SuaraBali.id - Selain alamnya yang menawan, salah satu daya tarik wisatawan terhadap pulau Dewata ini adalah budaya yang kental dalam masyarakat Bali dan mengakar kuat meskipun di tengah-tengah perkembangan zaman.
Salah satu bagian dari budaya tersebut adalah baju adat. Baju ada Bali cukup menarik untuk di bahas karena keunikkan yang terdapat dalam baju itu sendiri.
Jika kamu penasaran apa saja keunikan baju adat Bali, simak penjelasan berikut ini
1. Nama yang Berbeda Bagi Baju Adat Laki-Laki dan Perempuan
Baca Juga: Cara Baru Menikmati Pulau Dewata, Ini 6 Tempat Camping di Bali
Berbeda dengan baju adat di kebanyakan daerah lainnya, di Bali bagi kaum laki-laki dan perempuan memiliki baju adat dengan nama yang berbeda. Bagi laki-laki baju adat Bali disebut dengan baju Safari yaitu kemeja putih berkerah dengan lengan yang panjang lengkap dengan udeng atau ikat kepala, dan kamen atau kain sarung yang hanya dikenakan oleh kaum pria. Sedangkan, baju adat wanita Bali disebut dengan kebaya Bali dilengkapi dengan selendang yang diikat di pinggul dan membuat pusung atau hiasan kepala.
2. Ketentuan 2 Jenis Model Sanggul
Sanggul merupakan bagian dari atribut khusus yang digunakan wanita adat Bali. Secara umum terdapat dua jenis model sanggul yang identik dengan pusung atau mapusung, yaitu pusung gonjer yang dikenakan pada anak-anak dan remaja. kemudian yang kedua adalah pusung tagel atau disebut juga sanggul yang diperuntukkan bagi wanita yang sudah dewasa atau sudah menikah.
3. Baju Adat Sesuai dengan Kegunaannya
Baju adat Bali juga disesuaikan dengan kegiatan, atau aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat Bali, contohnya seperti Payas Agung. Payas Agung identik dengan kesan yang mewah dengan warna paduan antara emas, merah, dan putih serta melambangkan kesakralan, dan penuh keanggunan baju adat ini ini biasa dikenakan saat acara penting seperti pernikahan atau upacara metatah.
Baca Juga: Kustomisasi Yamaha XSR 155, Empat Karya Yard Built Bali Ini Menginspirasi
Kemudian ada Payas Madya yang terkesan santai dalam pemakaiannya dan tingkatannya berada di bawah Payas Agung. Terakhir ada Payas Alit, baju ini merupakan baju tradisional yang sering digunakan masyarakat Bali untuk sembahyang ke pura atau dikenakan untuk kegiatan seperti bersih-bersih ke pura, atau membantu tetangga jika mempunyai acara keagamaan.
Berita Terkait
-
Sensasi atau Seni? Dilema Joged Bumbung di Era Digital
-
Luhut Mau Bereskan Wisata Bali: Kelab Telanjang Mau Dikurangi
-
Jalan Raya Pulau Dewata Tidak Membeludak Saat Liburan Lebaran 2024, Asita Bali Ungkap Alasan Ini
-
Terompet Tahun Baru Jadi Primadona di Bali, Pedagang Banjir Pesanan
-
Mitsubishi XForce Lakukan Debut Lokal di Pulau Dewata
Terpopuler
- Pemilik Chery J6 Keluhkan Kualitas Mobil Baru dari China
- Profil dan Aset Murdaya Poo, Pemilik Pondok Indah Mall dengan Kekayaan Triliunan
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
Pilihan
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
-
Gelombang Kejutan di Industri EV: Raja Motor Listrik Tersandung Skandal Tak Terduga
-
Harga Emas Antam Lompat Tinggi Lagi Rp34.000 Jadi Rp1.846.000/Gram
Terkini
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya
-
Koster Minta Tak Masukkan Canang Sari di Penghitungan Inflasi Bali : Itu Niskala
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan