SuaraBali.id - Seorang perempuan asal Larema, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, N (41 tahun) ditemukan tewas di salah satu kamar hotel di wilayah Kota Mataram.
Sebelum meninggal, korban bersama keluarga sejatinya berniat untuk berobat dan menginap terlebih dahulu sebelum ke salah satu rumah sakit di Kota Mataram.
Kasat Reskrim Polresta Mataram, Kompol Kadek Adi Budi Astawa di Mataram, Kamis (27/5) mengatakan informasi tewasnya seorang warga Dompu di kamar hotel itu datang sekitar pukul 08.00 WITA.
"Menindaklanjuti informasinya, anggota langsung mendatangi lokasi dan lakukan olah TKP (tempat kejadian perkara)," kata Kadek Adi dikutip dari BeritaBali --jaringan Suara.com, Jumat (28/5/2021).
Baca Juga: Tersangka Kasus Benih Jagung Positif Covid-19, Penyidik Tak Jadi Menahannya
"Informasinya, korban bersama pihak keluarganya datang dengan mobil ambulan RSUD Kabupaten Bima dan langsung menginap di hotel."
Hal itu dibenarkan oleh pihak keluarga. Mereka datang ke Mataram untuk membawa korban menjalani perawatan penyakit infeksi saraf tulang belakang.
"Dari keterangan tambahan pihak keluarga, korban ini dikatakan ada penyakit infeksi saraf tulang belakang yang dialaminya sejak setahun lalu dan tujuannya ke Mataram untuk berobat," ucap Kompol Kadek Astawa seperti dituturkan pihak keluarga almarhum.
Dengan adanya kabar duka ini, pihak keluarga korban dikatakan Kadek Adi, sudah mengikhlaskan kepergiannya dan telah membuat surat pernyataan untuk tidak dilakukan otopsi.
"Bersama tim medis yang juga ikut mendatangi lokasi, hasil visum jenazah korban juga tidak ada ditemukan tanda-tanda tindak penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal," katanya.
Baca Juga: ASN di Sumut Tewas Usai 2 Kali 'Wikwik' dengan Teman Wanitanya di Hotel
Jenazah korban sempat disemayamkan di Rumah Sakit Bhayangkara Mataram, tetapi kini telah dibawa pulang keluarga ke Dompu.
"Karena harus cek COVID-19 juga, makanya sempat dibawa ke Rumah Sakit Bhayangakara Mataram. Tetapi sekarang jenazahnya sudah di perjalanan pulang bersama pihak keluarga ke Dompu," ujar Kadek Adi.
Berita Terkait
-
Korban Tewas Akibat Gempa Myanmar Capai 3.000, Gencatan Senjata Diumumkan Demi Penyelamatan
-
Gempa Myanmar Renggut 2.800 Lebih Nyawa Manusia, Berapa Orang WNI?
-
Gempa Magnitudo 5 Guncang Mandalay, Myanmar Kembali Bergetar
-
Myanmar Berkabung: 7 Hari Masa Berkabung Nasional Usai Gempa Dasyat
-
Gempa Dahsyat Guncang Myanmar, Oposisi Sepakat Gencatan Senjata untuk Selamatkan Korban
Tag
Terpopuler
- Jadwal Pemutihan Pajak Kendaraan 2025 Jawa Timur, Ada Diskon hingga Bebas Denda!
- Pemain Keturunan Maluku: Berharap Secepat Mungkin Bela Timnas Indonesia
- Rekrutmen Guru Sekolah Rakyat Sudah Dibuka? Simak Syarat dan Kualifikasinya
- 10 Transformasi Lisa Mariana, Kini Jadi Korban Body Shaming Usai Muncul ke Publik
- Marah ke Direksi Bank DKI, Pramono Minta Direktur IT Dipecat hingga Lapor ke Bareskrim
Pilihan
-
Dari Sukoharjo ke Amerika: Harapan Ekspor Rotan Dihantui Kebijakan Kontroversial Donald Trump
-
Sekantong Uang dari Indonesia, Pemain Keturunan: Hati Saya Bilang Iya, tapi...
-
Solusi Pinjaman Tanpa BI Checking, Ini 12 Pinjaman Online dan Bank Rekomendasi
-
Solusi Aktivasi Fitur MFA ASN Digital BKN, ASN dan PPPK Merapat!
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan RAM 8 GB, Terbaik untuk April 2025
Terkini
-
UMKM Asal Sidoarjo Ini Sukses Tembus Pasar Ekspor Berkat Pemberdayaan BRI
-
Cerita Warga Bali Dijadikan Admin Judi Online di Myanmar, Bukan Kerja di Hotel Malah Disetrum
-
53.000 Tanda Tangan di Petisi Undang-undang Pencegahan Kim Soo Hyun, Good Day Hapus Wajahnya
-
Koster Minta Tak Masukkan Canang Sari di Penghitungan Inflasi Bali : Itu Niskala
-
Investor Merapat! BRI Umumkan Cum Date Dividen, Jangan Sampai Ketinggalan