SuaraBali.id - Nasib nahas menimpa Hasanudin alias One Kuba, pria 48 tahun yang sehari-hari bekerja sebagai petugas kebersihan di Dinas Lingkungan Hidup atau DLH Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Ia ditemukan tewas dengan luka sayatan di leher, dugaanya, dia menjadi korban pembunuhan.
Dilansir dari Beritabali.com, mayat korban ditemukan di kompleks pertokoan Sultan Square sebelah barat terminal Dara Kecamatan Rasanae Barat Kota Bima pada Minggu (4/4/2021), dengan kondisi leher tersayat.
Mayat tersebut ditemukan pertama kali oleh seorang pemulung asal Kelurahan Dara yakni Suaeb (56), sekitar pukul 16.30 WITA.
Jasad One Kuba ditemukan dalam kondisi tergeletak dan bersimbah darah. Terlihat juga ada bungkusan plastik warna putih di samping semak-semak di Tempat Kejadian Perka (TKP).
Baca Juga: Bunuh 2 Perempuan di Kulon Progo, Pelaku Merupakan Residivis
Suaeb menemukan jasad itu awalnya tanpa identitas, di mana saat itu ia tengah botol plastik bekas.
Suaeb yang kaget, selanjutnya pada pukul 16.05 WITA melaporkan hal tersebut ke Polsek Rasanae Barat-Polres Bima Kota.
Pihak Polsek Rasanae Barat langsung memerintahkan anggota Bhabinkamtibmas Kelurahan Dara yakni Bripka Ramli untuk mengkroscek kebenaran dari informasi di TKP. Di TKP, polisi menemukan mayat dalam posisi terlentang dan terdapat luka sayatan pada bagian lehernya. Kuat dugaan bahwa korban dibunuh.
Selanjutnya, jenazah korban dievakuasi dan polisi memasang police line (garis polisi). Sekitar pukul 18.15 WITA jenazah dievakuasi di RSUD Bima untuk divisum. Hasilnya, diperkirakan korban tewas enam jam sebelum ditemukan.
Kapolsek Rasanae Barat-Polres Bima Kota, Iptu Dediansyah membenarkan adanya peristiwa penemuan mayat ini.
Baca Juga: Polisi Sidoarjo Tunggu Hasil Autopsi Jasad Bocah Aghita Putri
“Masalah ini sedang dalam penyelidikan,” ujar Dediansyah.
Hasanudin merupakan warga Kelurahan Rontu Kecamatan Raba-Kota Bima ini adalah pegawai di Dinas Lingkungan Hidup Kota Bima. Sehari-hari korban bekerja sebagai tukang sapu jalanan, dan mulai bekerja sejak pukul 04.00 WITA.
Untuk menambah penghasilannya, korban juga bekerja sebagai tukang ojek. Langganan ojek korban adalah ibu-ibu penjual sayur di Pasar Amahami.
"Biasanya korban pulang ke rumah pukul 09.00 WITA," kata Kasat Reskrim Polres Bima Kota, Iptu Rayendra, Senin (5/4) pagi.
Polisi tidak menemukan dompet, HP atau sepeda motor korban di TKP. Di mana pada Minggu (4/4) pukul 06.30 WITA pihak keluarga sempat menelpon korban. Dengan maksud menyuruh korban pulang karena cuaca sedang hujan, namun telepon korban tidak aktif.
Berita Terkait
-
Sadis! Leher Ditusuk Pakai Gunting, Mayat Sopir Taksol Dibuang Perampok di Kali Malang
-
Ironi Pelapor Polisi Pembunuh Sopir Ekspedisi di Palangka Raya: Mengapa Haryono Jadi Tersangka?
-
Biadab! Ayah Kandung Penggal Bayi 1 Tahun, Serang Istri dan Ibu Mertua
-
Tragedi Karikatur Nabi: 8 Orang Dihukum Atas Pembunuhan Guru di Prancis
-
Pria di Deli Serdang Tewas Usai Diduga Diculik-Dianiaya Oknum TNI
Terpopuler
- Erick Thohir Mundur dari Jabatan Ketua Umum PSSI, jika...
- Tutup Pintu Bela Timnas Indonesia, Gelandang Keturunan: Saya Belajar untuk...
- Gibran Tak Bisa Jawab Pertanyaan Siswi SMA, Netizen Bandingkan dengan Ma'ruf Amin
- Ikut Ibadah Natal di Gereja, Agama Dimas Anggara Jadi Pedebatan: Akhirnya Log Out?
- Belum Kelar Soal Tak Gaji Karyawan, Hamish Daud Kini Dituduh Lakukan Pelecehan Seksual
Pilihan
-
Eks Manchester United: Elkan Baggott Pemain yang...
-
Kapokmu Kapan To Le! Motoran Tanpa Baju dan Bonceng Bertiga, Bocah Nakal Berakhir Apes
-
Sejarah Sepak Bola Filipina yang Hilang: Jejak Si Anjing Jalanan di LaLiga
-
Pesona Barang Candu Caisar YKS yang Bikin Kolektor Roda Dua Ngiler, Harganya Tembus Rp55 Juta
-
Sambut 2025 dengan Cara Unik: Ucapan Tahun Baru Korea dan Jepang
Terkini
-
Nasabah Jangan Percaya, Informasi Serangan Ransomware di BRI Dipastikan Hoax
-
Teco Ingin Rusak Pesta Persebaya di Puncak Klasemen: Duel Sarat Emosional di Dipta
-
Bintang Puspayoga Bicara Peluang Megawati Kembali Terpilih Jadi Ketum PDIP
-
BRImo, ATM & Weekend Banking: Transaksi Lancar Selama Libur Nataru 2024/2025
-
Jemaat Terharu, Pecalang Amankan Natal di Bali: "Saya Bangga!"