SuaraBali.id - Kelompok Masyarakat Pengawas (Pokmaswas) Bangko Bersatu Desa Nanga Bere, Kecamatan Lembor Selatan, Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur, meminta dukungan untuk membuat penangkaran penyu permanen. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Kami masih gunakan bambu. Padahal, penangkaran bambu belum maksimal untuk keamanan telur. Kami berharap ada penangkaran permanen di sini," papar Ketua Pokmaswas Bangko Bersatu, Abdul Karim di Labuan Bajo, Selasa (24/8/2021).
Pokmaswas adalah kelompok masyarakat yang dibentuk Taman Nasional Perairan (TNP) Laut Sawu untuk melakukan kegiatan pengawasan di kawasan TNP Laut Sawu, dalam wilayah Desa Nanga Bere, termasuk pengawasan penyu di pantai, dan budi daya bakau.
Sejak dibentuk pada 2017, Pokmaswas Bangko Bersatu aktif menjaga penyu. Telur yang diselamatkan dari pantai dipindahkan ke sebuah lokasi yang dijadikan tempat penangkaran dari bambu dengan ukuran 70 cm x 1 m.
Mereka harus menunggu selama 45-65 hari sampai telur menetas menjadi tukik. Setelah dipastikan semua telur menetas, maka tukik pun dilepasliarkan.
Tugas penyelamatan telur penyu dan tukik sudah dilakukan Pokmaswas ini pertama kali pada 9 Mei 2017. Berdasarkan data Pokmaswas Bangko Bersatu, sebanyak 676 tukik telah berhasil dilepasliarkan ke TNP Laut Sawu.
Abdul Karim mengatakan, pengawasan yang dilakukan oleh kelompok mereka belum optimal karena ketiadaan pos penjaga dan penangkaran permanen.
Padahal, pengawasan di pantai harus dilakukan juga guna menghindari masyarakat yang ingin mengambil telur untuk diperjualbelikan atau dikonsumsi pribadi. Sementara keamanan penangkaran bambu belum maksimal karena anjing dan biawak selalu menjadi predator bagi tukik.
Berbagai upaya telah dilakukan kelompok agar proses menjaga alam bisa terus dilakukan.
Baca Juga: Tampil Keren Saat Menangkap Pencuri Mobil, Jordan Williams Tertegun Dapat Bonus Cincin
Contohnya, mereka pernah meminta bantuan TNP untuk membantu kelompok membangun penangkaran permanen. Bahkan, tanah ulayat kampung Bangko seluas setengah hektare dihibahkan kepada TNP untuk membangun pos penjagaan dan penangkaran permanen. Namun, hingga kini, belum ada hasil dari segala upaya mereka.
"Beberapa bulan lalu pihak TNP datang karena selalu saya kabarkan lewat media sosial. Dalam kunjungannya, mereka menyampaikan akan membangun pos jaga dan penangkaran permanen dalam waktu dekat. Beberapa minggu kemudian mereka menyampaikan batal untuk membantu dikarenakan ada pemangkasan dana KKP sehingga bantuan untuk kelompok mungkin ada di awal tahun," sambung Fadil Mubaraq, pemuda Kampung Bangko.
Ia menambahkan, masyarakat desa sangat terlibat aktif dalam upaya menjaga ekosistem alam.
Akan tetapi, ada beberapa kendala lain seperti keterbatasan fasilitas penunjang berupa alat penerangan, GPS, dan kamera. Alat penerangan seperti senter kepala bisa digunakan untuk melakukan pengawasan di malam hari. GPS bisa digunakan untuk menandai lokasi penyu bertelur. Sedangkan kamera digunakan untuk mendokumentasikan kegiatan.
Sebagai pemuda yang aktif menyuarakan aktivitas kelompok ke media sosial, Fadil Mubaraq berharap ada pihak luar seperti lembaga swadaya lokal yang bisa membantu kelompok dengan memberi edukasi terkait pentingnya habitat penyu.
Menurutnya, kegiatan yang dilakukan oleh kelompok berjalan tanpa adanya bimbingan atau pengawasan.
Berita Terkait
-
Koleksi Perhiasan Tex Saverio Ini Dibuat Demi Masa Depan Anak-anak NTT
-
Gegara Rokok, Bripda TT Tega Aniaya 2 Siswa SPN Hingga Viral, Kapolda NTT Tak Tinggal Diam
-
PDIP Kupang Kokohkan Akar Budaya, Hasto Kristiyanto: Berpondasi Pemikiran Bung Karno
-
OJK Ingin Perbankan Sokong Kredit untuk Ekonomi Kelautan di NTT
-
GKR Hemas Pastikan Program Ketahanan Pangan Berdampak Nyata untuk Rakyat
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Batik Malessa, Dari Kampung Tipes Memberdayakan Perempuan dan Menggerakkan Ekonomi Keluarga
-
BRI Bersama BNI dan PT SMI Biayai Proyek Flyover Sitinjau Lauik Senilai Rp2,2 Triliun
-
Rekomendasi Rental Motor Murah di Bali Mulai Rp50 Ribu
-
5 Rekomendasi Penginapan Murah Meriah di Ubud Bali
-
7 Tempat Wisata Wajib Dikunjungi Saat Pertama Kali ke Bali