Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 28 Juni 2021 | 08:52 WIB
Awan panas guguran Gunung Merapi pada Selasa (15/6/2021) pagi tadi. - (SuaraJogja.id/HO-BPPTKG)

SuaraBali.id - Gempa bumi Yogyakarta tidak menyebabkan Gunung Merapi meletus atau bergejolak. Hal itu dipastikan Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG).

BPPTKG memastikan bahwa gempa tektonik tersebut dirasakan di seluruh pos-pos pengamatan Gunung Merapi.

"Setelah kejadian gempa itu, belum ada kejadian yang signifikan pada aktivitas Merapi," kata Kepala BPPTKG Hanik Humaida melalui pernyataan di Yogyakarta, Senin pagi.

"Masyarakat diimbau untuk selalu waspada, namun tidak perlu panik," katanya.

Baca Juga: Yogyakarta Diguncang Gempa 5,3 Skala Richter, Merapi Dinyatakan Aman

Meski demikian, ia menyebut beberapa menit sebelum gempa pada pukul 04.47 WIB, Gunung Merapi sempat mengeluarkan awan panas guguran dengan jarak luncur 1.000 meter ke tenggara.

Awan panas guguran kemudian kembali muncul dari Gunung Merapi pada pukul 05.11 WIB. Jarak luncur mencapai 900 meter ke tenggara dengan amplitudo 40 mm dan durasi 70 detik.

Hingga saat ini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada level III atau siaga.

Berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), pada tanggal 28 Juni 2021 pukul 05:15:29 WIB terjadi gempa berkekuatan 5,3 skala Richter (SR) dengan lokasi 8.56 Lintang Selatan - 110.58 Bujur Timur namun tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

Gempa itu terjadi di laut pada jarak 66 km arah selatan Kota Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada kedalaman 61 km. (Antara)

Baca Juga: Usai Gempa Jogja, Aktivitas Gunung Merapi Tidak Menunjukan Peningkatan

Load More