Viral Ide Pasang Foto Jokowi di Hajatan Biar Tak Dibubarkan karena COVID-19

SuaraBali.id - Viral ide pasang foto Jokowi di hajatan agar tidak dibubarkan Satgas COVID-19 karena dituduh melanggar protokol kesehatan. Ide ini menyusul aksi Jokowi datang ke pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar.

Jokowi dan Prabowo Subianto dikritik bersedia jadi saksi pernikahan mereka di saat Indonesia masih diterpa pandemi COVID-19. Selain itu juga masih pengetatan pesta pernikahan di tengah pandemi COVID-19.

Ide pasang foto Jokowi agar ajahatan tidak dibubarkan Satgas COVID-19 dicetuskan netizen di twitter @juragan67304626.

Netizen @juragan67304626 pajang sebuah tenda pernikahan yang diberikan foto Jokowi di atas tenda tersebut.

Baca Juga: Nikah Sama Aurel Hermansyah, Atta: Sekarang Aku Resmi Punya Tiga Ibu Hebat

"Oh harus pakai foto ini kalau mau bebas," kata @juragan67304626 seraya pasang hastag #ProkesAlaRezim.

Netizen lain pun mengomentari ide 'cemerlang' itu.

"Harus dong, dijamin acaranya aman dan lancar," kata @agungwdyanto.

"Boleh dicoba nih xixixi," @AlfianSyarif9.

Sampai, Senin (5/4/2021) siang ini hastag #ProkesAlaRezim menjadi trending twitter. Ribuan orang pasang hastag itu.

Baca Juga: Nikahan Atta-Aurel di Medsos Setneg, Mardani: Itulah Kualitas Pemimpin Kita

Sebelumnya Presiden Jokowi menjadi saksi pernikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar menjadi perbincangan hangat. Sebab pernikahan super mewah itu digelar di tengah Pandemi COVID-19. Dalam pernikahan itu dihadiri tokoh politik dan pejabat pemerintahan.

Pasang foto pernikahan Aurel

Komika Ernest Prakasa muntah Setneg pajang foto nikahan Aurel Hermansyah dan Atta Halilintar. Menurut Ernest Prakasa, tidak ada urusan negara Aurel dan Atta Halilintar menikah dan fotonya dipajang di Twitter Sekretariat Negara.

Namun memang yang dipajang foto Presiden Jokowi menjadi saksi pernikahan. Ada tiga orang pejabat tinggi negara datang menghadiri sebagai saksi dan perwakilan keluarga salah satu mempelai.

Dalam unggahan itu, terlihat Presiden Jokowi dalam beberapa momen di acara tersebut, mulai dari akad hingga saat salaman dengan kedua mempelai.

Akun Twitter Kemensetneg itu juga menyematkan tautan yang berisi artikel pemberitaan dari Humas Kemensetneg perihal Presiden Jokowi yang menghadiri pernikahan Atta-Aurel.

Sontak, unggahan akun Twitter Kemensetneg itu langsung mengundang kontroversi. Salah satu yang ikut komentar terkait hal ini adalah komika sekaligus sutradara, Ernest Prakasa.

Dalam cuitannya merespons Twitter Kemensetneg, Ernest Prakasa nampak heran dengan unggahan itu. Pasalnya, akun Twitter itu merupakan milik negara, dan kehadiran Jokowi di acara pernikahan Aurel tidak ada urusannya dengan agenda negara, kata Ernest Prakasa.

“Apa urusannya sama NEGARA, woy?” cuit Ernet Prakasa sambil menyematkan emoji muntah, pada Minggu (4/4/2021).

Ernest Prakasa sendiri mengaku paham dengan sosok Atta yang memiliki pengaruh besar bagi kalangan millenial di Indonesia. Karena itu, ia juga paham jika banyak politisi yang berusaha mendekati Atta Halilintar.

Namun demikian, lanjut Ernest Prakasa, jika kegiatan menghadiri pernikahan itu dipublikasikan dengan akun Sekretariat Negara, maka itu adalah suatu langkah yang aneh baginya.

“Atta itu salah satu millenials paling berpengaruh di Indonesia. Para politisi pasti ingin merapat, bisa dipahami. Tapi kalo ikut dipublikasikan pake akun Sekretariat Negara, menurut gw sih aneh,” sambung sutradara Cek Toko Sebelah itu.

Bukan cuma Ernest Prakasa saja yang mengkritisi akun Kemensetneg membagikan foto Jokowi saat hadiri pernikahan Atta.

Salah satu komika, Muhadkly Acho juga menuliskan komentarnya terkait hal ini.

Dalam cuitannya, Acho menyindir akun tersebut.

“Keren memang negara gue,” katanya sambil membubuhkan emoji tertawa.

Selain itu banyak juga sejumlah pihak yang ikut mengomentari unggahan akun Twitter Kemensetneg tersebut.

“Mohon maaf min, tolong akun sekneg dipakai untuk postingan acara kenegaraan yang penting2 saja,” kata akun @PolJokesID

“Masuk Arsip Nasional sekalian gak nih,” cuit Veronica Koman.

“Emang ngga punya malu,” kata Bhagavad Sambadha.