SuaraBali.id - Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto memastikan kapal selam KRI Nanggala tenggelam. Sebab ditemukan tumpahan minyak dan serpihan badan kapal selam.
"Pagi dini hari tadi, merupakan batas akhir live suport berupa ketersediaan oksigen di Nanggala selama 72 jam. Unsur-unsur TNI AL menemukan tumpahan minyak dan serpihan yang jadi bukti otentik menuju fase tenggelamnya KRI Nanggala," kata Hadi dalam jumpa pers di Bali, Sabtu (24/4/2021).
Sebelumnya, kepingan badan Kapal Selam KRI Nanggala ditemukan. Kepingan KRI Nanggala ditemukan di kawasan Laut Bali, Sabtu (24/4/2021).
Hal itu dipastikan KSAL Laksamana Yudo Margono dalam jumpa persnya di Bali.
"Tadi ditemukan beberapa kepingan dan barang di lokasi terakhir kapal selam tersebut terlihat saat menyelam," kata Yudo.
KSAL Yudo memprediksi kepingan itu timbul ke permukaan karena ada keretakan.
"Diyakini bagian atau komponen yang melekat di dalam kapal selam dan ini tidak akan terangkat keluar kapal apabila tidak ada tekanan dari luar atau terjadi keretakan di peluncur torpedo," kata Yudo.
Sebelumnya, Kepala Dinas Penerangan TNI Angkatan Laut (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Julius Widjojono menyatakan, fokus pencarian keberadaan kapal selam KRI Nanggala-402 yang hilang kontak pada Rabu (21/4) di Perairan Bali, saat ini di dekat Celukan Bawang, bagian utara Bali.
"Fokus pencarian di sekitar Celukan Bawang, bagian utara Bali," kata Kadispenal ketika dikonfirmasi dari Jakarta, Sabtu.
Tak hanya itu, kata Julius, pencarian juga di beberapa titik lainnya yang memiliki daya magnet yang sangat kuat.
KRI Rigel-933 dari Pusat Hidro-Oseanograf TNI AL juga dikerahkan dalam pencarian kapal selam buatan Jerman itu.
"KRI Rigel lebih ke arah itu (magnet) untuk memastikan bendanya apa," kata Julius yang masih berada di Bali.
Hingga saat ini bantuan dari negara lain, kata dia, baru dari Australia. Australia menerjunkan HMAS Ballarat.
"Yang sudah tiba baru dari Australia (HMAS Ballarat), sementara kapal lainnya seperti Poseidon dari Amerika Serikat, HMAS Sirius dari Australia dan MV Swift dari Singapura belum tiba," kata Kadispenal.
Sebelumnya Kapuspen TNI Mayjen TNI Achmad Riad mengatakan, di sekitar Celukan Bawang terdapat tumpahan minyak.
"Selain itu, juga ada daya magnet yang besar. Itu sudah mulai terdeteksi di daerah tersebut sehingga sekarang sedang dilaksanakan terus pemantauan di wilayah tersebut dengan memanfaatkan semua peralatan yang ada," kata Achmad Riad menjelaskan perkembangan terbaru pencarian KRI Nanggala-402, Jumat (23/4).
Kapal-kapal dan alat pencari saat ini fokus menyusuri areal perairan di kurang lebih 40 kilometer dari utara Celukan Bawang.
"Jadi, kalau ditarik garis, jaraknya dari Celukan Bawang itu kurang lebih sekitar 23 nautical mile (mil laut) atau kurang lebih 40 kilometer di utara Celukan Bawang," kata Riad menerangkan.
Celukan Bawang merupakan sebuah desa yang berada di Kecamatan Gerokgak, Kabupaten Buleleng, Bali. Desa itu berada di wilayah pesisir utara Pulau Bali.
Walaupun demikian, Riad menegaskan bahwa sejauh ini pihaknya belum menemukan lokasi pasti keberadaan KRI Nanggala-402.
"Sampai saat ini memang belum bisa ditemukan secara pasti. Akan tetapi, di beberapa titik-titik ini mudah-mudahan dengan berbagai peralatan yang ada bisa segera ditemukan atau dijejaki (bahwa) itu adalah posisi KRI Nanggala-402," kata Riad.
Sejauh ini, TNI telah mengerahkan 21 KRI yang sebagian besar memiliki daya deteksi sonar untuk memetakan situasi di kedalaman dan dasar laut.
Sementara itu, TNI turut mendapat bantuan empat kapal dan satu unit alat deteksi bawah laut atau remote operation vehicle (ROV) dari kepolisian.
Basarnas juga mengerahkan dua unit kapal dan satu ROV untuk membantu pencarian KRI Nanggala-402 yang mengangkut 53 penumpang.
Pencarian KRI Nanggala-402 di perairan utara Pulau Bali berlangsung sejak Rabu (21/4), beberapa jam setelah kapal selam itu dinyatakan hilang kontak sekitar pukul 03.00 WITA saat melakukan penyelaman.
"Operasi pencarian akan dimaksimalkan sampai batas akhir," kata Achmad Riad.
Baca Juga: STOP PRESS! Kepingan Kapal Selam KRI Nanggala Ditemukan
Berita Terkait
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran