Scroll untuk membaca artikel
Dythia Novianty
Jum'at, 13 Agustus 2021 | 17:26 WIB
Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan saat berkunjung ke Bali. [Berita Bali/Istimewa]

SuaraBali.id - Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan menginstruksikan agar berbagai upacara keagaam di Bali diredam.

Pasalnya, tambahan kasus positif Covid-19 di Bali masih di atas 1.000 dan potensial menjadi klaster baru.

"Saya pikir, ini diperbaiki dia akan bagus," celetuknya dilansir dari Berita Bali, Jumat (13/8/2021).

Menurutnya, layanan isolasi terpusat yang digelar pemerintah telah memiliki standar yang layak.
Obat, oksigen, dokter dan tempat olahraga telah disediakan di tempat isolasi terpusat.

Baca Juga: Gubernur Bali Larang Warga Positif Covid Isolasi Mandiri di Rumah, Agar Tak Tularkan Virus

Terkait evaluasi penanganan Covid-19 di Bali, dia memberi waktu seminggu kepada pemerintah daerah.
Menurutnya penanganan pandemi juga memberi pengaruh kepada minat wisatawan berkunjung ke Bali.

"Dimana-mana juga kalau sudah 90 persen divaksin, mestinya relatif stabil, tidak bilang habis Covid-19 nya, tapi tingkat kematian menurun, infeksi menurun, itu akan kelihatan. Jadi Bali ini belum kelihatan," tegasnya.

"Satu minggu ke depan harus ada perbaikan. Kalau tempat lain bisa, kok di sini tidak bisa, berarti temen-temen di Bali ini tidak mengurus kepercayaan orang luar datang ke Bali," tuntutnya.

Luhut berkunjung ke Kabupaten Buleleng, Badung dan Kota Denpasar. Dari hasil pengamatan tersebut, dia menilai Bali belum menunjukkan kekebalan kelompok meski capaian vaksinasi relatif tinggi.

Menurutnya kondisi itu disebabkan penanganan pandemi yang belum optimal, yakni terkait vaksinasi dan layanan isolasi terpusat.

Baca Juga: Liga 1 2021/2022 Telah Diluncurkan, Pelatih Bali United Makin Optimistis

"Kuncinya untuk Bali itu cuma satu. Kalau vaksinasi sudah sangat baik, kedua itu masalah isoter," kata dia.

Dia menambahkan, supaya sebanyak-banyaknya yang kena itu masuk di isoter.

"Karena isoter Buleleng itu, sekian ratus yang sudah keluar, ngga ada satupun yang meninggal," ujarnya yang diwawancarai saat meninjau vaksinasi di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Denpasar.

Hal lain yang perlu dibenahi Bali, yakni tracing dan testing. Menurutnya tracing dan testing di Bali tergolong kurang.

Dengan capaian vaksinasi di Bali yang mencapai 90 persen, dia menilai pengendalian virus di Bali mestinya sudah baik.

"Kami sudah lihat, isoter jadi kunci. Jadi mengurangi yang klaster keluarga," pungkasnya.

Load More