Lokasi Bapak Gendong Anak Hina Orang Pakai Masker Tolol di Mal PTC Surabaya

SuaraBali.id - Lokasi bapak gendong anak hina orang pakai masker tolol di Mal Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya atau Mal PTC Surabaya. Video si bapak itu viral di media sosial.

Commercial Director PT Pakuwon Jati Tbk, Sutandi Purnomosidi mengatakan bahwa video tersebut benar direkam di mal Pakuwon Trade Center (PTC) Surabaya.

Hanya saja Sutandi tidak tahu persis kapan video itu diambil.

"Betul di Pakuwon Mall. Enggak tahu saya. Saya juga dapat info itu dari media sosial," katanya.

Baca Juga: Viral Bapak Gendong Anak Tak Bermasker di Mal: Orang Pakai Masker Tolol

Sutandi juga memberikan informasi bahwa pihaknya tidK melaporkan pria tersebut, namu Polrestabes tengah menyelidiki.

"Kami tidak melaporkan. Tapi kami dapat info dari Polrestabes. Itu kan memang mengganggu kepentingan umum. Sekarang sedang ditelusuri," ungkapnya.

Video si bapak gendong anak itu viral di media sosial dan dibagikan akun Twitter @Paltiwest, Senin (3/5/2021).

Video itu nampak direkam sendiri oleh laki-laki yang tak mau memakai masker itu. Awalnya, si bapak merekam wajahnya dan bayinya sambil mengatakan bahwa mereka tidak pakai masker.

"Nggak pake masker yah dek yah," katanya.

Baca Juga: Apakah Boleh Sholat Memakai Masker? Ternyata Tidak Boleh

Laki-laki itu lantas membalikkan kamera ke arah eskalator yang dipenuhi banyak orang memakai masker.

"Orang-orang tolol ini lihat," ujarnya.

Ia kemudian mengarahkan kamera ke sekeliling sambil bertanya, "kenapa Anda tolol sekali?"

Sementara di layar tertulis

"Banyak orang tolol pakai masker."

Laki-laki itu terus mengarahkan kameranya ke sekitar dan mengatakan "goblok" berulang-ulang.

Ia juga sempat mengarahkan kamera ke temannya yang juga tak memakai masker.

Pada layar tertulis "Fungsi masker Anda apa cok? Lek wedi virus bangun bungker blok ojog nak mall."

Hal itu dibenarkan oleh Kasat Reskrim Polrestabes Surabaya, AKBP Oki Ahadian bahwa timnya sedang melakukan penyelidikan soal peristiwa tersebut.

"Kami melakukan penyelidikan setelah video tersebut viral di media sosial," kata Oki.