Pebriansyah Ariefana
Kamis, 29 Juli 2021 | 15:37 WIB
Anggota Paskibraka di Istana Negara. [Istimewa]

SuaraBali.id - Kristina, pasukan pengibar bendera pusaka Sulawesi Barat curhat gagal jadi Paskibraka Istana Negara karena COVID-19. Namun dia mencium ada keanegan di balik keputusan itu.

Kabar tersebut beredar di media sosial. Sebuah akun Facebook bernama Melkisedek Takatio membuat pernyataan. Akun tersebut mengaku sebagai salah satu keluarga dari calon anggota Paskibraka asal Sulawesi Barat yang bernama Kristina.

Salah satu keluarga Kristina menyebut ada empat kejanggalan dalam kasus itu.

Pertama, usai dinyatakan positif, Kristina tidak ada penanganan lebih lanjut dan dilepaskan begitu saja dari Mamuju ke Mamasa.

"Setelah dinyatakan positif, dia dilepaskan begitu saja dari Mamuju naik mobil ke Mamasa tanpa ada tindakan termasuk tanpa APD. Intinya tanpa penanganan," ungkapnya.

Kristina, pasukan pengibar bendera pusaka Sulawesi Barat curhat gagal jadi Paskibraka Istana Negara karena COVID-19.

Kedua, keluarga menyebut Kristina menjadi calon utusan utama. Cadangan pengganti Kristina berasal dari Pasangkayu.

Namun yang berangkat menggantikan Kristina berasal dari Mamasa.

"Adik kami ini calon utusan utama dan ada cadangan dari Pasangkayu. Tapi kenapa yang berangkat adalah anak dari Mamasa, bukan yang cadangan tadi," lanjutnya.

Ketiga, keluarga menyebut Kristina ditawari menjadi Paski Provinsi dan bebas memilih peran apapun.

Baca Juga: Viral Calon Paskibraka Asal Sulbar Gagal ke Istana, Keluarga Sebut Ada Kejanggalan

ILUSTRASI paskibraka. [Kemenpora]

"Adik kami ini ditawari jadi paski provinsi dan bebas pilih peran apa saja termasuk jadi pembawa baki kalau mau. Pertanyaannya, kalau benar dia positif, kok bisa ya jadi paski di provinsi," imbuhnya.

Keempat, keluarga menyebut setelah pulang dari Mamuju, Kristina melakukan tes PCR kedua. Hasilnya ternyata negatif.

Lebih lanjut, keluarga memohon keadilan untuk Kristina terkait permasalahan tersebut.

"Karena itu, selaku warga negara Indonesia, bangsa yang katanya beradab ini, kami mohon keadilan ditunjukkan kepada kami juga. Ada apa di balik kejanggalan yang kami temukan ini? Terima kasih," pungkasnya.

Dalam unggahan tersebut, akun itu menuliskan kronologi dan mengadu kepada Jokowi soal kabar Kristina yang gagal ke Istana akibat Covid-19.

ILUSTRASI paskibraka. [ANTARA FOTO/Novrian Arbi]

"Pak Presiden Joko Widodo yang kami hormati. Foto di bawah adalah foto adik kami Kristina (16) yang 'dibatalkan' keberangkatannya ke istaa untuk jadi pasukan pengibar bendera pusaka pada HUT RI ke 76 bulan Agustus mendatang," tulis akun tersebut, dikutip Suara.com.

Load More