikmati Pulau Dewata, Ini 6 Tempat Camping di Bali

Ashanty dengan Baju Adat Bali (instagram.com/ashanty_ash)

Berbeda dengan baju adat di kebanyakan daerah lainnya, di Bali bagi kaum laki-laki dan perempuan memiliki baju adat dengan nama yang berbeda. Bagi laki-laki baju adat Bali disebut dengan baju Safari yaitu kemeja putih berkerah dengan lengan yang panjang lengkap dengan udeng atau ikat kepala, dan kamen atau kain sarung yang hanya dikenakan oleh kaum pria. Sedangkan, baju adat wanita Bali disebut dengan kebaya Bali dilengkapi dengan selendang yang diikat di pinggul dan membuat pusung atau hiasan kepala.

2. Ketentuan 2 Jenis Model Sanggul

Sanggul merupakan bagian dari atribut khusus yang digunakan wanita adat Bali. Secara umum terdapat dua jenis model sanggul yang identik dengan pusung atau mapusung, yaitu pusung gonjer yang dikenakan pada anak-anak dan remaja. kemudian yang kedua adalah pusung tagel atau disebut juga sanggul yang diperuntukkan bagi wanita yang sudah dewasa atau sudah menikah.

3. Baju Adat Sesuai dengan Kegunaannya

Baju adat Bali juga disesuaikan dengan kegiatan, atau aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Bali, contohnya seperti Payas Agung. Payas Agung identik dengan kesan yang mewah dengan warna paduan antara emas, merah, dan putih serta melambangkan kesakralan, dan penuh keanggunan baju adat ini ini biasa dikenakan saat acara penting seperti pernikahan atau upacara metatah.

Baca Juga: Kustomisasi Yamaha XSR 155, Empat Karya Yard Built Bali Ini Menginspirasi

Kemudian ada Payas Madya yang terkesan santai dalam pemakaiannya dan tingkatannya berada di bawah Payas Agung. Terakhir ada Payas Alit, baju ini merupakan baju tradisional yang sering digunakan masyarakat Bali untuk sembahyang ke pura atau dikenakan untuk kegiatan seperti bersih-bersih ke pura, atau membantu tetangga jika mempunyai acara keagamaan.

4. Kamen

Kain Kamen merupakan kain khusus yang dikenakan menjadi sebuah penutup tubuh bagian bawah dengan cara dililitkan mengitari kaki daari arah kiri ke kanan yang menyimbolkan Dharma. Dalam mengenakan Kamen terdapat aturan khusus yakni tepi bagian bawah harus ada jarak sejengkal dari telapak kaki dan bentuk lancip pada ujung bagian bawahnya.

5. Pakaian Adat Bali melambangkan Filosofi Keagamaan

Diketahui bahwa banyak pakaian adat Bali yang menggunakan warna putih dengan makna atau melambangkan kesucian. Kamen yang diikatkan ke pinggang melingkar dari kiri ke kanana melambangkan dharma , pemakaian selendang pada wanita memiliki makna wanita Bali harus ingat terhadap ajaran dharma dan siap mendidik putra putrinya kelak agar patuh terhadap orang tua.

Kontributor : Kiki Oktaliani

Load More