Hanya saja, Munarman sudah membantah soal keterlibatannya dalam baiat Makassar. Dalam acara Makassar, Munarman berdalih dia hanyalah undangan.
Disitat dari saluran Youtube resmi Mata Najwa, Munarman membenarkan bahwa dirinya hadir di acara tersebut. Namun, dia menegaskan, kehadirannya itu bertujuan untuk memberikan seminar atau kuliah kepada peserta yang hadir, bukan pembaiatan seperti yang dituduhkan banyak pihak.
Jadi, sekali lagi Munarman menegaskan, kabar yang menyebut dia dengan sengaja datang ke acara pembaiatan ISIS sama sekali tak benar. Sebab, dia tidak tahu dan tidak pernah diberi tahu.
“Saya tidak tahu karena saya yang diundang di Kota Makassar, karena materi saya begitu, saya ditawari, karena tiket saya besoknya baru pulang.”
“Itupun siangnya mereka menawarkan, besok masih ada lagi katanya, ikutlah saya di situ, saya kira itu sama, nggak tahunya ada itu, saya tidak tahu bagaimana, orang tidak tahu,” tegasnya.
Munarman juga membantah tegas FPI itu terkait dengan ISIS. Bahkan Munarman hanya memberikan penjelasan dan perbandingan antara FPI dengan ISIS yang sangat jauh berbeda dalam hal pemahaman gerak yang bersumber pada ideologi yang dijalankan antara FPI dan ISIS.
Bagi Munarman ISIS merupakan gerakan atau organisasi yang jauh berbeda dengan FPI, khususnya secara ideologi. Perbedaan ideologi yang dijelaskan Munarman antara FPI dan ISIS, diungkapnya yakni tak pernah FPI melakukan menghalalkan darah sesama muslim.
“FPI itu Aswaja (Ahlussunnah wal Jama’ah) dimana mereka (FPI) tidak mengkafirkan sesama muslim, itu sangat bertolak belakang dengan pemahaman ISIS,” kata Munarman seperti dikutip Hops dari Suara Jumat 19 Februari 2021.
“FPI adalah Aswaja yang tidak mengkafirkan sesama muslim, apalagi menghalalkan darah muslim, sedang ISIS mengkafirkan umat Islam non ISIS dan menghalalkan darah sesama muslim,” katanya.
Baca Juga: Geledah Eks Markas FPI Selama Enam Jam, Apa Saja yang Ditemukan Petugas?
Munarman juga menyebut kalau FPI menganut teologi Asy’ari. Sementara ISIS beraqidah takfiri.
Lalu, organisasi masyarakat yang resmi dibubarkan pemerintah pada Desember 2020 itu dikatakannya memiliki amaliyah maulid, tawassul, tabarruk dan ziarah kubur.
“Sedangkan ISIS mengharamkan dan membid’ahkan bahkan mengkafirkan semua Amaliyah tersebut,” ujarnya.
FPI juga disebut Munarman menghormati makam para nabi dan auliya. Hal tersebut berbanding terbalik dengan ISIS yang justru menghancurkan dan mengebom makam para nabi dan auliya.
Berita Terkait
-
110 Anak Direkrut Teroris Lewat Medsos dan Game, Densus 88 Ungkap Fakta Baru
-
Bukan Terorisme Jaringan, Bom SMAN 72 Ternyata Aksi 'Memetic Violence' Terinspirasi Dunia Maya
-
Pelaku Ledakan SMAN 72 Belajar Rakit Bom dari Internet, Kerap Akses Konten Kekerasan di Situs Gelap
-
Bukan Hanya Satu, Ada 7 Bom di SMAN 72! Ini Detail Penemuan Densus 88
-
Densus 88 Terlibat Dalami Motif Terduga Pelaku Peledakan di SMAN 72
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- 9 Mobil Bekas dengan Rem Paling Pakem untuk Keamanan Pengguna Harian
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
Pilihan
-
Bank Dunia Ingatkan Menkeu Purbaya: Defisit 2027 Nyaris Sentuh Batas Bahaya 3%
-
Jadi Calon Kuat Pelatih Timnas Indonesia, John Herdman Punya Kesamaan Taktik dengan STY
-
Kelangsungan Usaha Tidak Jelas, Saham Toba Pulp Lestari (INRU) Digembok BEI Usai Titah Prabowo
-
Satu Calon Pelatih Timnas Indonesia Tak Hadiri Proses Wawancara PSSI, Siapa?
-
5 HP Tahan Air Paling Murah untuk Keamanan Maksimal bagi Pencinta Traveling
Terkini
-
Bali Larang Botol Plastik di Bawah 1 Liter, Pengusaha Panik
-
BRI Perkuat Tata Kelola dan Akselerasi Kinerja Tahun 2026 dalam RUPSLB
-
BRI Bagikan Dividen Interim Tahun Buku 2025 Sebesar Rp137 per Saham
-
Motif Dendam Terungkap! Kronologi Pembunuhan Turis Spanyol di Hotel Senggigi
-
Mengapa Monyet di Hutan Ubud Dianggap Hewan Suci?