SuaraBali.id - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB yang melakukan pemeriksaan, mengambil sampel darah dan liur kerbau untuk diteliti di Laboratorium Kesehatan hewan di Bali.
“Dari hari Rabu ada yang mati, Kamis ada juga dan tadi malam. Kalau totalnya 18 ekor sama anaknya masih kecil,” ungkap pemilik kerbau, Lalu Nure dilansir dari Berita Bali, Senin (13/9/2021).
Dari pengakuan pemilik, ada juga kerbau miliknya yang berhasil disembelih. Sementara kerbau yang masih kecil, terpaksa dikubur. Diakuinya, sebelum mati dari mulut kerbau miliknya mengeluarkan busa warna putih.
“Saya tidak tau kenapa bisa mati begini, setiap hari ada saja yang mati,” katanya.
Baca Juga: Geger! Belasan Kerbau Mati Misterius di Sekitar Proyek Pembangunan Sirkuit Mandalika
Sementara itu, tim dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi NTB langsung turun Jumat pagi tadi ke Dusun Ketapang Desa Kuta. Mereka turun dalam rangka mengambil sampel darah dari masing hewan milik Lalu Nure.
“Ada tiga ekor tempat kami ambil sampel, awalnya kami mau ambil semua cuma sulit komunikasi dengan pemilik,” ungkap Dokter Hewan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan NTB, Muslih.
Dokter ini mengaku, pihaknya turun ke lokasi karena memang dari kemarin ada masuk laporan. Kepala dinas pun tadi pagi memerintahkan untuk turun langsung.
“Jadi sampel yang ada ini kami akan bawa ke lab dan menunggu hasilnya keluar. Pemeriksaan lab juga adanya di Bali,” bebernya.
Diakuinya, menurut laporan ada 15 ekor kerbau yang mati namun tidak mati secara bersamaan. Ada juga yang berhasil diberikan anti biotik.
Baca Juga: Viral Video Warga NTB Ambil Paus Kepala Melon yang Terdampar, Ditelusuri BPSPL Denpasar
“Kalau dibiarkan bahaya karena bisa menjangkit kerbau yang lain. Apalagi ini satu kandang,” katanya.
Dari kejadian ini, dokter menduga sementara bahwa kerbau yang mati mendadak terkena penyakit ngorok atau septicaemia Epizootika (SE). Penyakit menular ini hanya bisa menular kepada dua hewan yakni, sapi dan kerbau.
”Kalau keracunan disebabkan limbah mungkin belum mengarah ke sana ya, karena kami bicara berdasarkan gejala kami lihat. Kata pemilik juga kerbau ini minum air sumur bor selama ini,” jelasnya.
Untuk sementara, pihaknya akan menyampaikan apa penyebab kerbau ini mati mendadak nanti setelah ada keluar hasil dari laboratorium di Bali.
Sebelumnya, sempat viral seekor kerbau mengaspal di lintasan sirkuit Mandalika. Dan beberapa hari berselang, kejadian 15 ekor kerbau milik warga sekitaran sirkuit, mati mendadak. Angka kematian kerbau milik warga sekitar Sirkuit terus, hingga Jumat (10/9) sudah 18 ekor yang tewas.
Berita Terkait
-
Ujaran Kebencian Selama Pilkada Serentak Lebih Banyak Dibandingkan Saat Pilpres, Ada Faktor Kesengajaan?
-
Antara Koalisi Dan Patriarki di Pilkada NTB, Ujaran Kebencian Bermunculan Sudutkan Perempuan
-
Pilgub NTB: Tak Ada yang Berani Bicara Isu Perempuan, Para Calon Gubernur Dinilai Cari Aman
-
KPK Panggil Ketua dan Sekretaris Pokja Kasus Dugaan Korupsi Proyek Shelter Tsunami di NTB
-
Royal Enfield Jajal Sirkuit Mandalika, Influencer Dunia Terpukau!
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
Thom Haye hingga Ragnar Oratmangoen Punya KTP DKI Jakarta, Nyoblos di TPS Mana?
-
Awali Pekan ini, Harga Emas Antam Mulai Merosot
-
Ada Marselino Ferdinan! FIFA Rilis Wonderkid Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Desas-desus Shell Mau Hengkang dari RI Masih Rancu, SPBU Masih Beroperasi
-
Media Asing Soroti 9 Pemain Grade A Timnas Indonesia di Piala AFF 2024, Siapa Saja?
Terkini
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tinggal di Huntara, Satu Rumah Diisi 5 Keluarga
-
Turun Gunung, Ibunda TGB Minta Jemaah NWDI Dukung Rohmi-Firin Dan Jangan Dengar Siapapun
-
Kondisi DTW Jatiluwih Setelah Fodors Travel Menyebut Bali Tak Layak Dikunjungi 2025
-
Awalnya Sedang Bertengger, Mendadak Ratusan Burung Pipit di Area Bandara Ngurah Rai Mati