SuaraBali.id - Menteri Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi atau Menko Marves RI, Luhut Binsar Pandjaitan menginstruksikan agar berbagai upacara keagaam di Bali diredam.
Pasalnya, tambahan kasus positif Covid-19 di Bali masih di atas 1.000 dan potensial menjadi klaster baru.
"Saya pikir, ini diperbaiki dia akan bagus," celetuknya dilansir dari Berita Bali, Jumat (13/8/2021).
Menurutnya, layanan isolasi terpusat yang digelar pemerintah telah memiliki standar yang layak.
Obat, oksigen, dokter dan tempat olahraga telah disediakan di tempat isolasi terpusat.
Baca Juga: Gubernur Bali Larang Warga Positif Covid Isolasi Mandiri di Rumah, Agar Tak Tularkan Virus
Terkait evaluasi penanganan Covid-19 di Bali, dia memberi waktu seminggu kepada pemerintah daerah.
Menurutnya penanganan pandemi juga memberi pengaruh kepada minat wisatawan berkunjung ke Bali.
"Dimana-mana juga kalau sudah 90 persen divaksin, mestinya relatif stabil, tidak bilang habis Covid-19 nya, tapi tingkat kematian menurun, infeksi menurun, itu akan kelihatan. Jadi Bali ini belum kelihatan," tegasnya.
"Satu minggu ke depan harus ada perbaikan. Kalau tempat lain bisa, kok di sini tidak bisa, berarti temen-temen di Bali ini tidak mengurus kepercayaan orang luar datang ke Bali," tuntutnya.
Luhut berkunjung ke Kabupaten Buleleng, Badung dan Kota Denpasar. Dari hasil pengamatan tersebut, dia menilai Bali belum menunjukkan kekebalan kelompok meski capaian vaksinasi relatif tinggi.
Menurutnya kondisi itu disebabkan penanganan pandemi yang belum optimal, yakni terkait vaksinasi dan layanan isolasi terpusat.
Baca Juga: Liga 1 2021/2022 Telah Diluncurkan, Pelatih Bali United Makin Optimistis
"Kuncinya untuk Bali itu cuma satu. Kalau vaksinasi sudah sangat baik, kedua itu masalah isoter," kata dia.
Dia menambahkan, supaya sebanyak-banyaknya yang kena itu masuk di isoter.
"Karena isoter Buleleng itu, sekian ratus yang sudah keluar, ngga ada satupun yang meninggal," ujarnya yang diwawancarai saat meninjau vaksinasi di Wantilan DPRD Provinsi Bali, Denpasar.
Hal lain yang perlu dibenahi Bali, yakni tracing dan testing. Menurutnya tracing dan testing di Bali tergolong kurang.
Dengan capaian vaksinasi di Bali yang mencapai 90 persen, dia menilai pengendalian virus di Bali mestinya sudah baik.
"Kami sudah lihat, isoter jadi kunci. Jadi mengurangi yang klaster keluarga," pungkasnya.
Berita Terkait
-
Sepak Terjang Syakir Sulaiman, Pemain Bali United di Tahun 2017 Kini Jadi Pengedar Narkoba
-
BRI Liga 1: Persib Minta Laga Lawan Bali United Ditunda, Ada Apa?
-
Tegas! Goenawan Mohamad Wanti-wanti Prabowo: Jangan jadikan Bali Seperti Singapura atau Hong Kong!
-
Nikmati Keindahan Bali dengan Makan Malam Bergaya di Taittinger Champagne Dinner
-
Perjalanan Karier Syakir Sulaiman, Eks Timnas yang Diciduk Gegara Narkoba
Terpopuler
- Mahfud MD Sebut Eks Menteri Wajib Diperiksa Kasus Judol Pegawai Komdigi, Budi Arie Bilang 'Jangan Kasih Kendor'
- Rocky Gerung Spill Dalang yang Bongkar Kasus Judi Online Pegawai Komdigi
- Kejanggalan Harta Kekayaan Uya Kuya di LHKPN KPK, Dulu Pernah Pamer Saldo Rekening
- Berani Sentil Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah, Segini Harta Kekayaan Melly Goeslaw
- Bak Gajah dan Semut, Beda Citra Tom Lembong vs Budi Arie Dikuliti Rocky Gerung
Pilihan
-
Petinggi Lion Air Masuk, Bos Garuda Irfan Setiaputra Ungkap Nasibnya Pada 15 November 2024
-
Profil Sean Fetterlein Junior Kevin Diks Berdarah Indonesia-Malaysia, Ayah Petenis, Ibu Artis
-
Kritik Dinasti Politik Jadi Sorotan, Bawaslu Samarinda Periksa Akbar Terkait Tuduhan Kampanye Hitam
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
Terkini
-
3 Maskapai Kembali Batalkan Penerbangan Karena Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki
-
Jelang Debat Kedua, TGB Sholat Jumat Bersama Zulkieflimansyah, Lawan Kakaknya di Pilgub NTB
-
BKSDA Minta Waspadai Kemunculan Ular Piton di Rumah Warga Saat Musim Hujan
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund