SuaraBali.id - Tradisi Mesbes Bangke salah satu tradisi Bali kuno yang unik dan terkesan aneh kekinian. Masyarakat setempat masih mempertahankan tradisi Mesbes Bangke.
Dalam bahasa Bali Kata Mesbes berarti mencabik, menyobek, merobek dengan menggunakan kuku dan jari tangan.
Sedangkan Bangke memiliki arti badan yang tidak berjiwa. Secara keseluruhan kata Mesbes Bangke berarti mencabik atau merobek dengan menggunakan kuku jari tangan terhadap jasad orang yang meninggal.
Tradisi Mesbes Bangke berasal dari desa Banjar adat Buruan, Tampaksiring, Gianyar, Bali.
Baca Juga: Wisata Bali: Kawi Resort Bali Menyasar Pasar Domestik untuk Atasi Krisis Pandemi
Tak ada catatan sejarah pasti yang mencatat tentang keberadaan tradisi satu ini, dikutip dari penelitian Nih Luh Ketut Sukarniti yang berjudul "Tradisi Proses Mesbes Bangke (Mencabik Mayat) di Tradisi Banjar Buruan Kecamatan Tampaksiring Kabupaten Gianyar Bali".
Namun menurut penuturan para tetua dan juga informasi yang didapat dari dinas dan adat di Banjar Buruan, tradisi ini konon dulunya berawal dari penduduk asli Banjar Buruan yang tidak tahan dengan bau busuk yang dikeluarkan oleh jasad yang baru saja meninggal.
Kemudian untuk menghilangkan bau tersebut kemudian didaptkanlah ide untuk mencabik jasad tersebut karena pada zaman dahulu belum ditemukannya pengawet buatan seperti formalin.
Ketika mencabi-cabik mayat tersebut masyarakat yang turut serta harus merasakan kegembiraan, agar melupakan bau yang ditimbulkan oleh jasad tersebut.
Pada saat prosesi Mesbes Bangke, penduduk yang akan ikut serta akan berkumpul di luar pekarangan rumah duka, kemudian mayat di gotong oleh sanak suadara dibawa keluar pekarangan, Secara spontan mayat tersebut akan di kerumuni oleh penduduk atau pencabik jasad.
Baca Juga: Pelatih Bali United Sambut Positif Gelaran Piala Wali Kota Solo
Pada saat prosesi Mesbes Bangke ini berlangsung , pencabik jasad berada dalam keadaan setengah sadar atau kesurupan, tetapi ada pula yang masih dalam kondisi sadar.
Pencabik jasad ini biasanya akan naik ke atas jasad, sehingga tak ada perasaan jijik atau takut sebagaimana ketika mereka sadar dan dipenuhi rasa kebahagiaan.
Setelah berhasil mencabik-cabik jasad tersebut, cabikan mayat di oper-operkan dengan diiringi gamelan baleganjur yaitu gamelan khas Bali, dengan guturan air yang membuat pencabik menjadi semakin bersemangat. Kemudian jenazah dibawa ke tempat upacara ngaben atau dikremasi.
Dalam pelaksanaan Mesbes Bangke pencabik mayat atau mereka yang berpartisipasi dalam tradisi ini hanyalah warga setempat.
Tidak diperbolehkan bagi masyarakat di luar wilayah tempat tinggal jenazah untuk mengambil bagian, dan apabila hal itu dilanggar akan berakibat fatal.
Penduduk yang mengangkat jenazah juga diharuskan memiliki tenaga yang kuat, karena selama prosesi Mesbes Bangke berlangsung jasad tidak boleh sampai jatuh ke tanah.
Tradisi Mesbes Bangke Masa Kini
Untuk menghilangkan kesan kejam, saat ini tradisi Mesbes Bangke telah diperbaiki sistemnya. Pihak keluarga dan prajuru Banjar melapisi jasad dengan banyak pembungkus.
Di antaranya, tikar, bambu, kain yang diikat rantaiselebar 5 cm serta dibungkus lagi pakai tikar, kain dan diikat lagi menggunakan rantai 3 cm. Sehingga tubuh jasad yang sudah tertutup dan pemandangan daging dicabik tidak terlihat lagi.
Sumber: Universitas Mahendradatta, UNHI
Kontributor : Kiki Oktaliani
Berita Terkait
-
Bek Bali United: Latihan Bersama Shin Tae-yong Sulit, tapi...
-
Timnas Indonesia Hadapi Tim Asuhan Pelatih Brasil Sebelum Terjun di Piala AFF 2024
-
Intip 7 Potret Memukau Luna Bijl Liburan di Bali Bareng Maarten Paes: Aura Supermodel Nggak Ada Obat!
-
Ronaldo Tiba di Bali, Bertemu Timnas Indonesia
-
Bojan Hodak Lega, Laga Lawan Bali United di BRI Liga 1 Ditunda PT LIB
Tag
Terpopuler
- Diminta Cetak Uang Kertas Bergambar Jokowi, Reaksi Bank Indonesia di Luar Prediksi: Kalau Gitu...
- Ragnar Oratmangoen Akui Lebih Nyaman di Belanda Ketimbang Indonesia: Saya Tidak Menonjol saat...
- Warga Jakarta Jangan Salah Nyoblos Besok, YLBHI Bongkar 'Dosa-dosa' Cagub Nomor Urut 2 Dharma Pongrekun
- Pelatih Jay Idzes: Saya Tidak Senang, Ini Memalukan!
- Pratiwi Noviyanthi Ditinggal Pengacara Usai Tak Mau Selesaikan Kisruh Donasi Pengobatan Agus Salim
Pilihan
-
Dirut Baru Garuda Langsung Manut Prabowo! Harga Tiket Pesawat Resmi Turun
-
Pandji Pragiwaksono Sindir Sembako 'Bantuan Wapres Gibran' Pencitraan: Malah Branding Sendirian
-
Bansos Beras Berlanjut Hingga 2025, Siapa Saja yang Dapat?
-
Review Jelly Master, Game Mukbang Gratis yang Menggemaskan
-
Tak Ada Muka Jokowi, Ini Daftar Pahlawan di Uang Kertas Rupiah
Terkini
-
Awas Demam Berdarah, Dinkes Bali Sikapi Mulainya Musim Hujan
-
Gelombang Laut di Perairan Bali Bisa Setinggi 2,5 Meter, Kapal Feri Diminta Waspada
-
Rencana Koster Setelah Mengunci Kemenangan di Pilgub Bali 2024 Nanti
-
Wilayah NTB Diperkirakan Hujan Sepekan Ke Depan, Udara Akan Sedikit Lebih Sejuk
-
Ada Potensi Pertumbuhan Awan Hujan Meningkat di Bali, BMKG Minta Waspadai Cuaca Ekstrem