Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 04 Mei 2021 | 02:30 WIB
Spanduk dukungan untuk Lurah Gajahan, Suparno bermunculan usai dicopot Gibran Rakabuming Raka karena praktik pungli. [Suara.com/dok]

SuaraBali.id - Warga Solo melawan Gibran Rakabuming Raka. Mereka tak terima Lurah Gajahan Suparno dipecat Gibran, sebagai Wali Kota Solo.

Sejumlah spanduk tanda tak terima warga Gajahan atas pemecatan Lurah Gajahan Suparno. Spanduk terpasang di depan Kantor Lurah.

Suparno dipecat Gibran atas dugaan kasus pungli yang berkedok zakat dan sedekah Idul Fitri.

Spanduk tersebut bertuliskan spanduk itu bertuliskan 'Save Lurah', 'We Trust Suparno' dan 'Lurah Hebat Kok Dipecat'.

Baca Juga: Jelang Lebaran Idulfitri, Gibran Larang Warga Gelar Salat Id di Lapangan

Menurut Ketua RT 01/RW 05 Gajahan, Joko Purwanto, spanduk tersebut dipasang karena banyak warga yang menyayangkan keputusan Gibran.

Joko juga mengatakan bahwa pada awalnya, Suparno telah menolak dua kali penandatanganan surat edaran tersebut.

"Sebetulnya Pak Lurah dua kali nggak mau tanda tangan, itu kan yang minta linmas. Orangnya mampu (segi ekonomi), tombok saja mau kok. Dana sampah kurang, sering nomboki itu," terang Joko, dikutip oleh terkini.id, Senin 3 Mei 2021

Oleh karena itu, warga setempat menilai Suparno tak sepenuhnya salah dalam hal ini.

Warga setempat, kata Joko, tak terima dengan dipecatnya lurah mereka.

Baca Juga: Warga Bubuhkan Tanda-tangan Dukungan ke Lurah Gajahan Usai Dicopot

"Kecewa, karena orangnya baik di masyarakat. Masalah pungutan itu saya nggak tahu, kok tiba-tiba dipecat, ya kecewa. Warga ya mendukung (lurah), nggak terima dicopot," ujar dia.

Di samping itu, Joko juga mengatakan bahwa pihak kecamatan telah mencopot spanduk tersebut.

"Dipasang jam 02.00 WIB tadi, tapi jam 06.00 WIB sudah dicopot. Spanduk dibawa ke RW 07, dibawa pemuda di sana karena disuruh membersihkan. Tadi Pak Camat ke sini, Satpol PP ke sini," jelas Joko.

Load More