SuaraBali.id - Jenis-jenis pakaian adat Bali dan pakaian tradisional Bali. Pakaian adat Bali memiliki sedikit perbedaan dengan beberapa suku adat lainnya, yang terdiri dari baju adat wanita dan baju adat pria, selain itu baju adat bali dapat dibedakan berdasarkan kelas sosial dan fungsi pemakaiannya dengan nama yang berbeda-beda.
Baju adat wanita Bali dari kebaya dan kamen. Perempuan Bali menggunakan kebaya yang hampir sama dengan kebaya perempuan Jawa, dari detailnya kebaya perempuan bali terkesan lebih polos tidak semewah kebaya Jawa.
Untuk bawahan wanita Bali menggunakan kamen. Kamen pada baju adat Bali sekilas seperti batik dan motif yang sangat sederhana, sebagain besar motif kamen wanita Bali adalah motif bunga.
Sementara itu aksesoris pakaian adat wanita Bali terdiri dari:
- Sanggul, Ciri khas sanggul wanita Bali adalah bentuknya yang memanjang, mencapai 50cm. Pada sanggul wanita Bali dilengkapi bungan kamboja dan kenanga sebagai sibol trimurti. Ada tiga sanggul Bali, yaitu pusung gonjer untuk wanita yang belum menikah, pusung tagel untuk wanita yang telah menikah, dan pusung kepupu atau podgala untuk wanita yang berstatus janda
- Selendang atau santeng, dipakai dengan cara diselempangkan pada bahu. Masyarakat juga mempercayai penggunaan santeng merupakan bentuk tanda bakti seorang anak wanita kepada orang tuanya.
- Sabuk Prada, memiliki filosofi untuk melindungi diri dari perbuatan buruk sekaligus pelindung rahim.
- Kain Wastra, merupakan kain yang biasanya dikenakan sebagai bawahan berwarna kuning dan putih, yang menunjukkan ciri-ciri niskala untuk mencipta kehidupan yang suci dan sejahtera. Putih lambang kesucian dan kuning lambang kesejahteraan.
- Kain tapih, Sinjang, atau disebut juga dengan jarik digunakan untuk menutup tubuh sepanjang mata kaki yang bermakna perempuan harus menjaga kesucian dirinya dalam artian tidak mudah menyerahkan diri kepada siapapun.
Sedangkan untuk pakaian adat pria Bali, atasan dari baju adat ini disebut Yoko dan hanya memiliki satu warna yaitu, putih sejenis dengan kemeja atau jas yang berkerah.
Untuk bawahannya pria adat Bali juga menggunakan kamen, namun cara pemakaiannya berbeda dengan kamen pada wanita Bali. Kamen pada pria Bali pada bagian tengahnya dibentuk lancip yang menjulur ke tanah, hal ini dipercaya sebagai bentuk penghormatan terhadap leluhur.
Dilapisan atas kamen terdapat saput, saput ini memiliki corak namun tidak mencolok.
Aksesori pada pakaian adat Bali pria:
Udeng, merupakan ikat kepala dan sebagai identitas dari bagian baju adat Bali tersebut. Terdapat dua motif udeng yaitu polos yang digunakan untuk upacara keagaaman, sedangkan untuk udeng bermotif digunakan untuk keseharian.
Baca Juga: Sejarah Perempuan Bali Kuno Tidak Pakai Bra dan Jenis Pakaian Adat Bali
Sabuk selendang, penggunaan sabuk selendang pada pria ini dilakukan dengan cara diikat pada pinggang setelah menggunakan kamen atau saput. Dipercaya masyarakat hingga kini penggunaan sabuk seelendang akan memberikan perlindungan bagi sang pemakai.
Saput poleng, yaitu kain dengan motif kotak dan berwarna hitam. Bagian kain yang berwarna putih memiliki arti kebaikan, keanugerahan serta pencerahan. Sedangkan warna hitam melambangkan hal-hal negatif.
Keris, yang dibawa oleh pria ini melambangkan kejantanan. Secara filosofi keris juga dipandang sebagai perlambang dari nilai ajaran kehidupan agama Hindu. Selain itu, keris juga merupakan lambang dari kekuatan dan simbol kekuasaan.
Sedangkan pakaian adat Bali yang dikategorikan berdasarkan kelas sosialnya terdiri dari tiga, yaitu
1. Payas Agung
Penggunaan Payas Agung pada zaman dahulu hanya dikenakan oleh kalangan dengan tingkatan paling tinggi. Kata Payas sendiri memiliki makna riasan, dan agung yang artinya besar atau mewah sehingga dapat diartikan sebagai pakaian yang mewah.
Tag
Berita Terkait
-
Upacara Hari Guru 2025, Murid Pakai Baju Apa? Ini Ketentuan Resmi dari Kemendikdasmen
-
Kenakan Baju Adat Melayu, Aksi Spontan Prabowo Turun Panggung Joget Tabola Bale Curi Perhatian
-
Makna Baju Adat Demang Putih Gading Prabowo pada HUT RI ke-80, Simbol Kekuatan?
-
HUT RI ke-80: Wisatawan 'Berparade' Baju Adat Minang di Solok Selatan
-
Prabowo Tak Berpakaian Adat di Sidang MPR: Alasan di Baliknya Terungkap
Terpopuler
- 5 HP RAM 8 GB Memori 256 GB Harga Rp1 Jutaan, Terbaik untuk Pelajar dan Pekerja
- 7 Sepatu Adidas Diskon hingga 60% di Sneakers Dept, Cocok Buat Tahun Baru
- 5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
Pilihan
-
Kaleidoskop Sumsel 2025: Menjemput Investasi Asing, Melawan Kepungan Asap dan Banjir
-
Mengungkap Gaji John Herdman dari PSSI, Setara Harga Rumah Pinggiran Tangsel?
-
Aksi Adik Kandung Prabowo yang Makin Mencengkeram Bisnis Telekomunikasi
-
Sesaat Lagi! Ini Link Live Streaming Final Futsal ASEAN 2025 Indonesia vs Thailand
-
Cerita 1.000 UMKM Banyuasin: Dapat Modal, Kini Usaha Naik Kelas Berkat Bank Sumsel Babel
Terkini
-
TPA Suwung Ditutup, Kemana Sampah Warga Denpasar dan Badung Akan Dibuang?
-
8 Toko Oleh-Oleh di Bali: Dari yang Murah Meriah Sampai Wajib Diburu Turis
-
5 Destinasi Wajib di Ubud: Dari Tari Kecak hingga Adrenalin Rafting Sungai Ayung
-
Tips Nikmati Liburan Aman dan Tenang di Bali
-
Perkuat Ekonomi Akar Rumput, BRI Raih Penghargaan Impactful Grassroots Economic Empowerment