SuaraBali.id - Apa penyebab serangan jantung? Jangan sampai kebiasaan buruk menyebabkan serangan jantung.
Sebab jantung berperan sangat penting bagi kelangsungan hidup. Ketika jantung tidak bisa lagi bekerja sebagaimana mestinya, berbagai penyakit kronis, seperti serangan jantung dapat mengancam jiwa.
Dikutip dari Himedik, kabar baiknya, Anda dapat membuat perubahan yang cepat dan mudah pada gaya hidup untuk mengurangi risiko serangan jantung.
Tak ada kata terlambat, berikut dilansir dari Eat This, kebiasaan yang perlu dihindari untuk menjauhkan diri dari serangan jantung.
1. Tidak Memeriksakan Tekanan Darah Anda
Apakah tekanan darah Anda dalam kisaran yang sehat? Untuk menurunkan risiko Anda, periksakan tekanan darah Anda segera dan secara teratur.
Ikuti diet jantung sehat, turunkan berat badan dan tetap aktif.
2. Tidak mengetahui tingkat kolesterol
Seiring bertambahnya usia, tubuh memproduksi lebih banyak kolesterol, yang dapat menumpuk di arteri, meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.
Baca Juga: Ragam Manfaat dari Buah Pisang dan Bagian Pohonnya
Para ahli menyarankan agar kolesterol Anda diperiksa setiap lima tahun, tetapi orang dewasa yang lebih tua mungkin perlu melakukan lebih sering.
Tingkat kolesterol total Anda harus kurang dari 200 miligram per desiliter (mg/dL), dengan tingkat LDL kurang dari 100 mg/dL dan tingkat HDL 60 mg/dL atau lebih tinggi.
3. Terlalu banyak asupan lemak jenuh
Makan makanan tinggi lemak jenuh meningkatkan kolesterol LDL dalam darah Anda, yang meningkatkan risiko serangan jantung. Makanan tinggi lemak jenuh seperti ayam dengan kulit, mentega dan keju.
Dikomendasikan agar hanya mengonsumsi 13 gram lemak jenuh per hari. Di sisi lain fokuskan pola makan pada protein tanpa lemak dan sebanyak mungkin buah dan sayuran berwarna.
4. Tidak berolahraga
150 menit latihan intensitas sedang per minggu, atau 75 menit latihan berat, ditambah latihan penguatan otot dua kali seminggu sangat berguna untuk menghindari serangan jantung.
Jika Anda berpikir Anda tidak dapat meluangkan150 menit, tetaplah bergerak.
Setiap jumlah latihan lebih baik untuk jantung Anda daripada tidak sama sekali.
5. Kebanyakan minuman manis
Bukan rahasia lagi bahwa terlalu banyak dari kita minum terlalu banyak kalori harian dari yang disarankan.
Sebuah studi Maret 2019 yang diterbitkan dalam jurnal Circulation menemukan bahwa minum minuman manis dikaitkan dengan peningkatan risiko kematian, terutama dari penyakit kardiovaskular. Sebaiknya perbanyak air putih ketimbang minuman manis.
6. Sering minum alkohol
Terlalu banyak alkohol dapat meningkatkan tekanan darah, dan trigliserida, yang dapat meningkatkan risiko penyakit jantung.
Direkomendasikan wanita tidak boleh minum lebih dari satu gelas sehari, dan pria tak lebih dari dua.
7. Terlalu banyak garam
Asupan tinggi garam adalah faktor risiko utama pada tekanan darah, yang meningkatkan serangan jantung. Jadi batasi asupan garam, terlebih pada makanan cepat saji dan makanan instan yang mengandung banyak sodium.
8. Kurang tidur
Kurang tidur tak hanya membuat kita mengantuk keesokan harinya, tapi juga buruk untuk kesehatan jantung. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh CDC, orang yang tidur kurang dari 7 jam semalam dilaporkan mengalami lebih banyak serangan jantung, bersama dengan obesitas, diabetes tipe 2 dan tekanan darah tinggi, tiga kondisi yang menyebabkan penyakit jantung.
9. Merokok
Racun dalam asap rokok merusak lapisan arteri Anda, menyebabkannya menebal, sekaligus mengurangi jumlah oksigen dalam darah. Itu meningkatkan risiko Anda terkena serangan jantung. Untuk itu berhenti merokok secepatnya, temui dokter Anda untuk mendapatkan bantuan jika perlu.
10. Mengisolasi diri
Perasaan kesepian dan isolasi sosial dapat meningkatkan risiko seseorang terkena serangan jantung, menurut sebuah penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Heart.
Orang yang melaporkan hubungan sosial yang buruk memiliki risiko penyakit koroner 29 persen lebih tinggi, dan risiko stroke 32 persen lebih tinggi, dibandingkan mereka yang memiliki persahabatan yang kuat.
Mengapa? Para peneliti percaya kesepian meningkatkan stres kronis, yang jadi faktor risiko penyakit jantung.
Tag
Berita Terkait
-
3 Smartwatch yang Bisa Mengukur Tekanan Darah, Harga Mulai Rp600 Ribuan
-
Kolesterol Jahat Masih Tinggi, 80 Persen Pasien Jantung Gagal Capai Target LDL-C
-
Jangan Takut MCU! Ini 9 Hal Penting yang Diperiksa dan Artinya
-
7 Cara Alami Menurunkan Tekanan Darah Tinggi, Ikuti Gerakan Ini
-
Gangguan Irama Jantung Intai Anak Muda, Teknologi Ablasi Dinilai Makin Dibutuhkan
Terpopuler
- 6 Sabun Cuci Muka dengan Kolagen agar Kulit Tetap Kenyal dan Awet Muda
- 9 Sepatu Lokal Senyaman Skechers Ori, Harga Miring Kualitas Juara Berani Diadu
- Shio Paling Hoki pada 8-14 Desember 2025, Berkah Melimpah di Pekan Kedua!
- Sambut HUT BRI, Nikmati Diskon Gadget Baru dan Groceries Hingga Rp1,3 Juta
- 23 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 7 Desember: Raih Pemain 115, Koin, dan 1.000 Rank Up
Pilihan
-
9 Mobil Bekas Paling Lega dan Nyaman untuk Mengantar dan Jemput Anak Sekolah
-
Belum Sebulan Diluncurkan, Penjualan Toyota Veloz Hybrid Tembus 700 Unit
-
Kekayaan dan Gaji Endipat Wijaya, Anggota DPR Nyinyir Donasi Warga untuk Sumatra
-
Emiten Adik Prabowo Bakal Pasang Jaringan Internet Sepanjang Rel KAI di Sumatra
-
7 Sepatu Lari Lokal untuk Mengatasi Cedera dan Pegal Kaki di Bawah 500 Ribu
Terkini
-
Bukan Hanya ATM, AgenBRILink Jadi Layanan Andalan BRI untuk Tembus ke Daerah Pelosok
-
BRI Perkuat UMKM Difabel Lewat Pelatihan Administrasi dan Wirausaha
-
Kapasitas Tempat Pembuangan Sampah di Lombok Barat Menipis
-
Sinergi Perusahaan Anak Dorong Kinerja BRI Tumbuh Solid pada Triwulan III 2025
-
Investor Muda Bali Serbu Bursa Saham: 1 dari 3 Investor Baru Berusia 18-25 Tahun