SuaraBali.id - Mendapatkan hasil panen berlimpah menjadi harapan bagi setiap petani atas apa yang mereka tanam baik di kebun maupun di lahan persawahan. Namun hasil banyak bisa jadi malah merepotkan. Seperti dialami petani bunga Gumitir di Desa Abang, Karangasem.
Dikutip dari Beritabali.com, jaringan SuaraBali.id, para petani ini justru merasa galau.
Pasalnya, saat hasil panen bunga Gumitir sedang bagus, harga jual bunga justru merosot tajam. Karena minim pembeli, harganya jadi murah.
"Biasanya harga per kilogramnya bisa di atas Rp 15 ribu, tapi sekarang turun menjadi Rp6 ribu. Sudah dijual murah tidak juga ada yg mau beli," jelas salah seorang petani Bunga Gumitir asal Dusun Abang Kelod, I Nengah Sudi pada Kamis (2/9/2021).
Ia menyebutkan harga bunga Gumitir karena pengaruh permintaan pasar yang menurun lantaran tidak ada hari-hari besar upacara keagamaan. Di samping itu situasi pandemi COVID-19 yang diantisipasi dengan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) menyebabkan terjadinya pembatasan upacara keagamaan.
Keluhan para Petani Gumitir ini didengar oleh Perbekel Desa Abang, I Nyoman Sutirtayana.
"Ya saya sempat ngobrol dengan para petani Gumitir, mereka mengeluhkan harga yang merosot ditambah minim pembeli, sehingga mereka enggan untuk memanen ketimbang busuk tidak laku dijual," ujarnya.
Padahal, menurutnya petani yang tergabung dalam kelompak Tani "Kembang Lestari" itu setidaknya bisa menyuplai hingga 300 sampai 400 kg bunga Gumitir per harinya.
Namun Sutirtayana tidak mau berdiam diri, ia berupaya untuk membantu memasarkan hasil panen Bunga Gumitir para petani ini melalui media sosial.
Ia berharap melalui media sosial ada melirik dan berminat untuk membeli bunga Gumitir dari para petani di Desa Abang.
Baca Juga: Pembuat Surat Keterangan Rapid Test Palsu di Gilimanuk Bali Dituntut Dua Tahun
"Kami coba ikut tawarkan melalui media sosial, siapa tahu ada pengepul bunga Gumitir yang melihat dan mau membeli," tandasnya.
Berita Terkait
-
Melanie Subono Sentil Keras Mason Elephant Park Bali: Gajah Ditunggangi dan Dijadikan Kanvas Lukis
-
Niatnya Bikin Konten Nakal di Bali, Bintang OnlyFans Ini Malah Berakhir Didenda dan Dideportasi
-
Melalui Kolaborasi Global di Bali, BKSAP Dukung Penguatan Diplomasi Ekonomi Biru Berkelanjutan
-
Hey Bali Tawarkan Penitipan Barang Gratis Selama 4 Jam, Strategi Bangun Kepercayaan Wisatawan
-
Kemenpar Klarifikasi Isu Larang Airbnb, Ini Fakta Terkait Penataan OTA di Bali
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Motor Bekas di Bawah 10 Juta Buat Anak Sekolah: Pilih yang Irit atau Keren?
- Dua Rekrutan Anyar Chelsea Muak dengan Enzo Maresca, Stamford Bridge Memanas
- 5 Mobil Bekas 3 Baris Harga 50 Jutaan, Angkutan Keluarga yang Nyaman dan Efisien
- Harga Mepet Agya, Intip Mobil Bekas Ignis Matic: City Car Irit dan Stylish untuk Penggunaan Harian
- 10 Mobil Bekas Rp75 Jutaan yang Serba Bisa untuk Harian, Kerja, dan Perjalanan Jauh
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali
-
5 Mobil Keluarga dengan 'Kaki-Kaki' Jangkung Anti Banjir