Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 03 Juni 2021 | 07:50 WIB
Ustaz Yusuf Mansur. (Suara.com/Ummi Saleh)
Yusuf Mansur menangis mengabarkan kepergian Syekh Ali. - (Instagram/@yusufmansurnew)

Pendakwah tersebut diyakini berharap ditawari jabatan sebagai Komisaris Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

“Pujian terhadap Jokowi menandakan Ustaz Yusuf Mansur berharap dapat jabatan komisaris BUMN. Selama ini, dia sudah mendukung Jokowi tapi belum juga dapet jabatan.”

“Padahal, peran Ustaz Yusuf Mansur di Pilpres 2019 cukup besar dengan menyebut Presiden Jokowi selalu puasa Senin Kamis dan mendoakan rakyatnya,” terangnya.

Dugaan tersebut bukannya tanpa alasan. Sebab, kata Muslim, bisnis Ustaz Yusuf Mansur sedang mengalami guncangan. Kini, untuk merajut apa yang telah terberai, penceramah muda itu berharap mendapat jabatan strategis di kursi BUMN.

Baca Juga: Ajang Bergengsi, Menparekraf Sandiaga Ungkap Arahan Jokowi untuk World Superbike

Dugaan tersebut bukannya tanpa alasan. Sebab, kata Muslim, bisnis Ustaz Yusuf Mansur sedang mengalami guncangan. Kini, untuk merajut apa yang telah terberai, penceramah muda itu berharap mendapat jabatan strategis di kursi BUMN.

Presiden Joko Widodo, pada Kamis (20/5/2021) meluncurkan Program Literasi Digital Nasional di Jakarta. [Antara]

“Kabarnya, bisnis Ustaz Yusuf Mansur mempunyai utang sampai Rp300 miliar,” ucapnya

Padahal, lanjut Muslim, penceramah sebaiknya tidak boleh mengambil langkah demikian. Sebab, sikap atau ucapan mereka kerap dijadikan rujukan umat. Jika terus-terusan merapat ke kubu pemerintah, maka independensi mereka sebagai tokoh agama patut dipertanyakan.

“Harusnya ulama bersikap independen dan tidak menedekat ke kubu penguasa,” kata dia.

Baca Juga: Dengar Lagu Garuda Pancasila Disiarkan di Jalan, Pemotor Sigap Berdiri Sikap Sempurna

Load More