Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Kamis, 01 April 2021 | 12:24 WIB
teroris perempuan berjilbab Zakiah Aini dan bomber Gereja Makassar Lukman Alfariz.

"Ini tidak boleh disepelekan dan harus jadi perhatian serius semua kalangan," ujar Nuning.

Mantan anggota DPR juga menjelaskan, militer dapat dilibatkan dalam penanganan terorisme.

Penanganan terorisme di Indonesia selama ini cenderung masih dalam klasifikasi kejahatan terhadap publik sehingga cenderung ditangani Polri semata.

"Jika terorisme mengancam keselamatan Presiden atau pejabat negara lainnya sebagai simbol negara, maka terorisme tersebut menjadi kejahatan terhadap negara dan harus ditanggulangi oleh TNI," kata Nuning.

Baca Juga: Surat Wasiat Terduga Teroris Makassar dan Mabes Polri Dibuat Orang Sama?

Pembicara lainnya, Alto Labetubun, menjelaskan di Timur Tengah, kelompok tersebut menggunakan berbagai platform teknologi untuk menjaga eksistensi organisasi teroris.

"Walaupun secara wilayah ISIS tidak lagi menguasai Suriah namun mereka masih punya sistem di dunia 'cyber' atau 'cyber daulah'," kata analis keamanan yang hampir 20 tahun bertugas di Irak dan Suriah tersebut.

Alto berharap aparat pemerintah lebih melibatkan berbagai potensi masyarakat untuk mencegah terorisme.

"Banyak anak bangsa yang jago-jago, misalnya ahli hacking yang punya jiwa merah putih," katanya.

Baca Juga: Cerita Pagi Hari di Rumah Zakiah Sebelum Ditembak Saat Terobos Mabes Polri

Load More