SuaraBali.id - Cara mengatasi sesak nafas karena positif COVID-19. Gejala sesak nafas saat COVID-19 jadi hal sering terjadi.
Ada beberapa cara mengatasi sesak nafas karena covid-19 yang dapat dilakukan pasien COVID-19.
Terganggunya sistem pernapasan karena adanya infeksi pada paru-paru, sehingga seseorang akan mengalami kesulitan untuk bernapas.
Dilansir dari akun Instagram Kementerian Kesehatan (@kemenkes_ri), Dokter Spesialis Paru Rumah Sakit Umum Persahabatan, dr. Prasenohadi menjelaskan sesak napas merupakan salah satu gejala jika terinfeksi virus corona.
Baca Juga: Senin Besok, Rombongan Pejabat Ikut Gubernur Kepri Ansar Ahmad ke Natuna akan Tes COVID-19
Dia memberikan tips yang dapat dilakukan oleh pasien Covid-19 ketika mengalami sesak napas saat terinfeksi Covid-19.
Berikut 6 cara mengatasi sesak nafas karena covid:
- Sebaiknya persiapkan dirumah pulse oximetry, alat pengukur kadar saturasi oksigen. Apabila pasien memiliki saturasi oksigen kurang dari 90, maka harus segera diberikan oksigen.
- Tidurlah dengan posisi tengkurap selama 30 menit sampai 1 jam secara berulang-ulang. Hal tersebut dilakukan agar distribusi oksigen di dalam paru-paru lebih merata.
- Tidur dengan posisi badan miring ke kiri atau kekanan, apabila penderita tidak sanggup tidur dengan posisi tengkurap. Hal ini biasa disebut posisi proning. Letakan bantal di 3 titik seperti kepala, pinggang, dan diantara kaki. Posisi itu juga menjadi salah satu cara untuk memperbaiki oksigenasi di dalam paru.
- Posisikan badan duduk yang disanggah dengan bantal (tidur setengah duduk). Bantal bisa ditumpuk sampai dengan tiga bantal. Lakukanlah selama tiga puluh menit.
- Apabila cara di atas belum berhasil mengembalikan saturasi oksigen, maka upayakan pasien untuk menggunakan tabung oksigen.
- Segera bawa pasien untuk dirujuk ke rumah sakit atau fasilitas kesehatan terdekat guna penanganan lebih lanjut. Perlu diingat, tips-tips di atas diharapkan dapat membantu pasien yang menderita sesak napas akibat terinfeksi Covid-19 dan tidak menyebabkan kepanikan.
Berita Terkait
-
Paus Fransiskus Idap Pneumonia, Vatikan Sebut Kondisi Kian Rumit
-
Pneumonia Bakteri vs Virus pada Anak: Apa Bedanya dan Bagaimana Penanganannya?
-
7 Cara Mencegah Kanker untuk Orang Usia 10-20 Tahun, Sederhana tapi Krusial
-
Mengenal Pneumonia, Komplikasi Penyakit Influenza Penyebab Barbie Hsu Meninggal
-
Gara-Gara Kabar Perceraian Sherina Munaf dan Baskara Mehendra, Istilah Lavender Marriage Trending
Tag
Terpopuler
- PIK Tutup Jalan Akses Warga Sejak 2015, Menteri Nusron: Tanya Maruarar Sirait
- Honda PCX Jadi Korban Curanmor, Sistem Keyless Dipertanyakan
- Lolly Banjir Air Mata Penuh Haru saat Bertemu Adik-adiknya Lagi: Setiap Tahun Saya Tidak Pernah Tahu...
- Ketajaman Jairo Beerens: Bisa Geser Posisi Romeny, Struick hingga Jens Raven
- Tangis Indro Warkop Pecah Dengar Ucapan Anak Bungsu Dono Soal HKI: Ayah Kirim Uang Sekolah Walau Sudah Tiada!
Pilihan
-
Akhiri Piala Asia U-20 2025: Prestasi Timnas Indonesia U-20 Anjlok Dibanding Era STY
-
Bak Bumi dan Langit! Indra Sjafri Redup, Dua Orang Indonesia Ini Bersinar di Piala Asia U-20 2025
-
Megawati Hangestri Cetak 12 Poin, AI Peppers Tekuk Red Sparks 3-0
-
Pekerjaan Terakhir Brian Yuliarto, Mendikti Saintek Baru dengan Kekayaan Rp18 M
-
Sanken Tutup Pabrik di RI Juni 2025
Terkini
-
Pemprov NTT Minta Masyarakat Pulang Karena Kedatangan Ronaldo Tidak Jelas
-
Umat Muslim di Bali Dibolehkan Sholat Tarawih di Masjid Saat Hari Nyepi Tanpa Pengeras Suara
-
Belasan Balita di Lombok Timur Meninggal Karena Pneumonia Dan TBC
-
Kisah Bambu Tresno yang Makin Dikenal Usai Ikuti BRI UMKM Expo (RT) 2025
-
Harapan Untuk Pariwisata, Akan Ada Diskon Tiket Pesawat Saat Lebaran 2025