SuaraBali.id - Kuburan Kristen Cemoro Kembar dirusak murid-murid sekolah Islam Solo, kini mulai digarap polisi. Sampai kini Polres Kota Surakarta periksa 23 saksi.
Kuburan Kristen Cemoro Kembar dirusak hingga salib patah dan rusak.
"Terkait perkembangan penanganan kasus perusakan beberapa barang di Makam Cemoro Kembar Kelurahan Mojo Pasar Kliwon Solo, maka 23 saksi sudah diperiksa," kata Kepala Polresta Surakarta Kombes Pol Ade Safri Simanjutak usai menghadiri rakor Forkompimda se-Solo Raya, di Makorem 074 Warastratama Surakarta, Kamis siang.
Tim penyidik masih terus berupaya melakukan penyelidikan dan penyidikan lebih lanjut. Termasuk pemeriksaan enam pengasuh Kuttab atau tempat belajar menulis dan menimba ilmu Islam di Mojo, Kamis ini (24/6/2021).
Baca Juga: Kuburan Kristen di Cemoro Kembar Diinjak-injak Siswa Sekolah Islam, Guru: Sudah Dilarang
Selain itu polisi meminta keterangan saksi lain dari aparat kelurahan setempat termasuk petugas Linmas yang mengetahui kejadin kasus tersebut.
Kapolres mengatakan dari hasil pemeriksan saksi yang sudah dilakukan dan sejumlah barang bukti yang dikumpulkan tim penyidik akan dilakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka terkait kasus perusakan barang tersebut.
Barang bukti yang sudah dikumpulkan antara lain batu sebagai alat yang digunakan oleh pelaku untuk merusak dan nisan.
Nanti akan dipadukan dengan hasil pemeriksaan saksi kemudian dilakukan gelar perkara untuk menetapkan tersangka.
Dia mengatakan pelaku akan dijerat sesuai Pasal 170 KUHP, tentang barang siapa dengan terang-terangan dan dengan tenaga bersama menggunakan kekerasan terhadap orang atau barang diancam dengan pidana penjara paling lama lima tahun enam bulan.
Baca Juga: Masak Sambil Ngomongin Salib, Yuni Shara Panen Pujian
Menyinggung soal kegiatan belajar Kuttab Mojo tersebut hingga kini sudah dihentikan. Karena pembelajaran tatap muka masih merujuk pada ketentuan regulasi yang berlaku masa pandemi.
Menurut dia, kegiatan pembelajaraan tatap muka sesuai regulasi akan dilakukan bulan Juli 2021. Kegiatan di Kuttab Mojo sudah menghentikan kegiatan tatap muka.
Sebelumnya, peristiwa perusakan di Makam Umum Cemoro Kembar terjadi pada Rabu (16/6), sekitar pukul 15.00 WIB oleh 10 anak murid di sebuah lembaga pendidikan Kuttab di daerah itu. Dari hasil pemeriksaan ada sekitar 12 nisan rusak.
Menurut saksi perusakan makam dilakukan 10 anak yang merupakan murid dari lembaga pendidikan Kuttab pimpinan Mujair, yang terletak di sekitar 50 meter dari Makam Cemoro Kembar Mojo.
Berita Terkait
-
Jalan Salib di Jakarta dan Jayapura: Pesan Damai Orang Papua untuk Paus Fransiskus
-
Melihat Pengorbanan Yesus Kristus dalam Prosesi Jalan Salib di Gereja Katedral Jakarta
-
Iis Dahlia Murka Devano Danendra Diisukan Pindah Agama Sampai Bikin Mertuanya Bingung
-
Prosesi Jalan Salib di Gereja Katedral Jakarta
-
Cek Fakta: Devano Danendra Sujud di Kaki Iis Dahlia, Minta Maaf Karena Murtad
Tag
Terpopuler
- Mees Hilgers Didesak Tinggalkan Timnas Indonesia, Pundit Belanda: Ini Soal...
- Elkan Baggott: Pesan Saya Bersabarlah Kalau Timnas Indonesia Mau....
- Miliano Jonathans Akui Tak Prioritaskan Timnas Indonesia: Saya Sudah Bilang...
- Denny Sumargo Akui Kasihani Paula Verhoeven: Saya Bersedia Mengundang..
- Elkan Baggott Kembali Tak Bisa Penuhi Panggilan Shin Tae-yong ke TC Timnas Indonesia
Pilihan
-
PublicSensum: Isran-Hadi Unggul Telak atas Rudy-Seno dengan Elektabilitas 58,6 Persen
-
Munawwar Sebut Anggaran Rp 162 Miliar untuk Bimtek Pemborosan: Banyak Prioritas Terabaikan
-
Drama Praperadilan Tom Lembong: Kuasa Hukum Bongkar Dugaan Rekayasa Kesaksian Ahli
-
Dua Juara Liga Champions Plus 5 Klub Eropa Berlomba Rekrut Mees Hilgers
-
5 Rekomendasi HP Infinix Sejutaan dengan Baterai 5.000 mAh dan Memori 128 GB Terbaik November 2024
Terkini
-
Ingin Punya Rumah di Kota Pahlawan? Hadiri KPR BRI Property Expo 2024
-
Pintu Masuk Desa yang Terdampak Erupsi Lewotobi Dipasangi Spanduk Dilarang Masuk
-
Bawaslu Bali Mulai Awasi Serangan Fajar Jalur Uang Digital
-
Inilah Kelebihan Apple Watch SE Gen 2
-
Kunjungan Wisatawan ke Gunung Rinjani Tinggi, Sampah Capai 31 Ton di Jalur Pendakian