Scroll untuk membaca artikel
RR Ukirsari Manggalani
Kamis, 15 Juli 2021 | 23:41 WIB
Sebagai ilustrasi [BeritaBali.com/Ist].

SuaraBali.id - Persentase penduduk miskin di Bali pada Maret 2021 tercatat 4,53 persen, naik 0,08 persen poin dibandingkan dengan posisi September 2020 yang tercatat sebesar 4,45 persen.

Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) provinsi Bali jumlah penduduk miskin di Bali pada Bulan Maret 2021 tercatat sekitar 201,97 ribu orang. Bertambah 5,05 ribu orang dibandingkan jumlah penduduk miskin pada September 2020 yang tercatat sekitar 196,92 ribu orang.

Selama periode September 2020 – Maret 2021, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan tercatat mengalami peningkatan, dari 4,04 persen pada September 2020 menjadi 4,12 persen pada Maret 2021.

Hal yang sama juga terjadi di daerah perdesaan, tercatat persentase penduduk miskin di daerah perdesaan mengalami peningkatan dari 5,40 persen pada September 2020 menjadi 5,52 persen pada Maret 2021.

Baca Juga: Antrean Vaksinasi Membludak, Bali Hentikan Suntik Vaksin COVID-19 di Wantilan DPRD

"Garis kemiskinan tercatat naik sekitar 3,21 persen, dari Rp438.167,00 per kapita per bulan pada September 2020 menjadi Rp452.221,00 per kapita per bulan pada Maret 2021," ungkap Kepala BPS Bali Hanif Yahya saat Berita Resmi Statistik (BRS) Kemiskinan Maret 2021 secara daring, Kamis (15/7/2021).

Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) di Bali pada Maret 2021 tercatat sebesar 0,682, naik sebesar 0,072 poin dibandingkan September 2020 yang tercatat sebesar 0,610, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) naik 0,031 poin dari 0,123 pada September 2020 menjadi 0,154 pada Maret 2021.

Ketimpangan pendapatan di Bali yang digambarkan dengan Gini Ratio kondisi Maret 2021 sebesar 0,378 naik 0,009 poin dari kondisi September 2020 yang tercatat sebesar 0,369.

Secara umum, pada periode Maret 2014 – Maret 2021, tingkat kemiskinan di Bali berfluktuasi, baik dari sisi jumlah maupun persentase, kenaikan yang cukup tinggi sempat terjadi pada September 2015 yang dipicu oleh kenaikan bahan bakar minyak.
Setelah periode September 2015, kemiskinan di Bali berangsur-angsur turun, namun mulai naik lagi pada periode Maret 2020 hingga Maret 2021.

Disinyalir kenaikan ini dipengaruhi oleh kondisi pandemi Covid-19 yang berimplikasi pada terpuruknya perekonomian Bali. Perkembangan kemiskinan di Bali dari Maret 2014 sampai Maret 2021.

Baca Juga: Dampak Pandemi Covid-19, 501 Ribu Warga Jakarta Jatuh Miskin

Perkembangan kasus Covid-19 sampai saat ini berimbas pada naiknya penduduk miskin di Bali, kondisi Maret 2021 tercatat
sebesar 4,53 persen, angka ini naik 0,08 persen poin dari kondisi September 2020 yang tercatat sebesar 4,45 persen.

Jika dibandingkan dengan kondisi Maret 2020 yang tercatat sebesar 3,78, persentase penduduk miskin Maret 2021 mengalami kenaikan sebesar 0,75 persen poin. Hal ini sejalan dengan jumlah penduduk miskin di Bali yang juga mengalami peningkatan sebanyak 5,05 ribu orang, dari 196,92 ribu orang pada September 2020 menjadi 201,97 ribu orang pada Maret 2021.

Sementara jika dibandingkan terhadap kondisi Maret 2020 yang tercatat sebanyak 165,19 ribu orang, terlihat kondisi Maret 2021 mengalami peningkatan sebanyak 36,78 ribu orang miskin.

Load More