Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Senin, 10 Mei 2021 | 16:26 WIB
Susi Pudjiastuti. [Dok KKP]

SuaraBali.id - Muncul tuduhan Susi Pudjiastuti sumbang bus Demo 212 anti Ahok atau Basuki Tjahja Purnama. Pernyataan itu disampaikan langsung seorang warganet di Twitter pada Susi Pudjiastuti.

Hal itu diungkap @Buari2, Senin (10/5/2021). Dia awalnya cerita sudah tidak simpatik dengan eks Menteri Kelautan dan Perikanan itu.

Sebab pemilik Susi Air tersebut pernah menyumbang bus untuk demo 212.

"Setelah bu Susi sumbang bus untuk berdemo 212 tempo hari saya tak simpati lagi sama beliau neskipun tindakan tegas," kicaunya.

Baca Juga: Dari Demo Anti Ahok, Kini 212 Mart Diguncang Isu Kasus Investasi Bodong

Susi Pudjiastuti pun tak terima dengan tudingan itu. Jelas Susi Pudjiastuti membantah.

Menjelang sore, massa aksi 212 masih bertahan, Jumat (21/2). (Suara.com/Adit Rianto)

Susi Pudjiastuti tidak menuliskan banyak kata. Ia menyebut @Buari2 sebagai buzzer yang memfitnahnya.

"Contoh buzzer fitnah pun dilakukan," tulis @susipudjiastuti.

Diduga serangan fitnah itu ditujukan untuk Susi Pudjiastuti karena sebagai tokoh nasional, ia tak pernah segan menyampaikan kritik dan masukan untuk pemerintah.

"Tenggelam kan bu... sampai ke dasar dasar nya... Smiling face with open mouth biaaar buzzer² bebal berkurang dari Ibu Pertiwi..." tulis @Leu***.

Baca Juga: 6 Pesohor yang Pernah jadi Bahan Roasting Kiky Saputri, Terbaru Pasha Ungu

"Btw, memangnya Bu Susi butuh simpati dia Bu? Kan ngga ya kan Bu," komentar @may***.

"Suruh makan ikan aja bu biar pinter," cuit @txt***.

Aksi 2 Desember atau yang disebut juga Aksi 212 dan Aksi Bela Islam III terjadi pada 2 Desember 2016 di Jakarta, Indonesia di mana sedikitnya dua juta massa dari seluruh Indonesia kembali menuntut Gubernur DKI Jakarta nonaktif, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok), yang telah ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Aksi ini juga dikenal dengan sebutan Aksi Damai 2 Desember.

Menjelang sore, massa aksi 212 masih bertahan, Jumat (21/2). (Suara.com/Adit Rianto).

Aksi tersebut merupakan peristiwa penuntutan kedua terhadap Ahok pada tahun 2016 setelah unjuk rasa sebelumnya terjadi pada 4 November.

Pada awalnya, aksi tersebut rencana diadakan pada 25 November, namun kemudian disepakati diadakan pada tanggal 2 Desember 2016.

Aksi ini dilaksanakan di halaman Monumen Nasional, Jakarta dalam keadaan hujan.

Jumlah peserta hadir berkisar antara 200 ribu (klaim polisi) hingga jutaan (klaim penyelenggara).

Dari bukti - bukti video yang tersebar di berbagai sosial media dan situs berbagi video melalui tangkapan kamera drone, dapat terlihat bahwa jumlah massa meluas hingga mamadati area Bundaran Hotel Indonesia (HI).

Dalam aksi ini, sejumlah kegiatan yang dilaksanakan adalah berdoa dan melakukan salat Jumat bersama. Presiden Joko Widodo hadir dalam acara ini dan disambut hangat oleh para peserta aksi.

Load More