"Jadi Pak Wagimin yang komandan Tangsi NICA itu sudah tahu akan diserang. Pak Wagimin mau membantu para pejuang asal disiapkan pasukan penyerbu dari pihak Pak Gusti Ngurah Rai," jelas Gede Putu Abdiyasa.
Operasi 18 November 1946 ke Tangsi NICA Belanda di Tabanan berjalan sukses, semua senjata dan amunisi yang ada di tangsi NICA diserahkan kepada pasukan I Gusti Ngurah Rai.
Pasukan Ciung Wanara Dikukuhkan di Desa Ole Tabanan
Setelah penyerangan, pasukan bergerak mundur dan berencana ke arah timur kota Tabanan.
Baca Juga: Pesona BMW 320i Touring M Sport dan BMW 330i M Sport yang Hari Ini Meluncur di Indonesia
"Tapi karena truk yang akan menjemput pasukan tak kunjung datang, akhirnya pasukan Gusti Ngurah Rai kembali ke Desa Ole Tabanan. Pasukan tiba 19 November 1946 malam," jelas Gede Putu Abdiyasa.
Pasukan Ciung Wanara dibentuk Gusti Ngurah Rai pada 19 November 1946 di Desa Ole Tabanan. Ciung artinya burung beo yang melambangkan kepintaran, dan wanara itu diibaratkan tokoh Hanoman yang berani membela kebenaran.
"Jadi Ciung Wanara itu filosofinya pasukan yang mempunyai kepintaran, berani membela kebenaran," ungkap Gede Putu Abdiyasa.
Pasukan Gusti Ngurah Rai kemudian mengadakan acara syukuran di Pura Dalem Basa, Desa Ole, karena sudah berhasil menyerang Tangsi NICA di Tabanan dan merampas senjata di Tangsi Belanda.
"Ada pentas tari Janger yang meriah. Karena Pak Ngurah Rai jago pencak silat, maka beliau menampilkan atraksi pencak silat malam itu. Pasukan Ciung Wanara dikukuhkan di Pura Dalem Desa Ole dengan 96 orang anggota pasukan," ujar Abdiyasa.
Setelah acara syukuran selesai, beberapa anggota pasukan Ciung Wanara kemudian minta izin pulang untuk menengok keluarga yang rumahnya di dekat Desa Ole. Namun pasukan kembali dipanggil karena ada info pihak Belanda yang dijebol tangsinya di Tabanan sudah berada di Desa Tunjuk.
Baca Juga: Resmi Meluncur di Indonesia, Baterai All-New Nissan LEAF Garansi Delapan Tahun
"Pak Ngurah Rai memanggil dan mengumpulkan lagi 96 orang anggota pasukan Ciung Wanara yang baru dibentuk dan bersiap menghadapi pasukan Belanda yang sudah berada di dekat Desa Ole.
Berita Terkait
-
Kisah Keluarga Patrick Kluivert, Keturunan Bintang Pesepak Bola
-
Profil Noah Steenbergen, Striker Keturunan Bandung yang Bisa Jadi Opsi untuk Piala Dunia U-17 2025
-
Daftar Pemain Timnas Belanda U-17 yang Gagal Lolos ke Piala Dunia U-17, Ada Keturunan Indonesia?
-
Ironi Belanda Gagal ke Piala Dunia U-17 2025 Setelah Pemainnya Banyak Dinaturalisasi Indonesia
-
Jurnalis Belanda Bandingkan Liputan Sepak Bola di Indonesia dan Eropa: Luar Biasa deh Pokoknya
Tag
Terpopuler
- Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
- Agama Titiek Puspa: Dulu, Sekarang, dan Perjalanan Spiritualnya
- Lisa Mariana Ngemis Tes DNA, Denise Chariesta Sebut Tak Ada Otak dan Harga Diri
- 6 Perangkat Xiaomi Siap Cicipi HyperOS 2.2, Bawa Fitur Kamera Baru dan AI Cerdas
- Kang Dedi Mulyadi Liburkan PKL di Bandung Sebulan dengan Bayaran Berlipat
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-17 Siaga! Media Asing: Ada yang Janggal dari Pemain Korut
-
Profil CV Sentosa Seal Surabaya, Pabrik Diduga Tahan Ijazah Karyawan Hingga Resign
-
BMKG Bantah Ada Anomali Seismik di Bogor Menyusul Gempa Merusak 10 April Kemarin
-
6 Rekomendasi HP Rp 4 Jutaan Terbaik April 2025, Kamera dan Performa Handal
-
5 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Snapdragon, Performa Handal Terbaik April 2025
Terkini
-
Nasi Tepeng Bali, Menu Sarapan Nasi Lembek yang Membuat Banyak Turis Penasaran
-
Politisi Gerindra Kritik SE Larangan Air Minum Kemasan Plastik di Bali, Bagaimana Solusinya?
-
Diejek Jelek & Tak Ideal, Model Bali Ini Buat Perundungnya di Masa Lalu Menyesal
-
23 Persen Sampah di Bali Dibuang Sembarangan, Diduga Jadi Penyumbang Sampah Laut
-
Mewahnya Hotel Tempat Luna Maya Dan Maxime Gelar Pernikahan di Ubud, Akomodasi Full Sampai 3 Hari