SuaraBali.id - Ada 5 cara tentukan awal Ramadhan di Indonesia. Salah satunya dengan cara tradisional atua lokal, yaitu perhitungan Jawa.
Indonesia adalah negara beragam suku bangsa dan agama. Bahkan dalam penentuan awal Ramadhan 1442 H bisa berbeda. Salah satunya jamaah An-Nazir di Gowa, Sulawesi Selatan telah menggelar musyawarah dan menetapkan awal puasa dilaksanakan pada Minggu 11 April 2021 kemarin
Penentuan awal Ramadan ini dilakukan jemaah An-Nazir setelah mengamati perjalanan bulan. Lalu jamaah tarikat Naqsabandiyah di Deli Serdang, Sumatera Utara, pada Minggu malam sudah melaksanakan ibadah salat tarawih.
Mereka menggunakan hisab Qomariah dan mantap menetapkan awal Ramadan 1442 H jatuh pada Senin 12 April 2021.
Baca Juga: Mudik Dilarang, Kebutuhan Pokok Selama Ramadhan di Jabodetabek Naik
Selain itu, sebagian umat muslim di Sumenep, Madura, Jawa Timur juga sudah menetapkan Ramadan ini jatuh lebih awal. Keputusan ini didasarkan hisab yang mereka lakukan turunan dari para sesepuh mereka sejak puluhan tahun silam.
Mereka menggunakan perhitungan Tarikh Al Arabi yang disahkan di masa Sayyidina Umar. Mereka menyebut, Ramadan pasti 30 hari.
Berikut 5 cara tentukan 1 Ramadhan di Indonesia:
1. Mengamati bulan
Metode pertama, yakni mengamati bulan, atau yang dikenal dengan istilah Rukyatul Hilal. Cara inilah yang digunakan Nabi Muhammad SAW. Aktifitas pengamatan sendiri berkutat pada visibilitas hilal berupa bulan di kaki langit yang tampak pertama kali setelah matahari terbenam menjelang pergantian bulan.
Baca Juga: Ada Bencana Alam Jelang Ramadhan, Maruf Amin Ajak Masyarakat Bersabar
Dulu, hilal mudah terlihat karena belum banyak polusi jadi langit sangat cerah dan mudah diaplikasikan.
2. Amati pasang surut air laut
Cara selanjutnya adalah mengamati pasang surut air laut. Pasang air laut yang tertinggi adalah pasang laut yang ketika terjadinya Ijtima atau bulan baru, inilah yang dijadikan pedoman pasang surut air laut dalam menetapkan awal bulan baru termasuk Ramadan.
3. Hisab atau perhitungan
Metode ini diadopsi organisasi keagamaan Muhammadiyah yang sejak awal menetapkan awal dan akhir Ramadan berdasarkan perhitungan bulan atau hari. Menggunakan cara ini cenderung lebih mudah karena tidak perlu mengamati air laut dan bentuk bulan di langit.
4. Hisab Imkan Rukyat
Metode ini dianggap sebagai jalan tengah antara pendapat hisab dan Rukyatul Hilal. Di mana setelah melihat hilal dalam batas angka minimun tertentu, baik dari perhitungan maupun pengamatan, kemudian diterjemahkan dalam bentuk angka.
5. Perhitungan Jawa
Perhitungan ini juga dikenal dengan istilah hisab aboge. Perhitungan ini adalah sistem perhitungan pertama kali yang digunakan di Indonesia.
Sebelum Islam masuk ke Indonesia di Pulau Jawa berlaku kalender Hindu. Tetapi sejak masuknya Islam kalender Saka kemudian dipadukan dengan kalender Hijriah.
Metode Aboge dalam menetapkan bulan Ramadan masih digunakan oleh mayoritas penganut kelender Jawa Islam. Keadaan di atas tentu saja membuat perhitungan Ramadan sering berbeda dengan penetapan Pemerintah.
Berita Terkait
-
Bayar Utang Puasa Sebelum Ramadhan 2025 Datang, Jangan Lalai!
-
Pendidikan Mentereng 3 Anak Shahnaz Haque: dari Dokter hingga Filmmaker
-
Punya Statistik Gila! 3 Pemain Lokal Wajib Starter Timnas Indonesia di Piala AFF 2024
-
Profil Pruistin Aisha, Anak Syahnaz Haque Tak Gengsi Jadi Tukang Parkir saat Kuliah
-
4 Pemain Timnas Indonesia yang Berpotensi Dicoret Shin Tae-yong saat Lawan Jepang
Terpopuler
- Respons Sule Lihat Penampilan Baru Nathalie Tuai Pujian, Baim Wong Diminta Belajar
- Berkaca dari Shahnaz Haque, Berapa Biaya Kuliah S1 Kedokteran Universitas Indonesia?
- Pandji Pragiwaksono Ngakak Denny Sumargo Sebut 'Siri na Pace': Bayangin...
- Beda Penampilan Aurel Hermansyah dan Aaliyah Massaid di Ultah Ashanty, Mama Nur Bak Gadis Turki
- Jadi Anggota DPRD, Segini Harta Kekayaan Nisya Ahmad yang Tak Ada Seperempatnya dari Raffi Ahmad
Pilihan
-
Bakal Dicopot dari Dirut Garuda, Irfan Setiaputra: Siapa yang Dirubah Engga Tahu!
-
Pegawai Komdigi Manfaatkan Alat AIS Rp250 M untuk Lindungi Judol, Roy Suryo Duga Ada Menteri Ikut 'Bermain'
-
Trump Effect! Wall Street & Bursa Asia Menguat, IHSG Berpotensi Rebound
-
Baru Sebulan Jadi Bos NETV, Manoj Punjabi Mengundurkan Diri
-
Harga Emas Antam Meroket! Naik Rp14.000 per Gram Hari Ini
Terkini
-
Anomali Cuaca Ekstrem di Mataram Bisa Terjadi Sewaktu-waktu, Nelayan Diminta Waspada
-
Masyarakat Bali Diajak Periksa Bila Temukan Gejala TBC, Biaya Ditanggung BPJS Dan Global Fund
-
Turis Asal Arab Saudi Ditemukan Tak Bernyawa di Hotel Kawasan Legian
-
Bule Rusia Overstay di Bali Berdalih Tak Tahu Aturan Dan Paspornya Terselip
-
Mayat Bersimbah Darah Dengan Leher Tergorok di Taman Pancing Diduga Korban Pembunuhan