Scroll untuk membaca artikel
Pebriansyah Ariefana
Jum'at, 19 Maret 2021 | 14:12 WIB
Ruhut Sitompul menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bau kencur.

SuaraBali.id - Ruhut Sitompul menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bau kencur. AHY suka memfitnah dan pembunuhan karakter.

Belum lagi, AHY juga suka sebar berita bohong dan menipu. Hal itu dikatakan Ruhut Sitompul, politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) terkait pernyataan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ketua Majelis Tinggi Pertimbangan Partai Demokrat dalam podcast.

Di sana SBY curhat teman-temannya se-partai dahulu menyakiti dirinya. Ruhut menilai bahwa pernyataan-pernyataan SBY dalam podcast tersesbut ibaratnya seperti 'menepuk air di dulang,terpercik muka sendiri.'

Dilansir dari wikiquote.org, peribahasa itu memiliki dua makna. Pertama, apabila berbuat sesuatu yang jahat, maka perkara itu akan terkena kembali kepada orang yang melakukan.

Baca Juga: Ketahuan Dukung Moeldoko, 10 Kader Demokrat Riau Dipecat AHY

Kedua, melakukan sesuatu perbuatan yang memalukan nama baik sendiri. Ruhut menilai bahwa apa yang dilakukan kader-kader Demokrat di Kongres Luar Biasa (KLB) Sibolangit merupakan dampak dari perbuatan SBY sendiri.

Ruhut Sitompul menyebut Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY bau kencur.

Mantan kader Demokrat ini juga menyinggung bahwa AHY adalah Ketua Umum yang masih belum berpengalaman sehingga ia mendukung Ketum Moeldoko dan Sekjen Jhoni Allen Marbun.

"Pak SBY di podcast ibarat menepuk air di dulang terpercik muka sendiri. Itulah yang dilakukan kaderr-kader Demokrat sekarang. Dan Ketumnya AHY masih bau kencur. Suka memfitnah pembunuhan karakter, berita bohong tipu muslihat. Lahirlah KLB Sibolangit Ketum PD Pak Moeldoko, Sekjen JAM. MERDEKA!" tulis @ruhutsitompul, Jumat (19/3/2021).

Podcast yang disinggung Ruhut merupakan video berdurasi 18 menit 42 detik yang berisi cerita puitis yang ditulis SBY dengan judul "Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Lambat, Tapi Pasti."

SBY curhat lagi

Baca Juga: SBY Curhat, Ruhut: Ibarat Menepuk Air di Dulang Terpercik Muka Sendiri

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono curhat di YouTube lewat narator yang membacakan tulisan SBY.

Sebelumnya, Partai Demokrat sedang mengalami konflik internal usai penyelenggaraan KLB Demokrat di Deli Serdang. Partai Demokrat dikudeta Moeldoko untuk mendongkel kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai Ketua Umum Partai Demokrat.

Dalam curhatannya itu, SBY mencurahkan isi hati dan menyebut perbuatan dan perlakuan sejumlah sahabatnya yang sangat melukainya. Curahan hati SBY itu dibagikan melalui media social Facebook, Youtube SBY dan akun Instagram istrinya, Ani Yudhoyono in Memoriam.

SBY curhat di sebuah tulisan berjudul ‘Kebenaran dan Keadilan Datangnya Sering Terlambat, Tapi Pasti' itu tertanggal 15 Maret 2021. Khusus di Youtube, curhatan SBY dibacakan narator.

“Di keheningan malam itulah, aku berkontemplasi untuk mencari hikmah dari cobaan baru yang kualami,” ujar SBY.

SBY dalam tulisan tersebut mengatakan bahwa dengan kekuatan iman yang dimilikinya, ia mencoba mengajukan pertanyaan kepada Sang Pencipta. Tak hanya itu, ia juga mengaku, mencoba mengadu, mengapa cobaan itu mesti datang seperti itu. Dalam tulisan ini, ia mencurahkan perasaan kecewanya mengenai apa yang telah terjadi dalam partainya.

“Perbuatan dan perlakuan sejumlah "sahabat" yang sangat melukaiku. Juga melukai orang-orang yang setia, yang mencintai dan berjuang di sebuah perserikatan partai politik, yang selama 20 tahun aku juga ikut bersamanya," tuturnya.

Presiden ke-6 Indonesia ini juga mengatakan bahwa perbuatan tersebut tak masuk akal dan tak beretika.

"Sesuatu yang tak pernah kubayangkan bahwa itu bakal terjadi. Sesuatu yang menabrak akal sehat, etika dan budi pekerti. Juga bertentangan dengan sifat keperwiraan dan kekesatriaan,” ujarnya.

Meskipun demikian, SBY mengaku dirjya hendak meratapi hal tersebut atau bahkan meminta-minta kepada Allah di luar yang seharusnya.

“Aku anak desa yang dibesarkan di tanah Pacitan, yang ketika aku remaja penuh dengan tantangan, baik alam maupun kehidupan,” sambung ayah dari dua anak ini.

SBY mengaku bahwa masa lalunya jauh dari kecukupan dan tak begitu mudah.

“Aku kerap terbanting dalam duka dan nestapa, meski sekejappun tak pernah kufur dari rasa syukur," ucap SBY.

Kata SBY, di usianya yang makin menua, dia sering mengalami berbagai macam kesulitan.

"Justru dalam usiaku yang memasuki tujuh dasawarsa ini, aku sering mengalami kesulitan bagaimana caraku berterima kasih kepada Sang Khaliq, yang telah memberiku begitu banyak berkah dan anugerah,” imbuhnya.

Load More