SuaraBali.id - Presiden pertama Indonesia, Sukarno terbiasa bangun pagi. Hal ini disampaikan salah satu mantan tukang kebunnya di Istana Tampaksiring, Bali. Dia bercerita banyak tentang masa-masanya bersama salah satu Proklamator RI.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan dari SuaraBali.id, kebiasaan Sang Presiden yang diungkapkan salah satu mantan tukang kebunnya di Istana Tampaksiring, Made Galang pada 2005 itu tercantum dalam buku "A Magic Gecko" yang ditulis Horst Henry Geerken.
Ketika Made Galang mulai bekerja di Istana Tampaksiring sekitar pukul lima pagi, dia melihat seseorang sedang berlutut menyiangi tanaman. Dia terganggu dan menepuk bahu orang itu sambil berkata, "Hei, itu tanah saya!"
Dia terkejut ketika orang yang memalingkan mukanya ternyata Presiden Sukarno. Namun beliau berujar dengan tenang, "Saya mau bantu saja."
Baca Juga: Wisata Bali: Ajak Atta Aurel, Menparekraf Promosi Desa dan Situs Sejarah NTB
Menurut salah satu tukang kebun istana itu, Presiden Sukarno senang bekerja di kebun pagi-pagi. Beliau menanam banyak pohon dan semak di lahan istananya dengan tangannya sendiri.
Tamu negara diharapkan bangun pagi juga. Berbagai upacara mengelilingi Sukarno. Pukul enam pagi tamu negara diharapkan menemuinya di tengah-tengah jembatan antara istana pribadinya, Wisma Merdeka, dan tempat tamu, Wisma Negara.
Mereka kemudian melihat prosesi laki-laki dan perempuan yang berjalan di bawah jembatan menuju pemandian dan perempuan Bali setengah telanjang yang mandi di kolam dekat situ. Lalu mereka sarapan bersama.
Cerita menarik lain datang dari orang-orang desa di Tampaksiring.
Jika tidak bekerja di kebunnya, beliau bersepeda ke sekeliling Desa Tampaksiring. Pakaiannya sederhana, seperti tukang jualan saja: celana pendek dan kemeja longgar, tongkat komandonya tersembunyi. Sambil bersepeda, beliau selalu melewati sebuah warung.
Baca Juga: Wisata Bali: Work From Sanur Siap Dukung Pemulihan Akibat Pandemi
Anak gadis si pemilik warung, Wayan yang baru berumur 14 tahun, keluar membantu.
Dia jatuh cinta melihat "si tukang jualan". Tapi kemudian dia mendengar bawa pesepeda itu sebenarnya adalah seorang presiden. Dia jadi ketakutan sehingga jatuh sakit. Ketika Presiden Sukarno mendengar hal itu, beliau mengunjunginya ketika pergi bersepeda lagi dan menenangkannya. Gadis itu pun sembuh.
Made Galang juga menceritakan, bahwa roh Sukarno tetap hidup di kediaman pribadinya dalam istana.
Walaupun ruangan ruangan ini tidak ditinggali, jendelanya membuka sendiri di pagi hari dan menutup pada malam hari. Orang-orang Desa di Tampaksiring juga sering mendengar suara Sukarno di istana.
Berita Terkait
-
Ulasan Novel Wish Me Luck: Novel Berpremis Menarik dengan Bumbu Misteri
-
Novel Laila Tak Pulang: Pencarian yang Berujung Kasus Pembunuhan Berantai
-
Ulasan Novel Vermilion Rain: Misteri Kejadian Alam Tak Biasa di Desa Bokudi
-
Novel Misteri Patung Garam: Misteri di Balik Karya Seni yang Menakjubkan
-
Misteri Rumah Darah, Film dengan Konsep Unik tapi Eksekusinya Biasa Doang?
Terpopuler
- Ditahan Atas Dugaan Pemerasan, Beredar Rekaman Suara Reza Gladys Sebut Mail Syahputra Tolak Transferan
- Full Ngakak, Bio One Komentari Pengangkatan Ifan Seventeen Jadi Dirut PT Produksi Film Negara
- Jebloskan Nikita Mirzani ke Penjara Reza Gladys Sempat Disebut Cocok Gabung Gen Halilintar
- Eliano Reijnders Gabung Timnas Indonesia, PEC Zwolle Tulis Kalimat Menyentuh
- 3 Alasan yang Bikin Ustaz Derry Sulaiman Yakin Denny Sumargo, Hotman Paris dan Willie Salim Bakal Mualaf
Pilihan
-
Tiga Seksi Tol Akses IKN Ditargetkan Rampung 2027, Ini Rinciannya
-
7 Rekomendasi HP 5G Murah Mulai Rp 2 Jutaan Terbaru Maret 2025
-
Sibuk Naturalisasi, Jordi Cruyff Beri Nasihat Membumi untuk PSSI
-
Tabel KUR BRI Terbaru, Pinjaman Rp1 Juta Hingga Rp500 Juta dan Bunganya
-
Setoran Pajak Anjlok 41 Persen di Tengah Kebutuhan Anggaran Jumbo Prabowo
Terkini
-
Shalat Tarawih Ala Masjidil Haram di Islamic Centre NTB, Ini Jadwal Para Imam Timur Tengah
-
Skandal Kapolres Ngada: Order Anak Lewat MiChat Lalu Jual Konten ke Luar Negeri, DPR : Pecat Saja
-
Jadwal Imsakiyah & 2 Doa Berbuka Puasa Ramadan 1446 H Untuk Denpasar
-
Imbauan Penting untuk Pemudik Lombok-Bali Jelang Nyepi dan Lebaran 2025
-
Nyoman Dan Ketut Hampir Punah, Gubernur Bali Siapkan Insentif Untuk Kelahiran 2025