SuaraBali.id - Kabar penuh harapan datang dari Kabupaten Jembrana, Bali. Kekinian wilayah ini memiliki Laboratorium PCR di Rumah sakit Umum atau RSU Negara yang diharapkan bisa mempercepat penanganan Covid-19. Demikian dikutip dari kantor berita Antara.
"Sekarang untuk mengetahui hasil tes suspect COVID-19 lebih lebih cepat. Sebelum ada laboratorium ini, kita harus menunggu beberapa hari karena sample swab harus dibawa dulu ke Denpasar," kata Bupati Jembrana I Nengah Tamba, saat meresmikan beroperasinya laboratorium ini di Negara, Kamis (8/4/2021).
Menurutnya, dengan laboratorium ini maka hasil tes bisa diketahui tiga hingga enam jam, sehingga mempercepat penanganan pasien Covid-19.
Secara umum ia mengatakan, untuk meminimalkan penularan Covid-19, selain penerapan protokol kesehatan, pihaknya juga mempercepat vaksinasi dengan pola mendatangi langsung masyarakat di wilayah-wilayah yang dianggap rentan penyebaran virus ini.
Baca Juga: Wisata Bali: Indonesia Negosiasi ke Beberapa Negara Soal Travel Bubble
"Dua hari ini tidak ada pasien Covid-19 yang masuk ke RSU Negara. Kami berharap trend ini terus berlanjut di Kabupaten Jembrana, sehingga kondisi dan situasi semakin membaik," jelasnya.
Khusus pelayanan kesehatan, I Nengah Tamba mengungkapkan bahwa pihaknya baru saja meluncurkan program Jembrana Emergency Service yang bisa diakses dengan aplikasi telepon pintar, serta sebentar lagi akan meluncurkan program JKJ plus.
Ia menyatakan seluruhnya dilakukan Pemkab Jembrana untuk kebahagiaan dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Jembrana.
Pelaksana Tugas Direktur RSU Negara dr Ni Putu Eka Indrawati mengatakan, laboratorium ini mampu menguji 93 sample swab dalam satu hari.
Dengan lebih cepat mengetahui kondisi seseorang, penanganan Covid-19 bisa menjadi lebih cepat, seperti melakukan isolasi terhadap pasien yang sudah pasti tertular virus itu.
Baca Juga: Hanya 50 Unit, Banderol Kijang Innova Limited Edition Mulai Rp404 Juta
Laboratorium dioperasikan sejumlah petugas yang sudah mendapatkan pelatihan di RS Bali Mandara, yang terdiri dari lima tenaga analis, dua orang tenaga administrasi di bawah pengawasan dokter spesialis patologi.
Berita Terkait
-
Pertumbuhan Properti Tembus USD142 juta, Bali Masih Jadi Magnet Investor Mancanegara?
-
Bali Larang Air Kemasan Plastik! Langkah Radikal Selamatkan Pulau Dewata dari Tsunami Sampah
-
Untung Rugi Jordi Amat Gabung Persib Bandung atau Bali United
-
Bali United Incar 4 Pemain Timnas Indonesia yang Segera Habis Kontrak di Klub Luar Negeri
-
Media Malaysia: Jordi Amat Diincar 2 Klub Indonesia
Terpopuler
- Pamer Hampers Lebaran dari Letkol Teddy, Irfan Hakim Banjir Kritikan: Tolong Jaga Hati Rakyat
- Kekayaan Menakjubkan Lucky Hakim, Bupati Indramayu yang Kena Sentil Dedi Mulyadi
- Jairo Riedewald Belum Jelas, Pemain Keturunan Indonesia Ini Lebih Mudah Diproses Naturalisasi
- Jualan Sepi usai Mualaf, Ruben Onsu Disarankan Minta Tolong ke Sarwendah
- Bak Trio Ridho-Idzes-Hubner, Timnas Indonesia U-17 Punya 3 Bek Solid
Pilihan
-
PM Malaysia Anwar Ibrahim Tegaskan ASEAN Solid dan Bersatu
-
Emas dan Bitcoin Banyak Diborong Imbas Ketegangan Perang Dagang AS vs China
-
Red Sparks Bangkit Dramatis, Paksa Set Penentuan di Final Liga Voli Korea 2024/2025
-
RESMI Lawan Manchester United di Malaysia, ASEAN All-Stars Bakal Dilatih Shin Tae-yong?
-
IHSG Hari Ini Anjlok Parah, Prabowo Mengaku Tidak Takut Hingga Singgung Judi
Terkini
-
Pemprov Bali Juga Larang Distribusi Air Kemasan Plastik di Bawah 1 Liter dari Luar Bali
-
Keluhan dan Harapan Pedagang di Pasar Badung Jika Tas Kresek Dilarang di Bali
-
Hari Pertama Masuk Kerja, Antrean di Sentra Pelayanan Publik Mataram Membludak
-
Bukan Sepak Bola, Bukan Piknik, Tapi WNA Ini Malah Main Golf di Stadion Karangasem
-
Pemain Bali United Kena Hukuman Gara-gara Berat Badannya Naik Seusai Lebaran