Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 01 Juni 2021 | 07:35 WIB
Tangkapan layar Ustaz Adi Hidayat dari YouTube. [YouTube/Adi Hidayat Official]

SuaraBali.id - Kabarnya Ustadz Adi Hidayat korupsi duit bantuan Palestina atau sumbangan untuk Palestina. Ada 1 pegiat media sosial dan 2 Youtuber.

Mereka diduga memfitnah Ustadz Adi Hidayat telah menggelapkan uang hasil aksi penggalangan dana bantuan untuk Palestina.

Ustadz Adi Hidayat mengambil langkah hukum terkait hal ini. Melansir Republika, Ustadz Abdul Hidayat belum lama ini mampu menghimpun dana sebesar Rp 30,88 miliar dari masyarakat.

Sebesar Rp 14,3 disalurkan lewat Majelis Ulama Indonesia (MUI), Rp 14,35 miliar diserahkan langsung ke Dubes Palestina di Indonesia Zuhair Al-Shun, dan Rp 5 miliar sisanya disalurkan untuk mendukung sarana pendidikan di Palestina.

Baca Juga: Selain Kurma, Pendeta Gilbert Juga Kirim Surat ke Anies, Isinya soal Palestina

Ternyata, niat baik alumnus Pondok Pesantren Darul Arqam Muhammadiyah, Garut, itu ditanggapi buruk oleh warganet bernama Eko Kuntadhi.

Pemilik akun Twitter, @eko_kuntadhi membuat narasi tidak semua sumbangan yang diterima Ustadz Adi Hidayat disalurkan ke Palestina.

Massa gelar aksi bela Palestina [Fitria/Suara.com]

Eko Kuntadhi juga menulis sumbangan yang diterima Ustadz Adi Hidayat dua kali lipat dari sebenarnya.

"Alhamdulillah. Terkumpul Rp 60 m, diserahkan Rp 14 m," kata Eko sambil mengomentari tangkapan layar dua berita tentang Ustadz Adi Hidayat.

Eko Kuntadhi di akun medsosnya, selama ini dikenal sebagai pendukung Presiden Jokowi dan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok.

Baca Juga: Survei SMRC: 42 Persen Rakyat Indonesia Ingin Pemerintah Cari Solusi Israel - Palestina

Eko Kuntadhi juga kerap mengkritik Gubernur DKI Anies Rasyid Baswedan. Fitnah juga dilemparkan dua akun di Youtube, bernama Suara Istana dan Suara Inspirasi.

Video tersebut akhirnya dihapus oleh sang pemilik channel. Namun, tangkapan layar dan video yang berisi foto kolase dan narasi yang menuduh Ustadz Adi Hidayat mengambil uang dari bantuan untuk Palestina, masih beredar.

Di akun Youtube itu, ada foto kolase Ustadz Adi Hidayat digabungkan untuk duduk di kursi mobil tahanan dikawal polisi. Judul dua video itu, yaitu "Keterlaluan, dana 30 m digelapkan, polisi amankan Ust Adi Hidayat" dan "Akal-akalan Ust kadrun, Somad seret Adi Hidayat, tipu donasi Palestina akhirnya terungkap".

Lalu, Ustadz Adi Hidayat pun angkat bicara mengenai kabar akan melaporkan pengguna akun media sosial yang diduga memfitnah dirinya melakukan penggelapan donasi untuk Palestina.

ibuan masyarakat Cianjur menggelar long march aksi bela Palestina, Senin (24/5/2021). (Foto: Afsal Muhammad/cianjurtoday.com)

Ustadz Adi Hidayat menegaskan, bahwa pelaporan ke polisi tersebut bukan lagi rencana. Karena, saat ini tim hukumnya sedang mempersiapkan pelaporan tersebut.

"Saya ingin tegaskan bahwa itu bukan rencana itu,bukan rencana, tapi memang hal yang sudah kami siapkan sekarang sedang distrukturisasi ya. Bagaimana delik-delik hukum yang sesuai dengan akun-akun yang bersangkutan yang menebarkan informasi-informasi yang bukan hanya keliru tapi berpotensi juga membenturkan berbagai pihak, membuat kegaduhan ya bahkan juga menimbulkan fitnah-fitnah baik itu ditunjukkan secara langsung dalam gambar ataupun narasi atau bahkan framing berita tertentu yang isinya tidak jauh dari niat-niat yang dimaksudkan," katanya melalui kanal video di YouTube Adi Hidayat Official yang diunggah hari ini, Senin (31/5/2021).

Dia menyatakan, dirinya juga memiliki tim riset dan tim IT untuk menelusuri pihak-pihak yang dengan sengaja membuat berita mengesankan citra buruk.

