SuaraBali.id - Partai Demokrat kubu Moeldoko bongkar Demokrat Kubu AHY membeli aset pakai duit partai tapi dibuat atas nama perseorangan dan pribadi.
Hal itu dibongkar Juru bicara Partai Demokrat kubu Moeldoko, M Rahmad. Dia mengungkapkan banyak aset Demokrat yang dibeli memakai uang partai namun kepemilikannya atas nama pribadi dan perorangan.
Itu berdasarkan hasil dari pendataan pihaknya terhadap sejumlah aset Partai Demokrat yang dibeli dengan memakai uang partai.
Pihaknya pun mengaku melakukan pendataan aset itu sembari menunggu pengesahan pengurus DPP Demokrat hasil Kongres Luar Biasa (KLB) Deli Serdang oleh Kemenkumham RI.
Baca Juga: Di Masa Pemerintahan SBY, Denny Siregar Pernah Malu Jadi Orang Indonesia
"Sambil menunggu pengesahan pengurus DPP Partai Demokrat KLB Deli Serdang oleh Kemenkumham RI, DPP Partai Demokrat pimpinan Moeldoko saat ini mulai mendata aset aset yang dimiliki Partai Demokrat," kata Rahmad, Minggu (21/3/2021).
Berdasarkan pendataan pihaknya, lanjut Rahmad, ditemukan banyaknya aset yang dibeli dari uang partai namun kepemilikannya tidak atas nama partai melainkan pribadi.
"Kami mendapat informasi penting dari kader bahwa banyak aset aset yang dibeli dari uang partai, tetapi kepemilikannya tidak atas nama partai. Sertifikatnya tercatat atas nama perorangan, pribadi. Ini tentu tidak benar dan berpotensi terjadinya penggelapan aset partai oleh perorangan pribadi," ungkapnya.
Ia pun menegaskan bahwa pendataan aset partai merupakan sesuatu yang penting dilakukan.
Pasalnya, menurut Rahmad, pembelian aset tersebut menggunakan uang yang berasal dari sejumlah sumber salah satunya kader partai.
Baca Juga: Menkumham Anggap Berkas Belum Lengkap, Kubu Moeldoko: Kami Harus Taat Hukum
"Pendataan ini menjadi penting karena pembelian aset aset itu berasal dari uang rakyat, uang kader, uang masyarakat. Karena itu, aset tersebut harus tercatat atas nama partai dan dipergunakan sepenuhnya untuk kepentingan anggota partai dan masyarakat luas," tegasnya.
Selain itu, Rahmad juga menyebut pihaknya mendapatkan informasi bahwa salah satu aset partai yang kepemilikannya atas nama pribadi adalah kantor DPP Partai Demokrat yang terletak di Menteng Jakarta Pusat.
"Di antara aset partai yang dibeli menggunakan uang sumbangan para kader dan masyarakat adalah kantor DPP Partai Demokrat di Jalan Proklamasi Nomor 41, Jakarta. Informasi yang kami terima, aset tersebut dibeli saat Pak SBY menjadi Ketua Umum dengan harga Rp 100 miliar lebih. Namun, sertifikat jual belinya tidak tercatat atas nama Partai Demokrat, tapi atas nama perorangan, pribadi," tuturnya.
Saat ini, Partai Demokrat kubu Moeldoko tengah melakukan penelusuran terkait informasi itu.
"Informasi penting ini sedang kami dalami dan teliti tentang kebenarannya. Jika benar, tentu ini cara cara yang tidak baik bagi partai demokrat," ujarnya.
Berita Terkait
-
Tiket Pesawat Bisa Turun Sebelum Desember? AHY Beri Jaminan
-
Teken Dealership Agreement Eksklusif, MAB Jadi Distributor Resmi Truk Yutong di Indonesia
-
Truk ODOL Jadi Biang Kerok Kecelakaan, AHY: Tidak Boleh Dibiarkan, Perlu Penertiban
-
Jejak Karier Merry Riana: Dari Tukang Bagi-bagi Brosur hingga Pengusaha Sukses dan Kini Stafsus Menko AHY
-
Dipercaya AHY Jadi Stafsus, Ini Riwayat Pendidikkan Motivator Merry Riana
Terpopuler
- Agus dan Teh Novi Segera Damai, Duit Donasi Fokus Pengobatan dan Sisanya Diserahkan Sepenuhnya
- Raffi Ahmad Ungkap Tragedi yang Dialami Ariel NOAH, Warganet: Masih dalam Lindungan Allah
- Bak Terciprat Kekayaan, Konten Adik Irish Bella Review Mobil Hummer Haldy Sabri Dicibir: Lah Ikut Flexing
- Bukti Perselingkuhan Paula Verhoeven Diduga Tidak Sah, Baim Wong Disebut Cari-Cari Kesalahan Gegara Mau Ganti Istri
- Beda Kado Fuji dan Aaliyah Massaid buat Ultah Azura, Reaksi Atta Halilintar Tuai Sorotan
Pilihan
-
MR.DIY Mau Melantai Bursa di BEI, Ini Harga Saham dan Jadwal IPO
-
Diskusi OIKN dan BPK RI: Pembangunan IKN Harus Berlanjut dengan Tata Kelola yang Baik
-
1.266 Personel Diterjunkan, Polres Bontang Pastikan Keamanan di 277 TPS
-
Masa Tenang, Tim Gabungan Samarinda Fokus Bersihkan Alat Peraga Kampanye
-
Masa Tenang Pilkada, Bawaslu Balikpapan: Bukan Masa yang Tenang
Terkini
-
Hujan Berpotensi Menurunkan Keinginan Warga Untuk Mencoblos ke TPS
-
Waspadai Fenomena Cold Surge yang Memicu Gelombang Tinggi di Laut Pada Periode Nataru
-
Korban Erupsi Gunung Lewotobi Akan Tinggal di Huntara, Satu Rumah Diisi 5 Keluarga
-
Turun Gunung, Ibunda TGB Minta Jemaah NWDI Dukung Rohmi-Firin Dan Jangan Dengar Siapapun
-
Kondisi DTW Jatiluwih Setelah Fodors Travel Menyebut Bali Tak Layak Dikunjungi 2025