Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Rabu, 30 Juni 2021 | 09:22 WIB
Kuburan orang Kristen atau makam orang Kristen diteror. Kuburan orang kristen Solo dirusak. Lalu Wali Kota Solo Gibran ngamuk. (Youtube Berita Surakarta)

SuaraBali.id - Sekolah Islam informal, Rumah Kutab Milah Muhammad akhirnya dipindahkan bulan depan karena siswanya rusak kuburan Kristen Cemoro Kembar di Kelurahan Mojo, Pasar Kliwon, Solo. Anak-anak itu hancurkan salib hingga malam rusak parah.

Sementara itu saat ini sudah tidak ada kegiatan belajar di sekolah itu. Kasus pengrusakan kuburan Kristen itu sudah ditangani Polresta Solo.

Hal itu disampaikan oleh Lurah Mojo, Margono, kepada wartawan, Selasa (29/6/2021) siang, dilansir Solopos.com.

Ia menjelaskan satu bulan lagi, sekolah para anak-anak perusak makam itu pindah. Telah ada koordinasi di tingkat lingkungan sebelum kepindahan itu.

Baca Juga: Piala Wali Kota Solo Batal, Arema FC Lapang Dada

“Sudah tidak ada kegiatan sama sekali. Bulan depan pindahnya,” papar dia.

Kuburan orang Kristen atau makam orang Kristen diteror. Kuburan orang kristen Solo dirusak. Lalu Wali Kota Solo Gibran ngamuk. (Youtube Berita Surakarta)

Menurutnya, selama ini Kelurahan Mojo tidak ada gejolak sama sekali. Menurutnya, warga sangat kaget setelah peristiwa itu. Warga cukup kaget karena selama ini aman-aman saja.

Margono mengambil langkah tegas dalam mengantisipasi hal serupa terjadi. Ia menyebut koordinasi dengan lingkungan RT/RW semakin efektif.

Koordinasi itu temasuk dengan lembaga warga di tingkat lingkungan.

“Jika ada kegiatan apapun wajib lapor RT, RW, dan Kelurahan dengan legalitas jelas,” papar dia.

Baca Juga: Satresnakoba Polresta Solo Gagalkan Penjualan Ganja Seberat 2,2 Kilogram!

Sebelumnya, Kasi Bimbingan Klien Anak Bapas Solo, Saptiroch Mahanani, mengatakan mekanisme BAP tidak digelar di Mapolresta Solo namun di balai pertemuan Kelurahan Mojo.

Petugas Bapas Solo mendampingi anak beserta orang tua yang tengah menjalani BAP.

Ia menjelaskan usia anak-anak itu seluruhnya di bawah 12 tahun. Sehingga proses hukum ini hanya mediasi dan direncanakan ada rakor bersama kepolisian, dinas, untuk pembinaan anak.

Kuburan orang Kristen atau makam orang Kristen diteror. Kuburan orang kristen Solo dirusak. Lalu Wali Kota Solo Gibran ngamuk. (Youtube Berita Surakarta)

“Yang jelas anak dikembalikan ke orang tua. Rakor belum digelar, masih pendampingan penyidikan. Segera ada penandatanganan antara korban dan pelaku yang intinya sudah selesai dan dimaafkan para anak-anak itu,” papar dia.

Artinya, proses hukum anak-anak itu telah selesai. Petugas Bapas tengah membuat penelitian masyarakat (litmas) kepada anak-anak itu. Bentuknya pengawasan kepada orang tua terhadap perkembangan anak-anak itu.

Pengawasan cenderung ke orang tua untuk menjaga psikologis anak-anak dalam faktor pembinaan.

Load More