
Mengutip data dari sejumlah sumber, Henk menyebut kejadian penyakit cacar yang berjangkit di Badung sekitar 1850 menewaskan sekitar 4.000 orang. Malah, penyakit cacar ini disebut-sebut menyebar ke Klungkung dan Mengwi.
Sebelas tahun kemudian, penyakit cacar juga menyebar ke Klungkung. Hanya tak diungkap berapa jumlah korban meninggal akibat penyeberan penyakit itu.
Setelah Klungkung, beber Henk, menyusul Mengwi yang terjangkit penyakit kolera dan cacar sekitar dua tahun kemudian. Sekitar 1868, penyakit kolera dan disentri yang masuk dari Buleleng menelan korban jiwa sedikitnya 2.000 orang.
Pada 1871, penyakit cacar menyerang wilayah Bali Selatan. Kali ini korbannya terbilang cukup tinggi yakni sekitar 15.000-18.000 orang meninggal.
Baca Juga: Wisata Bali: Menunggu Pintu untuk Wisman Dibuka Kembali
Setahun berikutnya, yakni 1873-1874 penyebaran penyakit cacar berlanjut ke Mengwi. Sekitar 3.000 orang disebutkan meninggal dalam satu bulannya.
Sementara di Desa Sempidi, salah satu desa di wilayah kekuasaan Mengwi, sekitar 700 dari 1000 penduduknya dikabarkan meninggal dunia akibat serangan cacar mematikan itu.
Tak berhenti sampai di sana, setahun kemudian penyakit kolera menyerang Badung dan Mengwi. Hal ini digambarkan sumber-sumber Belanda sebagai suatu peristiwa kematian yang mengerikan.
Ujung timur Bali yakni Karangasem dan Klungkung juga mendapat serangan penyakit cacar di 1883. Serangan penyakit mematikan ini juga menyebar ke daerah Mengwi yang membuat kerajaan itu menjadi bulan-bulanan penyakit mematikan.
Dua tahun berikutnya, seluruh wilayah Bali Selatan kembali terjangkit penyakit cacar. Parahnya, penyebaran penyakit cacar ini juga disusul dengan penyebaran penyakit kolera.
Baca Juga: Wisata Bali: Misteri Jendela Istana Tampaksiring, Kesukaan Presiden Sukarno Bangun Pagi
Tiga tahun kemudian, seiring terjadinya gempa bumi, penyakit kolera kembali menghantam daerah Bali Selatan. Penduduk yang mati mencapai ribuan orang.
Berita Terkait
-
Hari Raya Waisak untuk Agama Apa? Ini Sejarah dan Makna Mendalamnya
-
Bali Blackout, Istana Sampaikan Permohonan Maaf, Pastikan Pasokan Listrik Pulih Bertahap
-
Senandung Kristal, Aroma Matcha, dan Suara Jiwa: Gdas Bali Hadirkan Healing Holistic di Jakarta
-
Bali Blackout, Alasan Listrik Pulau Dewata Gelap Gulita
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
Terpopuler
- Selamat Tinggal Denny Landzaat, Bisa Cabut dari Patrick Kluivert
- Selamat Datang Pascal Struijk di Timnas Indonesia, Ini Bisa Bikin China Ketar-ketir
- 5 Motor Bekas Murah Harga Rp2 Jutaan: Semurah Sepeda Listrik, Mesin Bandel
- CEK FAKTA: Link Rekrutmen Koperasi Desa Merah Putih, Gaji Capai Rp8 Juta
- 7 Rekomendasi Sunscreen Korea Terbaik Dunia, Tersedia di Indonesia
Pilihan
-
Bali Blackout, Update Terkini Listrik di Pulau Dewata Padam
-
Sekolah Perintis Peradaban Magelang: Mengajar Anak Menjadi Tuan atas Diri Sendiri
-
Prabowo Bakal Kenakan Tarif Pajak Tinggi Buat Orang Kaya RI
-
Ahmad Dhani Hubungi Rayen Pono usai Dilaporkan, tapi Bukan Ngajak Damai Malah Meledek: Arogan!
-
6 Rekomendasi HP Mirip iPhone, Mulai Rp 1,1 Jutaan Terbaik Mei 2025
Terkini
-
Di Balik Kejadian Bali Blackout yang Menyebabkan Berbagai Kekacauan
-
Taburan Link DANA Kaget di Malam Minggu, Budget Ngopi Aman Terkendali
-
Kota Mataram Darurat Sampah, Bau Busuk Dimana-mana Jadi Keluhan
-
Bali Blackout Menjelang Kuningan, Sejumlah Layanan Publik Terganggu
-
Update, Link DANA Kaget Malam Ini, Klaim Sebelum Menyesal Karena Lambat