SuaraBali.id - Tsunami terjang Banyuwangi hingga 229 orang tewas dalam semalam. Banyuwangi tsunami di Jumat dini hari itu terjadi 27 tahun silam, 2 Juni 1994. Peristiwa itu disebut juga Tragedi Jumat Pon.
Banyuwangi Tsunami, sekitar pukul 02.00 WIB. Gelombang tsunami menyapu kawasan pesisir selatan Banyuwangi, Jawa Timur.
Hingga 27 tahun berlalu, nestapa itu masih tersimpan kuat di dalam ingatan mereka yang selamat dari amukan gelombang dahsyat.
Peristiwa itu menyisakan trauma pada sebagian penyintas tsunami yang membuat rumah mereka luluh lantak.
Baca Juga: Ahli ITS Benarkan Potensi Gempa Magnitudo 8 dan Tsunami 29 M Bisa Terjadi di Jatim
Amukan gelombang tsunami itu melumat permukiman nelayan di sejumlah pantai. Di antaranya Pantai Rajegwesi, Pancer, Pulau Merah, Lampon di Kecamatan Pesanggaran, dan Pantai Grajagan di Kecamatan Purwoharjo.
Namun yang paling banyak menelan korban jiwa ada di Pantai Pancer, Pulau Merah, Lampon dan Rajegwesi. Total 229 nyawa melayang.
Sedangkan di Pantai Grajagan 2 orang tewas. Dusun Pancer sendiri berada di wilayah Kecamatan Pesanggaran yang berjarak sekitar 70 kilometer dari pusat Kota Banyuwangi yang berbatasan langsung dengan Pantai Selatan dan Samudra Indonesia.
Peristiwa tsunami tersebut dikenal warga Pancer dengan sebutan 'Tragedi Jumat Pon'. Karena, bencana tersebut datang pada hari Jumat.
Tugu peringatan tsunami Banyuwangi pun didirikan di Dusun Pancer Desa Sumberagung. Sayangnya, tanggal kejadian yang terukir di prasasti peringatan tersebut keliru dalam penulisan.
Di sana semestinya terukir tanggal 3 Juni, bukan 2 Juni. Namun, warga tak berani protes di masa tersebut. Hingga kini, tidak sedikit orang yang memperingati bencana tsunami tersebut pada tanggal 2 Juni.
Baca Juga: Warga Nelayan Banyuwangi Tolak Proyek Reklamasi di Pantai Watu Dodol
Bahkan, Kabid Informasi Gempa bumi dan Peringatan Dini Tsunami BMKG Daryono, dalam cuitan di akun twitter pribadinya menuliskan bahwa pada tanggal 2 Juni merupakan ulang tahun Tsunami Banyuwangi.
“Mengingatkan bahwa besok adalah ulang tahun Tsunami Banyuwangi 2 Juni 1994 dipicu gempa di zona megathrust Mw 7,8 membangkitkan tsunami setinggi 13,9 meter, menyebabkan lebih dari 250 orang meninggal dan 15 orang hilang,” Cuit Daryono, Selasa lalu.
Dilansir dari berbagai sumber, tsunami Pancer muncul setelah adanya gempa bumi tektonik yang berpusat di Samudera Hindia yang terjadi pada tanggal 2 Juni 1994 sekitar pukul 18.17 WIB.
Sekitar tujuh jam berselang sejak gempa bumi tersebut terjadi, gelombang tsunami kemudian menghantam pesisir pantai selatan Jawa Timur bagian timur tepatnya di wilayah Kabupaten Banyuwangi pada 3 Juni 1994 dini hari.
Bencana tsunami akibat gempa bumi tektonik ini menyebabkan kerusakan total yang melanda pemukiman penduduk di pesisir selatan Kabupaten Banyuwangi seperti Pantai Plengkung, Pantai Pancer dan Pantai Rajegwesi yang rata dengan tanah.
Korban meninggal diperkirakan mencapai 215 jiwa. Korban jiwa sangat banyak dikarenakan peristiwa tsunami tersebut terjadi pada dini hari sekitar pukul 01.00 WIB dan warga banyak yang masih tertidur lelap.
Bencana tersebut menyisakan duka yang mendalam bagi masyarakat sekitar. Beberapa menyebut, saat kejadian, mereka merasa seperti ditabrak oleh kereta api. Sebelumnya, juga ada warga yang sempat mengamati keanehan Perairan Pantai Pancer.
Karena pada saat itu pantai surut beberapa meter mulai sore hingga malam hari.
Berita Terkait
-
Jelajah Gizi 2024: Telusur Pangan Lokal Hingga Ikan Lemuru Banyuwangi Setara Salmon Cegah Anemia dan Stunting
-
Profil Dan Karier Delisa, Korban Tsunami Berkaki Prostatik Kini Jadi Pegawai Bank
-
Potret Delisa Kini, Setelah 20 Tahun Tsunami Aceh Bisa Bekerja di Bank Syariah
-
Siapa Rolf Euren? Winger Subur Gol Keturunan Banyuwangi, Kota Kelahiran sama dengan Elkan Baggott
-
Salmon Kebanting! Ikan Lemuru Banyuwangi Punya Kandungan Setara, tapi Harga Lebih Murah
Tag
Terpopuler
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Eliano Reijnders Ungkap Rencana Masa Depannya, Berniat Susul Tijjani Reijnders
- Seharga Raize tapi Mesin Sekelas Innova: Yuk Simak Pesona Toyota Frontlander
- Crazy Rich Kalimantan, Begini Mewah dan Mahalnya Kado Istri Haji Isam untuk Ulang Tahun Azura
- Bayern Munchen Pampang Foto Nathan Tjoe-A-On, Pindah ke Bundesliga Jerman?
Pilihan
-
Viral Pertamax Dituding Jadi Biang Rusaknya Fuel Pump Mobil, ITB Sampai Dipanggil
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
Terkini
-
Kisah Pilu Petrus Saksikan Erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki Menghantam Rumahnya
-
Setelah Tahu Akan Dipindahkan ke Australia, Ini Respons Scott Rush Bali Nine
-
DPRD Pilih Alphard Baru Ketimbang Mobil Listrik Karena Fasilitas di Bali Belum Memadai
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru