SuaraBali.id - Parisada Hindu Dharma Indonesia atau PHDI Kota Denpasar melaksanakan rapat koordinasi bersama jajaran Pengurus PHDI Kecamatan Denpasar Timur beserta pengurus Desa dan Kelurahan di kecamatan Dentim pada Sabtu (17/4/2021) di Denpasar.
Dikutip dari BeritaBali.com, jaringan SuaraBali.id, Nyoman Kenak, Ketua Harian PHDI Kota Denpasar menyampaikan bahwa PHDI Kota Denpasar tidak tidur, menghadiri acara seremonial dharma wacana, juga menanggapi isu yang sekarang sedang berkembang dengan melakukan koordinasi ke PHDI provinsi dan PHDI pusat. Di samping selalu menjadi garda dalam menjaga keharmonisan berbangsa dan bernegara.
Dari sekretaris PHDI Kota Denpasar, I Made Arka menyampaikan agar PHDI di masing-masing kecamatan, desa atau kelurahan membuat program kerja yang tidak berbeda dan menjadi turunan program kerja PHDI Kota Denpasar.
Seperti yang menjadi fokus sekarang adalah pendataan ulang para Sulinggih dan juga berbagai pura yang ada di masing-masing desa atau kelurahan.
Pada pertemuan koordinasi, Kepala Kantor Agama Kota Denpasar menyampaikan pihaknya memiliki Penyuluh agama Hindu tetap sebanyak 5 orang dan penyuluh non PNS 60 orang, siap untuk berkolaborasi bersama PHDI Kota Denpasar dalam moderasi agama dan selalu menjaga keharmonisan beragama.
"Silakan dilibatkan dalam penyuluhan di desa-desa dan tahun ke depan akan lebih memperjuangkan PHDI Kota Denpasar selaku majelis baik dari pendanaan maupun program program keumatan lainnya, tidak bisa meningkatkan jumlah walaupun sudah berjuang di pusat karena terkendala masih sedikitnya sekolah Hindu yang dimiliki, sehingga ini berpengaruh dan ke depan harus kita tingkatkan jumlah pasraman dan sekolah sekolah hindu mengingat perangkat peraturan dari menteri agama sudah diterbitkan," jelasnya.
PHDI kota Denpasar dan kecamatan menyepakati agar mendorong kehadiran pasraman-pasraman formal dan informal dan lebih fokus pada pasraman-pasraman formal dari TK sampai Universitas di Kota Denpasar.
Berita Terkait
-
Menteri PANRB Rini Widyantini: Paguyuban PANRB Perkuat Ekosistem Birokrasi Kolaboratif
-
Denpasar dan Nyalanesia Lanjutkan Kerja Sama Pengembangan Literasi hingga Tahun 2030
-
Tepat Setahun Pemerintahan Prabowo-Gibran, Menkeu Purbaya dan Tito Soroti Lambatnya Belanja Daerah
-
Rakor Kemendagri Bersama Pemda: Pengendalian Inflasi sampai Imbauan Evaluasi Kenaikan Harga
-
Wamendagri Ribka Pastikan Anggaran Tersedia untuk Rapat Kesiapan PSU Kabupaten Boven Digoel
Terpopuler
- 7 Rekomendasi Ban Motor Anti Slip dan Tidak Cepat Botak, Cocok Buat Ojol
- 5 Shio yang Diprediksi Paling Beruntung di Tahun 2026, Ada Naga dan Anjing!
- Jordi Cruyff Sudah Tinggalkan Indonesia, Tinggal Tandatangan Kontrak dengan Ajax
- 5 Mobil Bekas Senyaman Karimun Budget Rp60 Jutaan untuk Anak Kuliah
- 5 Sabun Cuci Muka Wardah untuk Usia 50-an, Bikin Kulit Sehat dan Awet Muda
Pilihan
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
-
Google Munculkan Peringatan saat Pencarian Bencana Banjir dan Longsor
-
Google Year in Search 2025: Dari Budaya Timur hingga AI, Purbaya dan Ahmad Sahroni Ikut Jadi Sorotan
Terkini
-
Menkeu Purbaya 'Sentil' Menteri Ara soal Lahan Rusun di Bali: Dia Bukan Bos Saya!
-
5 SUV Paling Laris Akhir 2025: Dari Hybrid Canggih Sampai Harganya 200 Jutaan
-
7 Jenis Heels Populer Bikin Kakimu Jenjang dan Elegan
-
5 Maskara Andalan Bikin Mata Hidup Maksimal
-
Eropa Kekurangan Tenaga Produktif, Ini Syarat Agar Anda Bisa Jadi Pekerja Migran