Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Selasa, 30 Maret 2021 | 07:35 WIB
Petugas kepolisian mengangkat kantong jenazah berisi bagian tubuh dari terduga pelaku bom bunuh diri di depan Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, Minggu (28/3/2021). ANTARA FOTO/Indra Abriyanto

Pelaku merupakan bagian dari jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) yang pernah melakukan pengeboman di Jolo Filipina.

"Pelaku berafiliasi dengan JAD. Kita tunggu hasil kerja anggota di lapangan. Kami berharap semua dapat diungkap dengan jelas," tegas Argo.

Jumlah korban luka-luka akibat bom bunuh diri di Gereja Katedral Makassar, Sulawesi Selatan, sebanyak 19 orang.

"Dari 19 korban luka saat ini menyisakan 15 orang. 4 lainnya diperbolehkan pulang menjalani rawat jalan," katanya.

Baca Juga: Curiga Akan Ada Gerakan Teror Nasional, JK Minta Masyarakat Waspada

Tubuh hancur

Dua jasad pelaku bom bunuh diri Gereja Makassar atau pelaku bom Gereja Makassar dalam kondisi mengenaskan. Jasad lelaki pelaku bom bunuh diri di Gereja Katolik Hati Yesus Yang Mahakudus masih menempel di motor. Sementara istrinya lebih mengenaskan.

Kabid Humas Polda Sulsel, Kombes Pol E Zulpan menjelaskan, Tim Inafis dan DVI dan Puslabfor Polda Sulsel telah mengumpulkan serpihan tubuh pelaku di sekitar lokasi kejadian.

Dari pengumpulan serpihan tubuh itu, diperoleh kesimpulan bahwa pelaku berjumlah dua orang yang diduga sepasang pengantin.

"Yang satu itu yang laki-laki masih menempel di motornya, yang lebih parah lagi kondisinya ini yang perempuan," ujar Kombes Pol E Zulpan saat ditemui di sekitar lokasi kejadian.

Baca Juga: JK: Aksi Teror di Makassar Tak Cuma Masalah Umat Katolik, Tapi Semua Pihak

Menurutnya, kondisi jenazah pelaku terduga sepasang pengantin yang ditemukan di lokasi kejadian itu hancur.

Load More