"Itu Insya Allah saya ingin tegaskan bahwa saya bukan Ustad bukan ulama yang cuma mengajar ya tapi kita InsyaAllah sangat profesional kita punya kita punya tim riset, tim IT, ya jadi orang-orang yang sering membuat iseng atau berniat sengaja yang menjatuhkan atau misalnya mohon maaf ya membuat satu berita untuk mengesankan citra buruk, men-downgrade seseorang. Itu InsyaAllah sudah ada jejak-jejaknya, tanggal berapa bulan apa, apa yang ditulis dan ternyata kasus kekinian pun itu terkait dengan cuitan cuitan atau tulisan-tulisan yang pernah muncul sebelum-sebelumnya dalam konteks menyoal, men-downgrade ya memberikan kesan kesan yang negatif," ujarnya.

Menurut dia, pihaknya ingin menyelesaikan hal tersebut dengan melaporkannya ke pihak kepolisian karena konten-konten tersebut berpotensi memecah belah bangsa.

"Saya pastikan, InsyaAllah, bahkan hari ini para pengacara kami juga nanti dari berbagi pihak yang memang concern ingin coba menyelesaikan hal-hal yang bisa memecah belah bangsa," katanya.

Dia mengajak semua pihak untuk hidup rukun dan kompak dalam memajukkan bangsa.

"Saatnya kita rekonsiliasi, saatnya kita menata bangsa lebih baik, kompak bersatu memajukan bangsa ini. Sekarang kita sedang banyak kesulitan di Covid-19 yang mengatasi masalah ekonomi masalah macam-macam mengusulkan pembangunan chemistry politik yang baik sehingga rakyat merasa tentram, kemudian hidupnya juga nyaman terus berusaha bangkit dari hal-hal yang sedang kita hadapi sekarang ini," katanya.

Ustadz Adi Hidayat menyatakan, akun dengan konten yang mengarah untuk memecah belah bangsa akan menghambat proses rekonsiliasi.

"Saya kira penting kita bersatu teman-teman, sekalian saya sampaikan ke semua murid saya ya lapisan Sabang sampai Merauke juga teman-teman yang satu chemistry, satu energi kita semua bersinergi untuk bisa menghentikan hal semacam ini. Saatnya kita hidup dengan baik bagi orang-orang yang mau kedamaian tapi kalau masih ngeles, masih merasa biasa, masih tertawa-tertawa dalam kesalahan yang tidak mau disadari maka alangkah baiknya kita juga menegakkan keadilan," katanya.

Dirinya yakin pihak kepolisian bakal menindaklanjuti laporannya dengan profesional.

"Dan saya yakin Insya Allah pihak kepolisian akan sangat profesional dengan tagar presisi yang sudah disiapkan oleh Pak Kapolri Pak Sigit. Insya Allah ini akan berjalan dengan baik saya punya keyakinan dan masyarakat tidak perlu menduga-duga," katanya.

"Karena ini sudah keterlaluan, ada akun suara istana seakan-ala orang persepsinya dan padahal kita kita kroscek ke istana pun mengatakan bahwa ini nggak ada kaitannya sama sekali tidak ada hubungan. Kemudian ada konten-konten membenturkan kita dengan pemeluk agama lain, ini sudah berbahaya situasinya. Jadi walaupun sadari atau tidak motifnya apapun diingatkan tidak klarifikasi dan kemudian seakan ingin saling menguatkan, kita tidak dalam konteks kuat-kuatan, ini dalam konteks menegakkan hukum di pengadilan," sambung Ustadz Adi Hidayat.

Ustadz Adi Hidayat juga menyatakan bahwa langkah hukum yang diambil tidak akan berujung pada perdamaian menggunakan materai. Melainkan, harus diuji dalam persidangan.

"Sekali lagi, tolong jangan siapkan materai karena saya sudah punya banyak materai, ini kita harus uji dengan baik. Sehingga, konstruksi hukum yang jelas mendapatkan keadilan dan pada akhirnya hal-hal semacam ini bisa hilang dari bumi Indonesia," ujarnya.

Saat ini dirinya mengaku tidak ingin menurunkan keilmuan dan kehormatan terkait dengan hal tersebut.

"Saya tidak ingin menurunkan keilmuan dan kehormatan hanya untuk merespon cuitan-cuitan buzzer-buzzer yang tidak jelas tapi biarkan keadilan itu berbicara. Sehingga nanti ini pihak kepolisian bisa menguji menentukan dan di pengadilan bisa terlihat dan terbuka seluruhnya," ujarnya.

Dirinya beraharap agar semua pihak ikut mengawal hal itu. Dia juga meminta agar tim pengacara melakukan persiapan dengan baik.

"Dan teman-teman pengacara mohon izin konstruksinya yang paling bagus, deliknya yang baik nanti saya juga akan melihat terlibat untuk semua," tandasnya.

Load More